Panduan Perhitungan PPh 21 Terutang Karyawan Resign

Panduan Perhitungan PPh 21 Terutang Karyawan Resign

Panduan Perhitungan PPh 21 Terutang Karyawan Resign

PT Jovindo Solusi Batam, perusahaan, konsultan pajak, pembukuan dan manajemen. Menyajikan Panduan Perhitungan PPh 21 Terutang Karyawan Resign

Perusahaan memliki kewajiban untuk melakukan perhitungan PPh 21 terhadap karyawan yang mengundurkan diri. Hak-hak karyawan yang bersangkutan juga harus dipenuhi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Apakah Karyawan Resign Kena Pajak?
Sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku, karyawan yang mengundurkan diri (resign) tetap dikenakan pajak penghasilan atas penghasilan yang telah diperoleh selama masa kerja di perusahaan.
Jenis Pajak yang Dikenakan pada Karyawan Resign
Pesangon karyawan yang mengundurkan diri dikenakan PPh 21 Final dengan tarif progresif sesuai ketentuan yang berlaku. Dasar perhitungan pajaknya adalah penghasilan bruto yang diterima, meliputi gaji, tunjangan, bonus dan pesangon.
Dasar Hukum Pajak Karyawan Resign
Dasar hukum yang menjadi acuan perhitungan PPh 21 karyawan yang mengundurkan diri di Indonesia meliputi:
• UU Nomor 36 Tahun 2008 menjelaskan tentang Pajak Penghasilan
• Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 menjelaskan tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan yang mengatur tarif pajak progresif.
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 16/PMK.03/2010 mengenai Tata Cara Pemotongan PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26.
• Peraturan DJP Nomor PER-16/PJ/2016 mengatur tentang Pedoman Teknis Prosedur Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan PPh Pasal 21.

Komponen Penghitungan Pajak Karyawan Resign
Komponen-komponen yang mempengaruhi perhitungan pajak penghasilan karyawan yang mengundurkan diri;
Dalam melakukan perhitungan pajak penghasilan bagi karyawan yang mengundurkan diri, terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatian, antara lain sebagai berikut:
• Gaji Pokok, yaitu gaji terakhir yang diterima oleh karyawan.
• Tunjangan dan Bonus:, termasuk bonus tahunan atau insentif lainnya yang diterima oleh karyawan.
• Pesangon, apabila ada, merupakan penghasilan tambahan bagi karyawan yang berhenti bekerja.
• Biaya Jabatan, merupakan pengurangan sebesar 5% dari penghasilan bruto, dengan batasan maksimal sebesar Rp500 ribu per bulan atau Rp6 juta per tahun.
• PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak), besarnya PTKP disesuaikan dengan status pernikahan dan jumlah tanggungan yang dimiliki oleh karyawan.
• Tarif Pajak Progresif, yaitu tariff pajak yang dikenakan berdasarkan lapisan penghasilan kena pajak (PKP).
Tahapan Penghitungan PPh 21 Karyawan Resign
Tahapan-tahapan berikut menjelaskan perhitungan pajak penghasilan yang berlaku bagi karyawan yang mengakhiri masa kerja karena pengunduran diri:
1. Hitung Penghasilan Bruto
gaji pokok, tunjangan, bonus, dan pesangon
2. Kurangi Biaya Jabatan ( 5% dari penghasilan bruto, maks. Rp 500 ribu/bulan atau Rp 6 juta/tahun ).
3. Hitung Penghasilan Kena Pajak (PKP)
Penghasilan Kena Pajak atau PKP adalah dasar untuk menghitung PPh 21 21. PKP dihitung dengan cara mengurangi penghasilan bruto dengan biaya jabatan dan PTKP.
4. Penerapan Tarif Pajak Progresif
Hitung dan gunakan tarif pajak progresif sesuai dengan PKP yang telah dihitung.
5. Hitung PPh 21 Terutang
PPh 21 yang terutang dihitung berdasarkan penghasilan kena pajak (PKP) yang telah dihitung sebelumnya.
6. Perhitungkan Masa Pajak Terakhir
Dalam hal karyawan berhenti bekerja sebelum bulan Desember, perhitungan PPh 21 akan disesuaikan secara proporsional dengan masa kerja karyawan yang bersangkutan.
Contoh Perhitungan PPh 21 Karyawan Resign
Tuan A merupakan seorang karyawan di PT BBB dengan rincian penghasilan sebagai berikut;
• Gaji Pokok: Rp20.000.000
• Tunjangan: Rp4.000.000
• Bonus: Rp10.000.000
• Biaya Jabatan: 5% x (Rp20.000.000 + Rp4.000.000 + Rp10.000.000) = Rp1.700.000 (sesuai ketentuan maksimal Rp500.000 per sebulan)
• PTKP (TK/0): Rp54.000.000 per tahun (status lajang, tanpa tanggungan)
Langkah Perhitungan
• Penghasilan Bruto: Rp20.000.000 + Rp4.000.000 + Rp10.000.000 = Rp34.000.000
• Pengurangan: Biaya Jabatan = Rp500.000
• Penghasilan Neto: Rp34.000.000 – Rp500.000 = Rp33.500.000
• PKP: Rp33.500.000 – Rp4.500.000 (PTKP per bulan) = Rp29.000.000
• PPh 21 Terutang: Tarif pajak 5% x Rp29.000.000 = Rp1.450.000
Apa Kewajiban Perusahaan terhadap Karyawan Resign?
Tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan yang mengakhiri hubungan kerja karena pengunduran diri tercantum dalam peraturan perundang undangan di bidang ketenagakerjaan dan perpajakan. Perusahaan punya tanggung jawab soal pajak untuk karyawan yang keluar dari kerja, sesuai dengan aturan dari pemerintah tentang pajak penghasilan dan peraturan peraturan lainnya.
• Lakukan perhitungan dan pemotongan PPh 21 terakhir (Pasal 21 UU PPh).
• Berikan bukti potong PPh 21 kepada karyawan (PER-32/PJ/2015).
• Laporkan pajak yang telah dipotong ke DJP (PMK 16/PMK.03/2010).
• Setorkan pemotongan pajaknya (UU KUP)

Tips Menghitung Pajak Karyawan Mengundurkan Diri
Guna memastikan proses perhitungan pajak bagi karyawan yang mengakhiri hubungan kerja karena pengunduran diri berjalan dengan baik, anda dapat mengikuti panduan berikut;
• Lakukan verifikasi status PTKP karyawan sebelum memulai perhitungan.
• Kategorikan penghasilan reguler dan pesangon secara terpisah.
• Terapkan ketentuan biaya jabatan sesuai dengan peratiuran yang berlaku.
• Manfaatkan perangkat lunak akuntansi atau HR, seperti aplikasi HRIS Mekari Talenta, untuk memastikan akurasi perhitungan.
• Diskusikan dengan konsultan pajak apabila terdapat kasus-kasus yang kompleks atau memerlukan penanganan khusus.

Cara Mengatasi Kendala Pembuatan Kata Sandi (Password) dan Frasa Sandi (Passphrase) di Coretax DJP

Cara Mengatasi Kendala Pembuatan Kata Sandi (Password) dan Frasa Sandi (Passphrase) di Coretax DJP

Cara Mengatasi Kendala Pembuatan Kata Sandi (Password) dan Frasa Sandi (Passphrase) di Coretax DJP

 

PT Jovindo Solusi Batam selalu siap membantu anda mengenai konsultan pajak, pembukuan, dan manajemen. Dalam pembahasan kali ini, PT Jovindo Solusi Batam akan memberikan sebuah informasi mengenai  Cara Mengatasi Kendala Pembuatan Password dan Passphrase di Coretax DJP

Transformasi Digital Perpajakan dengan Coretax DJP

Pemerintah, melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP), telah meluncurkan sistem administrasi perpajakan digital bernama Coretax pada tanggal 1 Januari 2025. Sistem ini merupakan bagian dari Proyek Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (PSIAP) yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 Tahun 2018.

Coretax bertujuan untuk meningkatkan efisiensi layanan perpajakan dengan menyediakan akses digital bagi wajib pajak untuk mengelola berbagai kebutuhan administrasi perpajakan. Meskipun Coretax akan menjadi sistem utama dalam proses perpajakan mulai tahun 2025, pelaporan SPT Tahunan pada tahun tersebut masih akan menggunakan sistem e-Filing. Penerapan Coretax dalam pelaporan SPT Tahunan baru akan dimulai pada awal Tahun 2026 untuk tahun pajak 2025. Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) tetap harus menyampaikan SPT Tahunan sebelum Tanggal 31 Maret 2025, sementara Wajib Pajak Badan memiliki batas waktu hingga tanggal 30 April 2025.

Proses Registrasi dan Kendala dalam Pembuatan Kata Sandi dan Frasa Sandi

Untuk dapat mengakses layanan Coretax, pengguna diwajibkan mendaftarkan akun melalui laman resmi Coretax DJP di coretaxdjp.pajak.go.id.Proses  Registrasi melibatkan pengisian data diri, seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Setelah itu, pengguna akan diminta untuk membuat kata sandi (password) baru dan frasa sandi (passphrase) yang akan digunakan sebagai tanda tangan elektronik.

Namun, tidak sedikit pengguna yang mengalami kendala dalam proses pembuatan kata sandi  dan frasa sandi ini. Masalah ini cukup sering terjadi dan membuat pengguna kesulitan untuk  menyelesaikan pendaftaran. Untuk mengatasi masalah tersebut, ada beberapa solusi yang dapat dilakukan agar pembuatan akun Coretax berjalan lancar.

Tips Mengatasi Kegagalan Membuat Kata Sandi (Password) dan Frasa Sandi (Passphrase) di Coretax

  1. Hindari Penggunaan Karakter Khusus
    Salah satu penyebab umum kegagalan pembuatan kata sandi dan frasa sandi adalah penggunaan karakter khusus yang tidak sesuai dengan ketentuan sistem. Beberapa karakter seperti garis miring (/), tanda kutip (‘), dan simbol plus (+) tidak diperbolehkan dalam kata sandi dan frasa sandi Coretax. Sebagai gantinya, dapat menggunakan karakter yang didukung seperti ampersand (&) dan simbol dollar ($).
  2. Pastikan Format kata sandi dan frasa sandi Sesuai
    Setiap sistem memiliki aturan tertentu dalam pembuatan kata sandi dan frasa sandi. Oleh karena itu, pengguna harus membaca dengan cermat ketentuan yang telah ditetapkan oleh Coretax DJP. Biasanya, sistem akan meminta kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan karakter khusus yang diperbolehkan agar kata sandi  aman.
  3. Menggunakan Email atau Nomor Telepon yang Terdaftar
    Saat melakukan pengaturan ulang kata sandi atau membuat frasa sandi, sistem akan mengirimkan tautan verifikasi ke email atau nomor telepon yang telah terdaftar. Pastikan alamat email atau nomor telepon yang dimasukkan masih aktif dan dapat diakses. Bila tidak  menerima email atau SMS verifikasi, periksa folder spam atau coba beberapa saat lagi.
  4. Periksa Koneksi Internet dan Coba Ulangi
    Terkadang, kegagalan dalam membuat kata sandi atau frasa sandi bisa terjadi akibat koneksi  internet yang tidak stabil. Pastikan koneksi internet anda berfungsi dengan baik, dan coba ulangi proses pembuatan kata sandi ( password) atau frasa sandi (passphrase).

 

7 Langkah Mudah Melakukan perencanaan keuangan perusahaan

7 Langkah Mudah Melakukan Perencanaan Keuangan Perusahaan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PT Jovindo Solusi Batam adalah perusahaan yang akan melayani  anda dengan baik dalam jasa Konsultan Pajak, jasa pembukuan dan jasa manajemen. Di pembahasan kali ini, PT Jovindo Solusi Batam akan mengenalkan sebuah informasi kepada audiens mengenai 7 Langkah Mudah Melakukan Perencanaan Keuangan Perusahaan.   

Perencanaan keuangan perusahaan adalah salah satu fondasi utama dalam mencapai kesuksesan bisnis di era digital transformation.

Mau bisnis kamu sukses? Setiap langkah keuangan perusahaan harus direncanakan dengan matang, baik untuk tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Artikel ini akan menbantumu dengan tips dan trik menyusun rencana keuangan bisnis yang efektif. Mulai dari mengatur aliran kas, membuat anggaran, hingga memilih investansi yang tepat, kita akan bahas semuanya. Yuk, simak dan terapkan!

 

Apa itu perencanaan keuangan perusahaan?

 

Perencanaan keuangan perusahaan adalah proses merancang dan mengelola seluruh seluruh aspek finansial bisnis secara terstruktur untuk mencapai tujuan perusahaan.

Aktivitas tersebut maliputi cara mengelola cash flowbudgeting, investasi, serta pengendalian risiko keuangan.Dengan perencanaan keuangan yang matang, perusahaan dapat mengidentifikasi kebutuhan dana, mengalokasikan sumber daya secara efektif, dan memaksimalkan keuntungan bisnis.

Perencanaa  keuangan perusahaan menjadi pedoman utama dalam pengambilan keputusan finansial, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Proses perencanaan ini melibatkan analisis mendalam terhadap kondisi keuangan terkini, proyeksi pendapatan masa depan, serta evaluasi terhadap berbagai factor eksternal seperti kondisi ekonomi dan tren pasar.

 

Manfaat melakukan perencanaan keuangan perusahaan

  1. Optimalisasi cash flow

Dengan perencanaan keuangan yang matang, perusahaan dapat mengoptimalkan aliran kas, baik pemasukan maupun pengeluaran, sehingga resiko kekurangan dana dapat diminimalisir dan kelancaran operasional bisnis terjamin.

 

  1. Pengendalian budget lebih efektif

Perencanaan keuangan memungkinkan alokasi anggaran yang efektif, sehingga dapat meminimalkan pemborosan dan memaksimalkan penggunaan sumber daya perusahaan.

 

  1. Mitigasi risiko finansial

Dengan perencanaan keuangan, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengelola resiko finansial secara proaktif, sehingga dapat menyusun rencana kontinjensi yang efektif.

 

 

 

 

  1. Mencapai target finansial

Financial planning membantu perusahaan menetapkan target finansial yang lebih realistis. Target ini menjadi acuan dalam pengembangan bisnis dan digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan.

 

  1. Keputusan investasi yang tepat

Perencanaan keuangan memungkinkan perusahaan menganalisis peluang investasi secara lebih mendalam. Evaluasi terhadap tingkat pengembalian investasi dapat dilakukan secara sistematis berdasarkan data keuangan yang akurat.

 

  1. Financial reporting yang lebih terstruktur

Dengan sistem pelaporan keuangan yang terstruktur, laporan keuangan perusahaan akan menjadi lebih teratur dan  mudah dipahami. Hal ini memungkinkan analisis kinerja keuangan perusahaan secara berkala dengan lebih efisien.

 

Cara melakukan perencanaan keuangan perusahaan

 

1.    Analisis financial statement

Mulailah dengan menganalisis laporan keuangan periode sebelumnya. Perhatikan trend pendapatan, pengeluaran, dan margin laba. Data- data ini akan menjadi dasar dalam menetapkan target keuangan untuk periode selanjutnya.

  1. Menetapkan financial goals

Tetapkan tujuan keuangan yang jelas dan terukur, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Contohnya, meningkatkan pendapatan sebesar 25% dalam 6 bulan atau mengurangi biaya operasional sebesar 15% dalam satu tahun.

3.    Membuat budget planning

Buatlah perencanaan anggaran yang detail untuk setiap departemen. Pertimbangkan biaya tetap, biaya variabel, dan proyeksi pendapatan. Sisihkan dana akurat minimal 10%  dari total anggaran.

  1. Membuat cash flow projection

Buatlah proyeksi arus kas bulanan yang detail. Pertimbangkan fluktuasi pendapatan selama musim ramai dan sepi, serta jadwal pembayaran kewajiban seperti utang kepada pemasok dan gaji karyawan. Hal ini akan membantu menghindari masalah likuiditas.

 

  1. Menerapakan cost control system

Terapkan sistem pengendalian biaya yang efektif untuk mengoptimalkan penggunaan dana. Lakukan evaluasi secara berkala terhadap setiap pengeluaran dan identifikasi potensi penghematan. Manfaatkan teknologi untuk otomatisasi pencatatan dan pelaporan biaya.

 

  1. Merencanakan tax management

Lakukan perencanaan pajak yang komprehensif. Konsultasikan dengan ahli pajak untuk memaksimalkan manfaat insentif pajak yang sah dan meminimalkan beban pajak sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

 

  1. Memantau financial performance

Lakukan pemantauan kinerja keuangan secara berkala. Bandingkan pencapaian dengan target yang telah ditetapkan, analisis penyebab penyimpangan, dan lakukan penyesuaian terhadap rencana jika diperlukan.

 

Tips tambahan jitu rencanakan keuangan perusahaan:

 

  1. Manfaatkan software akuntansi untuk pengelolaan data
  2. Libatkan seluruh tim dalam proses pengambilan keputusan
  3. Lakukan peninjauan dan penyesuaian rencana secara berkala
  4. Siapkan rencana kontingensi untuk menghadapi situasi tak terduga

 

Sesuaikan strategi dengan karakteristik unik bisnis Anda.

> Konsultasi Profesional: Dapatkan panduan dari ahli keuangan untuk hasil maksimal.

>  Perencanaan keuangan adalah proses dinamis yang membutuhkan evaluasi dan perbaikan terus-menerus.

 

komprehensif untuk membantu Anda mencapai tujuan finansial. Nikmati kemudahan pembukuan, pengelolaan arus kas, dan penyusunan laporan keuangan yang akurat.

Pengaruh Food Cost terhadap Bisnis Restoran

Pengaruh Food Cost terhadap Bisnis Restoran

Definisi Food Cost

Food cost merupakan jumlah keseluruhan pengeluaran yang diperlukan untuk memproduksi makanan dan minuman sesuai dengan standar resep yang ditetapkan hingga siap untuk dijual per porsi. Dapat diungkapkan bahwa indikator ini adalah persentase total dari keseluruhan biaya pembelian bahan makanan dibagi dengan total pendapatan dari penjualan makanan. Umumnya, biaya bahan baku minuman dihitung secara terpisah. Namun, terkadang terdapat restoran yang mencampurkan perhitungannya. Perhitungan ini umumnya dilakukan oleh kepala koki atau juru masak di sebuah restoran.

Menjalankan usaha restoran bisa menjadi tugas yang rumit. Memikirkan perputaran stok, margin laba, dan menyesuaikan harga menu yang ditawarkan bisa membuat Anda berusaha lebih keras dalam menjalankan usaha. Namun, dengan memahami dengan baik konsep food cost, Anda dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan usaha restoran Anda.

 

Komponen Food Cost

1. Biaya Bahan Baku Makanan

Biaya ini adalah pengeluaran yang berhubungan dengan pembelian bahan baku seperti sayuran, daging, ikan, tepung, minyak, bumbu, dan bahan lainnya yang diperlukan untuk memasak makanan.

2. Biaya Pengolahan

Terkadang, food cost juga melibatkan pengeluaran yang berkaitan dengan proses pengolahan bahan makanan, walaupun biasanya hal ini dianggap sebagai biaya operasional yang terpisah.

3. Biaya Penyimpanan

Biaya untuk menyimpan bahan makanan bisa dihitung sebagai komponen dari food cost, termasuk biaya untuk pendinginan, pembekuan, atau penyimpanan dalam wadah tertentu.

 

Pengaruh Food Cost terhadap Bisnis Restoran

1. Keuntungan

Mengelola food cost dengan baik sangat penting untuk menjaga profitabilitas dalam bisnis makanan. Semakin rendah food cost yang dikeluarkan, semakin tinggi pula margin keuntungan yang dapat diraih.

2. Harga Menu

Food cost juga memiliki kaitan langsung dengan penentuan harga menu. Apabila food cost terlalu tinggi, maka harga menu harus disesuaikan agar restoran tetap bisa memperoleh keuntungan yang memadai.

3. Efisiensi Operasional

Bisnis makanan yang sukses biasanya mengelola food cost dengan efektif melalui pembelian bahan dengan bijak, mencegah pemborosan, dan mengoptimalkan pemanfaatan bahan.

PT.Jovindo menawarkan anda jasa konsultasi dan akuntasi perpajakan anda. Atasi masalah perpajakan anda dengan cepat dan efisien bersama Jovindo. Dengan bersama kami anda dapat berkonsultasi secara online maupun offline. Untuk info lebih lanjut silahkan hubungi : 0778-4162512 /0811-7777088.

 

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rasio Perputaran Piutang

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rasio Perputaran Piutang

Definisi Rasio Perputaran Piutang

Rasio perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengevaluasi berapa lama waktu yang diperlukan untuk penagihan piutang dalam satu periode atau seberapa banyak uang yang diinvestasikan dalam bentuk piutang. Secara umum, rasio ini termasuk dalam kategori rasio aktivitas yang dapat digunakan untuk menilai seberapa efektif perusahaan dapat mengubah kreditnya menjadi kas. Jika perusahaan memiliki rasio perputaran piutang yang tinggi, itu menunjukkan bahwa perusahaan tersebut cepat dan efisien dalam menagih utangnya. Tujuan utama dari rasio perputaran piutang adalah untuk mengetahui bagaimana suatu perusahaan mengelola piutangnya dengan mengamati perputaran piutangnya, yang mana tingkat perputaran piutang adalah periode di mana modal kerja perusahaan terikat dalam piutang.

 

Manfaat Rasio Perputaran Piutang

1. Mengukur Efisiensi Pengelolaan Piutang

Rasio ini memudahkan perusahaan untuk menilai seberapa cepat mereka mendapatkan pembayaran dari piutang dan apakah mereka mengatur kredit dengan baik.

2. Menilai Arus Kas

Rasio ini sangat penting untuk mengevaluasi arus kas perusahaan. Jika rasio ini lebih tinggi, maka uang akan lebih cepat masuk ke perusahaan, dan ini baik untuk operasi perusahaan.

3. Identifikasi Masalah Kredit

Jika rasio ini rendah, perusahaan bisa menghadapi kesulitan dalam mengumpulkan piutang yang dapat merugikan arus kas dan solvabilitasnya.

4. Dasar untuk Kebijakan Kredit dan Penagihan

Rasio ini dapat memberikan informasi untuk menyesuaikan kebijakan kredit atau cara penagihan agar lebih efektif dalam mengatur piutang.

 

Faktor yang Mempengaruhi Rasio Perputaran Piutang

Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi rasio perputaran piutang, yakni:

1. Kebijakan kredit

kebijakan yang longgar atau ketat dalam memberi kredit kepada pelanggan bisa berdampak pada seberapa cepat mereka membayar tagihan.

2. Jenis pelanggan

Pelanggan yang dikenal memiliki catatan pembayaran yang baik biasanya akan membayar tepat waktu, dan begitu pula sebaliknya.

3. Efektivitas proses penagihan

Keefektifan dalam mengumpulkan utang juga bisa berdampak pada rasio perputaran utang.

4. Sifat industry

Setiap jenis industri memiliki cara pembayaran yang berbeda, misalnya ada industri yang memberikan waktu kredit lebih lama.

5. Kualitas manajemen piutang

Kualitas dalam mengelola piutang, seperti memantau secara langsung tagihan yang belum dibayar, juga akan berdampak pada rasio perputaran piutang.

6. Kondisi ekonomi

Perubahan dalam kondisi ekonomi dapat berdampak pada seberapa cepat pelanggan membayar tagihan.

Bingung dengan permasalahan pajak atau akuntansi anda? serahkan saja pada PT. Jovindo. Dengan adanya PT.Jovindo anda dapat menyelesaikan masalah perpajakan dan akuntansi anda secara cepat dan efisien. Tenang saja, konsultan yang kami berikan tentu professional dan bersertifikat resmi loh. Kami juga melayani konsultasi secara online dan offline. Untuk info lebih lanjut silahkan hubungi : 0778-4162512 /0811-7777088.

 

Pentingnya Rasio Utang bagi Usaha

Pentingnya Rasio Utang bagi Usaha

Definisi Rasio Utang

Rasio utang merupakan rasio yang mengukur jumlah total kewajiban suatu perusahaan sebagai persentase dari total aset yang dimiliki, berkaitan dengan penggunaan utang untuk mendanai aset tersebut. Dengan kata lain, rasio yang mirip dengan rasio solvabilitas ini menunjukkan seberapa banyak aset yang perlu dijual oleh perusahaan untuk menutup seluruh utangnya. Perusahaan yang memiliki kewajiban lebih besar ketimbang asetnya dianggap memiliki tingkat leverage yang tinggi dan dianggap berisiko lebih besar bagi para pemberi pinjaman. Rasio ini juga memberikan bantuan kepada investor dan kreditur dalam menilai beban utang keseluruhan pada perusahaan serta kemampuan perusahaan dalam melunasi utang di masa yang akan datang, terutama di masa-masa ekonomi yang tidak menentu.

 

Pentingnya Rasio Utang bagi Bisnis

Berikut ini adalah beberapa alasan pentingnya rasio utang bagi bisnis, yakni:

1. Menilai Risiko Keuangan

Rasio utang memungkinkan perusahaan untuk menilai sejauh mana utang digunakan dalam pembiayaan. Rasio yang tinggi bisa menunjukkan adanya risiko finansial yang lebih tinggi.

2. Kemampuan Pembayaran Utang

Rasio ini dapat menilai kemampuan perusahaan untuk melunasi utang dengan pendapatan yang diperoleh, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya gagal bayar.

3. Perencanaan Keuangan

Rasio utang memungkinkan perusahaan untuk merencanakan pemanfaatan utang dengan bijak, sambil menjaga keseimbangan antara utang dan ekuitas.

4. Daya Tarik Investor dan Kreditor

Rasio utang yang baik meningkatkan keyakinan para investor dan kreditor, sehingga mempermudah akses pendanaan dengan ketentuan yang lebih menguntungkan.

5. Pengelolaan Struktur Modal

Dengan rasio utang yang seimbang, sebuah perusahaan dapat mengoptimalkan perkembangan dan keuntungan tanpa menghadapi risiko yang terlalu tinggi.

 

Fungsi dan Manfaat Rasio Utang terhadap Bisnis

Berikut ini adalah beberapa fungsi dari rasio hutang terhadap bisnis, yakni:

1. Menilai Struktur Keuangan

Dengan menilai perbandingan antara utang dan ekuitas, rasio ini memberikan gambaran mengenai komposisi keuangan perusahaan. Keseimbangan dalam struktur keuangan dapat mendukung perusahaan dalam mengelola risiko keuangan dengan lebih efisien.

2. Mengevaluasi Kondisi Keuangan

Rasio utang juga dimanfaatkan oleh pihak-pihak eksternal, seperti investor dan pemberi pinjaman, untuk menilai kondisi keuangan sebuah perusahaan. Hal ini berguna untuk menilai potensi risiko berkaitan dengan investasi atau pemberian kredit kepada perusahaan tersebut.

3. Mengukur Ketergantungan terhadap Utang

Rasio ini berfungsi untuk mengevaluasi sejauh mana perusahaan mengandalkan pinjaman sebagai cara untuk mendapatkan dana, yang dapat memberikan gambaran mengenai tingkat risiko keuangan yang dihadapi oleh perusahaan.

4. Dasar Pengambilan Keputusan

Informasi dalam rasio utang bisa dimanfaatkan sebagai landasan untuk membuat keputusan keuangan yang benar, seperti membuat pilihan investasi, atau menentukan kebijakan pendanaan yang lebih efektif.

5. Menilai Kemampuan dalam Pembayaran Utang

Rasio utang menunjukkan seberapa baik perusahaan dapat mengembalikan pinjamannya. Rasio utang yang lebih tinggi berarti perusahaan memiliki kewajiban pembayaran utang yang lebih besar.

 

 

 

 

 

Fungsi Laporan Tahunan dalam Bisnis

Fungsi Laporan Tahunan dalam Bisnis

Definisi Tahunan dalam Bisnis

Laporan tahunan merupakan laporan menyeluruh yang menjelaskan kegiatan perusahaan selama tahun yang telah berlalu. Laporan keuangan tahunan disusun pada akhir periode fiskal untuk memberikan informasi keuangan kepada pihak luar mengenai bagaimana perusahaan beroperasi dan rencana apa yang akan dilakukan manajemen ke depan. Tujuan dari laporan ini adalah untuk menyampaikan informasi kepada para pengguna, seperti pemegang saham atau calon investor, tentang kegiatan dan kondisi keuangan perusahaan.

 

Pentingnya Laporan Tahunan

1. Transparansi dan Akuntabilitas

Laporan tahunan menunjukkan bahwa perusahaan bertekad untuk bersikap terbuka dan bertanggung jawab terhadap para pemangku kepentingan.

2. Meningkatkan Kepercayaan

Penyampaian data yang tepat dan transparan dapat menambah kepercayaan dari pemilik saham dan para investor, sekaligus memperkuat keterikatan perusahaan dengan komunitas.

3. Alat Perencanaan Strategis

Laporan tahunan berperan sebagai sarana bagi pengelola untuk menilai hasil yang telah diraih dan merencanakan langkah selanjutnya guna mencapai sasaran perusahaan.

4. Indikator Kinerja

Laporan ini berfungsi untuk menilai apakah perusahaan telah berhasil memenuhi tujuan bisnis yang telah ditentukan sebelumnya, serta membandingkannya dengan hasil dari tahun-tahun yang lalu atau dengan kinerja perusahaan lain yang sejenis.

 

Fungsi Laporan Tahunan

1. Komunikasi bisnis

Laporan tahunan merupakan alat komunikasi penting dalam dunia bisnis. Misinya adalah untuk memperkenalkan anggota Dewan Direksi kepada staf utama serta pemilik saham dalam perusahaan. Pesan ini ditujukan kepada seluruh karyawan, mengucapkan terima kasih atas dedikasi mereka selama satu tahun terakhir. Pesan tersebut diletakkan di bagian awal laporan tahunan.

2. Promosi Branding Perusahaan

Selain memberikan data keuangan kepada pemegang saham, laporan tahunan juga berperan sebagai sarana promosi. Kisah positif dari pelanggan atau pegawai memperkuat kepercayaan di kalangan pembaca. Karena dokumen ini juga menjadi sarana untuk menceritakan kisah, pemanfaatan teknik tata letak dan desain visual mempercantik dan membuat laporan lebih menonjol.

PT.Jovindo Solusi Batam dapat membantu anda dalam menyelesaikan segala permasalahan perpajakan dan akuntansi anda dengan konsultan yang pastinya terpercaya dan dapat diandalkan. Kami dapat membantu peninjauan pajak, penyusunan transfer pricing, pajak bulanan dan tahunan badan, spt pribadi dan badan dan lain-lain. Dengan layanan kami anda bisa menghemat waktu serta tenaga anda sekalian, jadi tunggu apa lagi? segera hubungi: 0778-4162512 /0811-7777088.

3. Memenuhi Regulasi yang Berlaku

Penyusunan laporan tahunan merupakan keharusan bagi perusahaan yang berniat untuk Go Public di Indonesia, dan laporan ini wajib diserahkan setiap tahun. Di dalam laporan ini, harus terdapat informasi mengenai alamat Direksi, hasil audit, kebijakan akuntansi, dan laporan keuangan (arus kas, neraca, laporan laba rugi). Dokumen tersebut harus mencakup pandangan perusahaan terkait hubungan dengan investor, pengelolaan perusahaan, fungsi operasional, informasi keuangan, serta kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.

4. Informasi Keuangan Perusahaan

Tujuan lain dari penerbitan laporan tahunan adalah untuk menyampaikan informasi keuangan perusahaan. Perusahaan dapat mempekerjakan desainer laporan untuk menyajikan informasi keuangan dengan elemen desain yang menarik untuk dilihat. Neraca, laporan arus kas, laporan laba rugi, dan ringkasan keuangan disusun dengan cara yang teratur dalam laporan tahunan.

 

 

Penerapan Agency Theory dalam Akuntansi

Penerapan Agency Theory dalam Akuntansi

Definisi Agency Theory dalam Akuntansi

Teori Agensi dalam perspektif akuntansi adalah suatu pemikiran yang mempelajari hubungan antara prinsipal, yaitu pemilik atau pemegang saham, dan agen, yang berperan sebagai manajemen atau pengelola perusahaan. Teori ini mengedepankan permasalahan yang muncul akibat kepentingan yang berbeda ketika agen diberikan kuasa untuk bertindak mewakili prinsipal, namun memiliki tujuan atau kepentingan sendiri. Ketegangan ini dapat menyebabkan adanya kesenjangan informasi dan risiko moral, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pengambilan keputusan manajemen dan berdampak pada laporan keuangan perusahaan.

 

Penerapan Agency Theory dalam Akuntansi

Dalam konteks akuntansi, Agency Theory berfokus pada bagaimana informasi akuntansi digunakan untuk meminimalkan masalah yang timbul dari hubungan antara prinsipal dan agen.

Ini melibatkan berbagai aspek, antara lain:

1. Pengungkapan Informasi Keuangan

  • Masalah Asimetri Informasi

Agen atau manajer memiliki pemahaman yang lebih mendalam mengenai situasi keuangan dan operasional perusahaan jika dibandingkan dengan prinsipal atau pemegang saham. Untuk memperkecil perbedaan informasi ini, diharapkan agar agen dapat memberikan laporan keuangan yang jelas dan tepat.

  • Laporan Keuangan dan Audit

Salah satu metode untuk mengurangi ketidaksamaan informasi adalah dengan menyajikan informasi keuangan yang eksplisit dan lengkap, serta melalui audit yang dilakukan oleh pihak ketiga yang memberikan kepastian bahwa laporan tersebut mencerminkan keadaan keuangan yang sesungguhnya.

2. Pengendalian Internal dan Pengawasan

  • pengendalian internal

Dalam pandangan agency, pengendalian internal merupakan sistem yang diterapkan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penyimpangan atau pilihan yang tidak sejalan dengan tujuan prinsipal. Akuntansi memiliki peranan krusial dalam pembentukan sistem ini, karena menjamin bahwa laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan dapat diandalkan.

  • Manajer yang memanipulasi laporan keuangan

Agen mungkin merasa tertarik untuk memodifikasi laporan keuangan demi kepentingan pribadi (seperti bonus yang bergantung pada laba), yang dapat merugikan pihak prinsipal. Pengendalian akuntansi yang efektif berusaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya manipulasi atas laporan keuangan tersebut.

3. Insentif dan Kompensasi

  • Sistem remunerasi berbasis kinerja

Salah satu metode untuk menyatukan kepentingan agen dengan prinsipal adalah melalui skema pembayaran yang menghubungkan hasil kerja manajer dengan pencapaian sasaran jangka panjang perusahaan, seperti stock option atau bonus yang didasarkan pada laba.

  • Akuntansi berbasis kinerja

Dalam mekanisme ini, para pengelola akan mendapatkan imbalan atau bonus sesuai dengan indikator kinerja finansial perusahaan yang terlihat dalam laporan keuangan, yang mendorong agen untuk berperilaku sesuai dengan kepentingan prinsipal.

4. Pengawasan dan Transparansi

  • Audit dan Pengawasan Eksternal:

Agar laporan keuangan bisa diandalkan, perusahaan biasanya melibatkan auditor luar untuk melakukan pemeriksaan secara independen. Proses ini bertujuan untuk menjamin bahwa laporan yang diberikan kepada pemegang saham dan investor mencerminkan keadaan yang sebenarnya, serta tidak disebabkan oleh manipulasi atau perubahan yang dilakukan oleh pihak manajemen.

  • Laporan Tahunan dan Pengungkapan

Akuntansi memiliki peran untuk menyusun laporan tahunan dan memberikan penjelasan yang terbuka agar pemegang saham (prinsipal) mendapatkan informasi yang memadai mengenai pengelolaan perusahaan oleh manajer (agen).

 

Tujuan Pengelolaan Agency Theory dalam Akuntansi

1. Meminimalkan Konflik Kepentingan

Dengan memastikan bahwa agen (manajer) beroperasi untuk keuntungan maksimal prinsipal (pemegang saham), melalui penerapan insentif dan sistem pengawasan yang sesuai.

2. Menjaga Transparansi

Mengurangi isu ketidaksamaan informasi dengan menyajikan laporan keuangan yang transparan, tepat waktu, dan mendetail.

3. Meningkatkan Akuntabilitas

Akuntabilitas dalam bidang akuntansi mengharuskan para manajer untuk bertanggung jawab atas keputusan serta hasil finansial perusahaan. Dengan menerapkan sistem pelaporan yang terbuka dan mudah dipahami, perusahaan dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya penyalahgunaan kekuasaan atau tindakan yang tidak sejalan dengan kepentingan pemilik.

4. Meminimalkan Risiko Moral Hazard

Minimalkan peluang bagi agen untuk bertindak merugikan prinsipal demi keuntungan pribadi mereka, melalui penerapan insentif dan pengawasan yang sesuai.

Bingung dengan permasalahan pajak dan akuntansi kamu? Bingung harus berbuat apa? Serahkan saja masalah pajak dan akuntansi kamu kepada Jovindo. Kami dapat membantu kamu dalam menyelesaikan masalah perpajakan dan akuntansi kamu secara cepat dan efisien loh. Untuk info lebih lanjut kamu dapat menghubungi: 0778-4162512 /0811-7777088.

 

 

Keuntungan Menggunakan Purchase Order

Keuntungan Menggunakan Purchase Order

Definisi Purchase Order

Purchase Order merupakan sebuah jenis dokumen resmi yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan kepada penyedia atau vendor untuk menjelaskan rincian barang atau layanan yang ingin dibeli. Dalam konteks bisnis, Purchase Order berfungsi untuk menjelaskan informasi seperti kuantitas barang atau layanan yang diperlukan, harga, tanggal pengiriman, syarat pembayaran, serta ketentuan lain yang berkaitan. Purchase Order bertujuan untuk mencegah kebingungan, mengukuhkan kesepakatan antara pihak pembeli dan penyedia, serta memastikan bahwa barang atau layanan yang dipesan memenuhi harapan pembeli.

 

Jenis-jenis Purchase Order

Berikut ini adalah beberapa jenis purchase order, yakni:

1. Standard Purchase Order

Standard Purchase Order merupakan tipe pesanan yang paling sering dijumpai, diterapkan ketika pembeli sudah memahami detail pesanan, seperti barang atau jasa yang dibeli, jumlah, harga, dan tanggal pengiriman.

2. Blanket Purchase Order

Blanket Purchase Order digunakan untuk membeli barang secara berkala dari pemasok yang sama dalam rentang waktu tertentu. Namun, rincian pengiriman bersifat fleksibel atau belum ditentukan secara rinci (seperti jumlah atau jadwal pengiriman).

3. Contract Purchase Order

Contract Purchase Order adalah kesepakatan atau kontrak umum antara pihak yang membeli dan yang menjual. Di dalamnya, rincian khusus mengenai barang atau layanan yang dibeli belum ditetapkan pada saat kontrak disepakati, tetapi akan diuraikan di waktu yang akan datang.

4. Planned Purchase Order

Serupa blanket PO, namun PPO lebih terperinci tentang barang apa yang akan dibeli dan kapan pembelian itu akan dilakukan, meskipun tanggal pengirimannya mungkin dapat berubah.

5. Digital Purchase Order

Digital PO dibuat secara elektronik melalui penggunaan perangkat lunak, tanpa perlu dokumen dalam bentuk fisik. digital membantu untuk mempercepat proses pemesanan dan integrasi dengan sistem ERP.

 

Fungsi Purchase Order bagi Bisnis

Berikut ini adalah fungsi dari purchase order, yakni:

1. Mengatur Pembelian

PO berperan dalam mengelola dan mencatat pembelian barang atau layanan. PO menjamin bahwa setiap transaksi dilakukan sesuai dengan persetujuan dan tata cara yang telah ditentukan.

2. Pencatatan Transaksi

PO mencatat rincian transaksi pembelian, seperti jumlah item atau layanan yang dibeli, biaya, tanggal pengiriman, serta ketentuan pembayaran. Oleh karena itu, PO berperan dalam pencatatan akuntansi dan pengelolaan persediaan.

3. Memfasilitasi Komunikasi

PO membantu mencegah adanya kekeliruan atau salah paham yang mungkin muncul berkaitan dengan rincian produk, biaya, atau ketentuan lainnya.

4. Kontrol Anggaran

Dengan adanya PO, perusahaan mampu mengawasi pengeluaran serta mengatur anggaran mereka. Sebelum PO dikeluarkan, manajer atau bagian yang berwenang bisa mengevaluasi dan memberikan persetujuan untuk pembelian sesuai dengan anggaran yang sudah ditentukan.

 

Keuntungan Menggunakan Purchase Order

1. Kontrol yang Lebih Baik

PO memungkinkan perusahaan untuk mengawasi dan mengatur pengeluaran serta memastikan bahwa hanya barang yang diperlukan yang diakuisisi.

2. Pencatatan yang Terorganisir

Dengan memanfaatkan PO, proses pembelian bisa dicatat secara jelas dan mudah untuk ditelusuri.

3. Penghindaran Pembelian yang Tidak Sah

PO mengurangi kemungkinan terjadinya pembelian yang tidak diinginkan atau tidak direncanakan.

4. Meningkatkan Hubungan Bisnis

PO berperan dalam menciptakan interaksi yang lebih baik antara pihak pembeli dan penjual dengan menjelaskan aturan dan ketentuan pembelian secara lebih rinci.

 

Pentingnya Deferred Revenue

Pentingnya Deferred Revenue

Definisi Deferred Revenue

Deferred revenue adalah uang yang diterima oleh perusahaan sebelum layanan atau produk terkait diserahkan atau dilaksanakan. Dalam dunia akuntansi, istiliah ini merujuk pada kewajiban karena perusahaan masih memiliki tanggung jawab untuk memberikan produk atau layanan tersebut di masa depan. Pendapatan ini belum dapat diakui sebagai pendapatan aktual dalam laporan laba rugi sampai kewajiban tersebut dipenuhi. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan aplikasi menerima pembayaran di muka untuk langganan satu tahun dari pelanggannya, jumlah yang diterima tersebut akan dicatat sebagai deferred revenue. Seiring berjalannya waktu dan layanan diberikan setiap bulan, perusahaan akan mengakui sebagian dari deferred revenue tersebut sebagai pendapatan aktual.

 

Pentingnya Deferred Revenue

  • Menghindari Pengakuan Pendapatan yang Prematur

Dengan mencatat pembayaran yang diterima di muka sebagai deferred revenue, perusahaan tidak mengakui pendapatan sebelum memenuhi kewajibannya, sehingga laporan keuangan tetap akurat dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

  • Memberikan Gambaran yang Jelas

Deferred revenue membantu investor dan pemangku kepentingan lainnya untuk memahami kewajiban masa depan perusahaan, yang terkait dengan produk atau layanan yang belum diberikan.

 

Karakteristik Deferred Revenue

Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari deferred revenue, yakni:

1. Tercatat sebagai kewajiban

Dalam neraca, pendapatan yang ditangguhkan akan tercatat di bagian kewajiban sebab perusahaan memiliki kewajiban untuk memberikan layanan atau produk tersebut di waktu mendatang.

2. Diakui secara bertahap

Pendapatan ini akan diakui secara bertahap sesuai dengan terpenuhinya kewajiban perusahaan, yang bisa dalam hitungan bulan, kuartal, atau tahun tergantung pada ketentuan perjanjian.

3. Indikator likuiditas

Deferred revenue dapat mencerminkan kondisi likuiditas suatu perusahaan karena menunjukkan uang yang sudah diterima untuk produk atau layanan yang akan diberikan nanti.

 

Manfaat Deffered Revenue

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari deffered revenue, yakni:

1. Menghindari Pengakuan Pendapatan yang Prematur

Dengan merekam pembayaran di awal sebagai pendapatan ditangguhkan, perusahaan memastikan bahwa pendapatan hanya dihitung setelah kewajiban yang terkait (seperti pengiriman barang atau penyediaan layanan) terpenuhi. Ini menjaga laporan keuangan tetap benar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku, khususnya prinsip pengakuan pendapatan yang menegaskan bahwa pendapatan hanya dapat diakui setelah barang atau jasa diserahkan.

2. Meningkatkan Kredibilitas Laporan Keuangan

Dengan mengikuti standar akuntansi yang benar, perusahaan menunjukkan keterbukaan dalam laporan keuangan, yang bisa meningkatkan kepercayaan di antara investor, kreditor, dan regulator. Mengklaim pendapatan yang diterima sebelumnya sebagai kewajiban (bukan pendapatan yang telah diakui) membantu mencegah tuduhan bahwa perusahaan sedang “menggandakan” pendapatannya.

3. Memperbaiki Arus Kas

Deferred revenue menunjukkan bahwa perusahaan sudah mendapatkan pembayaran di muka, yang berfungsi sebagai sumber arus kas positif. Meskipun pendapatan tersebut belum diakui, uang yang diterima bisa dipakai untuk mendanai kegiatan sehari-hari, investasi, atau pembayaran kewajiban perusahaan yang lain.

4. Perencanaan Keuangan dan Likuiditas

Menyadari adanya deferred revenue membantu perusahaan dalam merencanakan arus kas di masa mendatang dengan lebih efektif, karena mereka mengetahui waktu kewajiban akan terpenuhi dan kapan pendapatan akan diakui. Hal ini berguna untuk pengelolaan cash flow dan perencanaan keuangan untuk jangka waktu yang lebih panjang.

5. Mengelola Pajak dengan Lebih Baik

Karena penghasilan yang diterima sebelumnya tidak langsung diakui sebagai penghasilan dalam laporan laba rugi, perusahaan tidak perlu membayar pajak atas penghasilan tersebut sampai penghasilan tersebut benar-benar diakui. Ini bisa membantu perusahaan untuk menunda kewajiban pajak sampai penghasilan secara resmi diakui.

Kamu punya masalah perpajakan atau akuntansi? Bingung cara menyelesaikannya? Konsultasikan saja pada  Jovindo. Kami dapat membantu kamu dalam menghadapi masalah perpajakan dan akuntasi kamu loh. Yuk konsultasikan masalah kamu. Untuk info lebih lanjut kamu bias menghubungi:  0778-4162512 /0811-7777088.