Pentingnya Cost Center

Pentingnya Cost Center

Definisi Cost Center

Cost center merupakan unit atau departemen dalam  organisasi yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan, mengelola, serta melacak biaya yang terkait dengan aktivitas operasional dan proyek tertentu. Tujuan dari cost center  adalah untuk menjaga kelancaran operasional, mengukur dan mengendalikan pengeluaran, dan memahami bagaimana biaya tersebut berkontribusi terhadap hasil akhir organisasi.

 

Pentingnya Cost Center Dalam Bisnis

Cost center berperan penting  dalam mengelola, memantau, dan mengendalikan biaya, terutama yang berkaitan dengan operasional bisnis. Pemantauan dan pengendalian ini memungkinkan bisnis untuk melacak rincian biaya yang dialokasikan ke berbagai departemen dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan atau penilaian ulang.

Dengan perbaikan ini tentunya akan membantu  meningkatkan produktivitas di seluruh area perusahaan Anda. Tentunya hasil penilaian ini  juga akan meningkatkan transparansi mengenai pengeluaran dan penggunaan sumber daya manusia kepada pemangku kepentingan seperti calon investor, pemegang saham, dan pengambil keputusan politik.

Pemahaman yang lebih mendalam mengenai alokasi biaya dan analisis biaya yang akurat tentunya akan membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang strategis dan bermanfaat.

 

Fungsi Cost Center Dalam Akuntansi

Cost center memperlihatkan bagaimana berbagai biaya yang  terkait dengan operasi dan aktivitas bisnis dialokasikan dan didistribusikan ke seluruh perusahaan. Untuk memudahkan pemantauan dan audit, pusat biaya diberikan kategori tersendiri dalam buku besar untuk membantu manajer melacak  biaya dan alokasi sumber daya.

Oleh karena itu, fungsi cost center  dibagi menjadi beberapa langkah. Yaitu:

1. Memahami Bisnis dengan Perspektif yang Lebih Besar

Departemen keuangan dan akuntansi menentukan cost center dan cara membelanjakannya berdasarkan  kebutuhan operasional. Sebagai cost center, departemen bertujuan untuk  memiliki pandangan yang lebih luas mengenai kebutuhan anggaran dibandingkan individu, sehingga membantu mengatur alokasi sumber daya yang lebih efisien dari waktu ke waktu.

2. Mendefinisikan Proses Cost Center

Cost center harus dibuat dengan serangkaian indikator yang dapat mencakup pekerjaan mereka dan informasi lengkap mengenai proses bisnis, pengelolaan vendor, akun, dan produk.

3. Mendefinisikan Tanggung Jawab Manajemen

Manajer cost center adalah orang yang  bertanggung jawab mengelola anggaran cost center. Tanggung jawab ini hendaknya dimasukkan dalam tujuan pengelolaannya.

4. Menetapkan Anggaran

Cost center memerlukan rancangan anggaran yang jelas dan terperinci serta manajer yang dapat mengidentifikasi komponen pengeluaran bisnis. Hal ini memungkinkan manajer cost center serta departemen keuangan dan akuntansi memahami sumber daya apa yang digunakan di setiap cost center, bagaimana sumber daya tersebut dialokasikan, dan perubahan apa yang akan terjadi pada periode kerja berikutnya.

5. Melakukan Pemantauan Rutin untuk Efisiensi Biaya

Anda dapat memantau komponen biaya setiap departemen di cost center Anda untuk mendapatkan informasi data keuangan yang akurat. Data yang dikumpulkan memberikan gambaran umum penggunaan sumber daya. Jika tejadi pengeluaran yang berlebihan, area tersebut segera dievaluasi untuk langkah selanjutnya.

 

Manfaat Penggunaan Cost Center

Berikut ini beberapa manfaat cost center dalam operasional perusahaan:

1. Identifikasi Pemborosan

Dengan memisah operasi perusahaan menjadi cost center yang berbeda, perusahaan dapat lebih mudah mengidentifikasi area pemborosan dan pengeluaran yang tidak perlu. Dengan ini dapat membantu mengambil tindakan perbaikan untuk mengurangi pemborosan.

2. Evaluasi Kinerja Unit Bisnis

Cost center memungkinkan perusahaan  mengevaluasi kinerja setiap unit bisnis atau departemen secara terpisah. Dengan ini dapat membantu mengidentifikasi area bisnis yang  memerlukan perhatian lebih  atau area bisnis yang berkinerja baik.

3. Pengalokasian Sumber Daya yang Lebih Efisien

Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana biaya dialokasikan dalam seluruh organisasi, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien. Hal ini membantu  memprioritaskan proyek dan inisiatif yang memberikan nilai paling besar.

4. Penyusunan Anggaran yang Akurat

Karena setiap unit bisnis memiliki anggarannya sendiri, cost center membantu menciptakan anggaran yang lebih akurat. Hal ini memungkinkan bisnis untuk merencanakan keuangan mereka dengan lebih baik dan menghindari pemborosan sumber daya.

5. Pengukuran Kontribusi terhadap Profitabilitas

Meskipun cost center tidak bertanggung jawab langsung atas pendapatan, mereka berkontribusi terhadap profitabilitas perusahaan melalui manajemen pengeluaran yang tepat. Dengan biaya yang dikelola dengan efisien, mampu meningkatkan profibilitas perusahaan secara keseluruhan.

PT.Jovindo menawarkan anda jasa konsultasi dan akuntasi perpajakan anda. Atasi masalah perpajakan anda dengan cepat dan efisien bersama Jovindo. Dengan bersama kami anda dapat berkonsultasi secara online maupun offline. Untuk info lebih lanjut silahkan hubungi : 0778-4162512 /0811-7777088.

 

Jenis-Jenis Pajak Hiburan

Jenis-Jenis Pajak Hiburan

Definisi Pajak Hiburan

Pajak hiburan merupakan pajak yang dikenakan pada individu atau badan yang menikmati hiburan yang diselenggarakan. Orang atau badan yang mengadakan hiburan adalah yang harus membayar pajak hiburan kepada pemerintah daerah.

Dasar hukum pengenaan pajak hiburan dicatat dalam UU Nomor 28 Tahun 2009 mengenai Paja daerah dan retribusi daerah (PDRD). Kemudian diperbarui dengan UU Nomor 1 Tahun 2022 mengenai hubungan keuangan  antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah (HKPD). Namun peraturan teknis sebagai ketentuan pelaksanaan UU Pajak Hiburan diatur lebih lanjut dengan peraturan daerah (Perda) masing-masing daerah pemerintah daerah (Pemda).

 

Jenis-Jenis Pajak Hiburan

Berikut ini yang menjadi objek pajak hiburan atau yang termasuk objek BPJT jenis jasa kesenian dan hiburan yang dikenakan pajak yaitu:

  1. Tontonan film ataupun tontonan audio visual lainnya.
  2. Pagelaran kesenian, musik, tari, dan/atau busaha.
  3. Kontes kecantikan.
  4. Kontes binaraga.
  5. Pameran
  6. Pertunjukan sirkus, akrobat, dan sulap.
  7. Pacuan kuda dan perlombaan kendaraan bermotor.
  8. Permainan ketangkasan.
  9. Permainan olahraga dengan menggunakan tempat, ruangan, perlengkapan, bahan olahraga dan kebugaran
  10. Wisata rekreasi air, wwisata ekologi, wisata pendidikan, wisata budaya, wisata salju, wahana permainan, pemancingan, agrowisata, dan kebun binatang.
  11. Pijat dan refleksi.
  12. Disko, karaoke, klub malam, bar, dan ruang uap/spa.

 

Berikut ini jasa kesenian dan hiburan yang tidak dikenakan pajak, jika:

  • Sebagai promosi budaya tradisional secara cuma-cuma.
  • Pelayanan masyarakat gratis.
  • Bentuk seni dan hiburan lainnya yang diatur dengan Peraturan daerah.

 

Bingung dengan permasalahan pajak dan akuntansi kamu? Bingung harus berbuat apa? Serahkan saja masalah pajak dan akuntansi kamu kepada Jovindo. Kami dapat membantu kamu dalam menyelesaikan masalah perpajakan dan akuntansi kamu secara cepat dan efisien loh. Untuk info lebih lanjut kamu dapat menghubungi: 0778-4162512 /0811-7777088

 

Tarif Pajak Hiburan

  1. Untuk tontonan film dan pameran atau expo, ditetapkan sebesar 15%.
  2. Untuk acara pertandingan olahraga ditetapkan sebesar 10%.
  3. Untuk kegiatan olah raga balap motor dan pagelaran musik ditetapkan sebesar 20%.
  4. Untuk permainan bilyar, bowling dan permainan ketangkasan  ditetapkan sebesar 30%.
  5. Untuk karaoke, pusat kebugaran dan refleksi ditetapkan sebesar 35%.
  6. Untuk mandi uap atau spa, panti pijat, pagelaran busana dan kontes kecantikan ditetapkan sebesar 50%.
  7. Khusus Untuk hiburan kesenian rakyat atau tradisional ditetapkan sebesar 5%.

 

Apa itu Pajak Pensiun

Apa itu Pajak Pensiun

Definisi Pajak Pensiun

Pajak pensiun merupakan pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diperoleh wajib pajak setelah pensiun. Memahami pajak pensiun  penting bagi wajib pajak perorangan yang terkena dampak dan bagi perusahaan yang mempekerjakan karyawan yang  akan pensiun di masa depan. Individu seperti karyawan, pengusaha, dan pekerja lepas perlu mengetahui apa saja kewajiban perpajakannya setelah pensiun. Atau mereka mungkin mengenakan pajak atas pendapatan pensiun mereka. Perusahaan, pemberi kerja, atau organisasi lain yang melakukan pemotongan pajak dana pensiun wajib mengelola dana pensiunnya dengan baik dan akurat.

Ketentuan Pajak Pensiun

Undang-Undang Pajak Penghasilan (UU PPh) mengatur bahwa segala jenis penghasilan yang diterima orang  dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatannya, apapun nama atau bentuknya, bahkan dalam bentuk  manfaat pensiun, dikenakan pajak penghasilan Pasal 21 Saya mengonfirmasi bahwa hal itu akan terjadi. Artinya, pekerja yang telah mencapai usia pensiun atau yang mengajukan permohonan pensiun dini, serta ahli warisnya, akan dipotong pajak penghasilannya dari penghasilan manfaat pensiun tersebut.

Aturan perpajakan pensiun berlaku sama bagi pegawai swasta dan pegawai negeri yang menerima dana pensiun atau pajak pensiun Taspen dari instansi lain. Artinya, pendapatan yang mereka terima akan dikenakan PPh 21 dan dihitung sesuai aturan yang berlaku.

Merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 16/PMK. 03/2010 tentang Tata Cara Pemotongan Pajak. Berdasarkan Pasal 21 tentang penghasilan berupa imbalan pensiun yang terhutang segera, uang pensiun, imbalan kerja, dan tunjangan hari tua, pemungutan pajak pensiun PPh 21 bersifat final. Pajak Pensiun PPh 21  dipotong oleh pemberi kerja, perusahaan atau pengelola dana pensiun pegawai sesuai ketentuan yang berlaku.

 

Jenis Penghasilan Pajak Pensiun

Penghasilan yang diterima pensiunan swasta maupun pegawai negeri diberikan dalam dua metode, yakni:

1. Penghasilan yang diterima sekaligus

Penghasilan yang diterima sekaligus berarti karyawan menerima penghasilan dari manfaat pensiunnya segera setelah mencapai usia pensiun. Manfaat pensiun tetap ini harus diberikan dalam waktu dua tahun setelah karyawan berhenti bekerja. Berikut ini contoh jenis penghasilan yang diterima sekaligus oleh pensiunan adalah:

1.Uang pesangon

Uang pesangon dibayarkan oleh perusahaan pada akhir masa kerja karyawan. Berakhirnya masa kerja dapat disebabkan karena pekerja mencapai usia pensiun atau karena pemutusan hubungan kerja (PHK).

2.Uang manfaat pensiun

Uang manfaat pensiun diberikan pada karyawan sebagai kompensasi pada saat  pensiun. Uang manfaat pensiun ini  diberikan oleh dana pensiun pemberi kerja atau dana pensiun lembaga keuangan yang sah.

3.Jaminan hari tua

Penghasilan dalam bentuk Jaminan Hari Tua (JHT) yang diberikan pada pegawai/karyawan ini dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. JHT akan diberikan sesuai jangka waktu dan jumlah asuransi kepesertaannya. Iuran JP BPJS Ketenagakerjaan yang wajib dibayarkan perusahaan setiap bulannya selama karyawan bekerja sebesar 3%.

4.Tunjangan hari tua

Tunjangan hari tua diberikan kepada karyawan pada saat mencapai usia pensiun atau pada saat pemutusan hubungan kerja, sesuai ketentuan yang berlaku.

 

2. Penghasilan yang diterima secara berkala

Penghasilan yang diterima secara berkala adalah pendapatan dari manfaat pensiun yang dibayarkan secara teratur sampai orang tersebut meninggal. Berikut ini 2 jenis penghasilan yang diterima pensiunan secara berkala yaitu:

1.Jaminan pensiun BPJS

Pendapatan yang diterima pekerja dalam bentuk jaminan pensiun  merupakan program dari BPJS Ketenagakerjaan. Karyawan yang tergabung dalam Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan menerima penghasilan tersebut setiap bulan pada saat memasuki masa pensiun.

2.Uang pensiun Lembaga lain

Karyawan juga dapat menerima penghasilan dari dana pensiunnya setelah pensiun jika mengikuti program pensiun yang ditawarkan oleh penyedia lain. Lembaga lain yang menyediakan dana pensiun yang dapat diikuti oleh pekerja adalah Dana Pensiun Lembaga Keuangan yang didirikan dengan persetujuan Menteri Keuangan, seperti Taspen dan Asaburi.

3. Pendapatan Pensiunan PNS dari Taspen

PNS yang mencapai usia pensiun menerima manfaat pensiun yang besarnya tetap dari APBN yang disediakan oleh Taspen. PT Taspen memungut iuran anggota setiap bulan sebesar 4,75% dari penghasilan pegawai atau PNS (gaji pokok ditambah tunjangan istri dan anak)  dan dimasukkan ke dalam APBN.

Bingung dengan permasalahan pajak dan akuntansi kamu? Bingung harus berbuat apa? Serahkan saja masalah pajak dan akuntansi kamu kepada Jovindo. Kami dapat membantu kamu dalam menyelesaikan masalah perpajakan dan akuntansi kamu secara cepat dan efisien loh. Untuk info lebih lanjut kamu dapat menghubungi: 0778-4162512 /0811-7777088

 

Apa itu Depresiasi dalam Akuntansi

Apa itu Depresiasi dalam Akuntansi

Definisi Depresiasi

Depresiasi atau Penyusutan adalah konsep akuntansi yang digunakan untuk memperhitungkan penurunan nilai suatu aset tetap karena penggunaan, keusangan, atau kemajuan teknologi. Dalam dunia akuntansi, depresiasi membantu bisnis menyebarkan biaya suatu aset  selama masa manfaatnya, tidak hanya pada saat pembelian.

Depresiasi memungkinkan perusahaan untuk mencerminkan nilai aset sebenarnya  dalam laporan keuangan mereka, memberikan gambaran profitabilitas yang lebih realistis. Tanpa depresiasi, laporan keuangan mungkin menunjukkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi pada awal umur aset, namun mungkin dinilai terlalu rendah pada tahun-tahun berikutnya ketika biaya penggantian aset sudah jelas. Hal ini mencerminkan kenyataan bahwa semua sumber daya perusahaan memiliki umur produktif yang terbatas dan harus diganti suatu saat nanti. Memahami dan mengelola depresiasi secara efektif memungkinkan pemilik bisnis merencanakan  penggantian aset, mengelola arus kas, dan bahkan mengoptimalkan kewajiban perpajakan. Jadi depresiasi lebih dari sekedar angka, depresiasi juga dapat membantu Anda mempersiapkan masa depan perusahaan Anda dengan cara yang lebih cerdas dan berwawasan luas.

 

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Depresiasi

Berikut ini faktor faktor yang mempengaruhi depresiasi yaitu:

1. Harga Perolehan Awal 

Harga pembelian awal  aset sendiri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap  total biaya penyusutan yang  diakui. Umumnya, semakin tinggi nilai suatu aset,  semakin tinggi pula biaya penyusutan yang harus diakui setiap tahunnya.

2. Nilai Residu

Ini merupakan perkiraan nilai yang masih dapat diperoleh dari suatu aset  setelah tidak digunakan lagi atau telah mencapai akhir masa manfaatnya. Semakin tinggi nilai residu, maka semakin rendah pula penyusutan tahunan yang perlu diakui.

3. Usia Manfaat

Usia manfaat adalah perkiraan berapa lama suatu aset dapat digunakan secara produktif sebelum menjadi usang atau tidak lagi digunakan secara efektif. Masa manfaat ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perhitungan beban penyusutan, terutama jika menggunakan metode garis lurus.

4. Pola Pemakaian

Intensitas dan jenis penggunaan suatu aset juga mempengaruhi tingkat penyusutan. Misalnya,  mesin yang berjalan 24 jam sehari akan kehilangan nilai lebih cepat  dibandingkan  mesin yang hanya berjalan beberapa jam  sehari.

5. Kemajuan Teknologi dan Perubahan Pasar 

Di zaman kini, kemajuan teknologi dapat dengan cepat membuat aset menjadi  usang. Selain itu, perubahan  permintaan pasar juga dapat mempengaruhi umur ekonomis suatu aset. Misalnya, munculnya teknologi baru dalam industri percetakan dapat berarti bahwa mesin-mesin lama  tidak lagi berguna.

Metode Depresiasi yang digunakan untuk Menghitung Biaya Penyusutan

Berikut ini metode yang digunakan untuk menghitung biaya penyusutan yakni:

1. Metode Garis Lurus

Metode yang paling sederhana dan umum digunakan adalah metode garis lurus. Metode perhitungan ini mengasumsikan bahwa aset tersebut kehilangan nilai secara merata selama masa manfaatnya.

2. Metode Saldo Menurun

Metode saldo menurun ini mempercepat penyusutan selama beberapa tahun pertama umur suatu aset. Metode ini cocok untuk sistem dimana teknologinya cepat menjadi usang.

3. Metode Jumlah Angka Tahun

Metode ini merupakan cara mempercepat penyusutan. Jumlah seluruh masa manfaat menjadi dasar penghitungan.

4. Metode Unit Produksi

Metode ini menghubungkan depresiasi dengan penggunaan atau produksi suatu aset. Yang berguna untuk aset seperti mesin yang penggunaannya berfluktuasi dari tahun ke tahun.

Manfaat Perhitungan Depresiasi

Berikut ini manfaat dari perhitungan depresiasi. Yaitu:

1. Alokasi Biaya yang Lebih Akurat

Depresiasi membantu mengalokasikan biaya dengan lebih akurat. Dengan mendepresiasi nilai suatu aset secara bertahap selama masa manfaatnya, perusahaan dapat mencerminkan  biaya yang terkait dengan penggunaan aset tersebut. Hal ini menciptakan gambaran keuangan yang lebih realistis dan transparan, untuk pengambilan keputusan bisnis dan pelaporan keuangan.

2. Pengurangan Pajak Penghasilan

Salah satu manfaat praktis penghitungan penyusutan adalah berkurangnya kewajiban pajak. Penyusutan merupakan biaya non tunai dan diperbolehkan sebagai pengurang dalam menghitung pajak penghasilan. Dengan memperhitungkan penyusutan, perusahaan dapat mengurangi laba kena pajak sehingga  mengurangi jumlah pajak yang harus dibayarkan.

3. Pengelolaan Arus Kas yang Efektif

Perhitungan depresiasi juga membantu bisnis mengelola arus kas mereka. Meskipun penyusutan merupakan pengeluaran non-kas, memahami penyusutan aset dapat membantu Anda merencanakan pengeluaran modal di masa depan. Bisnis dapat memprediksi kapan aset perlu diganti atau ditingkatkan, sehingga memungkinkan perencanaan keuangan yang lebih baik dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

4. Pengambilan Keputusan Investasi yang Lebih Baik

Informasi penyusutan yang akurat memungkinkan pemilik bisnis membuat keputusan investasi yang lebih tepat. Analisis penyusutan memberikan wawasan tentang seberapa besar kontribusi suatu aset  terhadap  produksi dan operasi perusahaan. Hal ini  penting untuk menilai ROI (Return on Investment) aset  dan menentukan apakah investasi lebih lanjut pada teknologi serupa atau baru dapat dibenarkan.

5. Peningkatan Akuntabilitas dan Kontrol

Menghitung depresiasi meningkatkan tanggung jawab Anda dalam mengelola aset  perusahaan Anda. Pelacakan penyusutan memungkinkan bisnis memantau dan mengendalikan kondisi fisik dan keuangan aset mereka secara efektif. Hal ini sangat membantu dalam mencegah penyalahgunaan dan kelalaian dalam penggunaan aset dan mendukung audit internal dan eksternal yang lebih efisien.

Kamu punya masalah perpajakan atau akuntansi? Bingung cara menyelesaikannya? Konsultasikan saja pada  Jovindo. Kami dapat membantu kamu dalam menghadapi masalah perpajakan dan akuntasi kamu loh. Yuk konsultasikan masalah kamu. Untuk info lebih lanjut kamu bias menghubungi:  0778-4162512 /0811-7777088

 

Apa itu Pajak Iklan?

Apa itu Pajak Iklan?

Definisi Pajak Iklan

Seperti yang Anda ketahui, periklanan merupakan salah satu media periklanan yang banyak digunakan oleh para pebisnis dan wirausaha. Sebaliknya, pajak periklanan merupakan tanggung jawab wajib pajak dan dipungut dari orang pribadi atau badan usaha yang melakukan periklanan. Namun, tidak semua orang mengetahui jenis pajak iklan apa yang ada atau bagaimana tarif  pajak iklan ditentukan. Pajak reklame dipungut atas perseorangan atau badan hukum yang menyelenggarakan reklame. Apabila periklanan itu dilakukan langsung oleh orang perseorangan atau badan hukum, maka  orang perseorangan atau badan hukum itu adalah Wajib Pajak Reklame. Namun apabila iklan tersebut diselenggarakan melalui pihak ketiga, maka wajib pajak periklanan adalah pihak ketiga yang menyelenggarakan iklan tersebut.

 

Jenis-jenis Media untuk Iklan

Seperti yang diketahui, format periklanan sangat beragam. Mulai dari yang  hanya muncul di media cetak  statis hingga media elektronik yang kerap berbentuk iklan interaktif. Pada dasarnya iklan diklasifikasikan berdasarkan media yang digunakan. Tentu saja pemilihan media periklanan sangat berpengaruh terhadap perhitungan anggaran yang akan dikeluarkan.

Berikut ini jenis jenis iklan berdasarkan media yang digunakan yaitu:

  •  Media Cetak

Media cetak merupakan media periklanan yang paling tradisional dan  masih banyak digunakan oleh para pebisnis dan pengusaha. Meski hadirnya berbagai media baru, media cetak tetap memiliki segmen pasar yang kuat. Beriklan di media cetak juga bisa menjadi sarana periklanan yang tepat. Baik Anda memuat iklan  kecil atau besar, biasanya  mudah untuk membuat pembaca mempelajari produk Anda dan membuat mereka tertarik untuk membeli. Contoh media cetak antara lain surat kabar, majalah, buku, dll.

 

  •  Media Elektronik

Media elektronik adalah media yang berbasis pada manipulasi elektronik. Media ini sangat populer di Indonesia mengingat jumlah konsumennya yang sangat banyak. Iklan yang ditampilkan melalui media elektronik biasanya berbentuk video atau audio. Contoh media elektronik antara lain televisi, radio, internet, film, dll. Mengiklankan suatu perusahaan melalui media televisi tentunya lebih mudah diingat dan dilihat oleh banyak pemirsa, apalagi jika nama produk yang ditawarkan masih sangat baru.

 

  • Media Luar Ruang atau Luar Gedung

Media ini sering dipasang di kota-kota besar yang jalanannya padat. Bentuknya bisa berupa keluaran cetak atau gambar, bahkan bisa berupa video dengan menggunakan teknologi layar besar. Keunggulan media periklanan ini adalah mudah diakses oleh masyarakat umum. Setiap hari, banyak orang berkeliling kota dan melihat iklan  besar. Contoh media luar gedung antara lain, poster, baliho, iklan, dan lain-lain.

 

  • Media Sosial

Faktanya, media sosial juga dapat diklasifikasikan dalam kategori media elektronik karena menggunakan perangkat elektronik dalam operasionalnya. Contoh media sosial yang banyak dimiliki masyarakat Indonesia adalah Facebook, Instagram, Youtube, dll.

 

· Media Lainnya

Media lainnya ini terdiri dari 2 jenis yaitu media knvensional dan ambient. Yang pertama adalah media konvensional, contohnya seperti brosur dan katalog kalender. Yang kedua yaitu media ambient. Tipe kedua ini biasanya  lebih menarik perhatian karena bentuknya yang unik dan bermacam-macam seperti boneka raksasa.

 

Kamu punya masalah perpajakan atau akuntansi? Bingung cara menyelesaikannya? Konsultasikan saja pada  Jovindo. Kami dapat membantu kamu dalam menghadapi masalah perpajakan dan akuntasi kamu loh. Yuk konsultasikan masalah kamu. Untuk info lebih lanjut kamu bias menghubungi:  0778-4162512 /0811-7777088

 

Jenis-jenis Pajak Iklan

Sebagaimana disebutkan di atas, apabila periklanan dilakukan  langsung oleh orang perseorangan atau perusahaan, maka orang atau perusahaan tersebut adalah wajib pajak periklanan. Sebaliknya jika periklanan dilakukan melalui jasa perusahaan periklanan, agensi, atau perusahaan produksi, maka beban pajak  menjadi tanggung jawab pihak ketiga, karena berkaitan langsung  dengan pengoperasian dan produksi iklan yang digunakan.

Pajak iklan pada dasarnya terdiri dari 2 (dua) macam, yaitu Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atau Pajak Penghasilan (PPh).

 

  •      Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

sesuai aturan yang berlaku, ketentuan pajak iklan terbagi menjadi 2 yaitu

 1.   Jasa penyiaran yang bersifat iklan (dikenai PPN atau sebagai objek PPN karena bertujuan nya komersial)

Hal ini sesuai dengan Pasal 7  Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 (UU PPN) bahwa tarif PPN dinyatakan sebesar 10%. Namun, mulai dari 1 April 2022, pemerintah  memberlakukan PPN sebesar 11%. Ketentuan tersebut mengacu pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

 

2.   Jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan, seperti kegiatan penayangan pesan layanan masyarakat (tidak dipungut PPN)

 Berdasarkan Undang-Undang PPN, jasa penyiaran non-komersial adalah siaran radio atau televisi yang disediakan oleh lembaga pemerintah atau swasta yang tidak bersifat promosi dan tidak didanai oleh sponsor untuk tujuan komersial yang ditetapkan. Jika dibahas secara rinci dalam  PMK 155/2012, secara umum disebutkan bahwa penyiaran nonkomersial adalah penyiaran yang mereproduksi pesan layanan masyarakat dalam bentuk representasi audio, visual, atau  grafis. Baik  interaktif maupun non-interaktif, dikirimkan oleh lembaga penyiaran kepada pengiklan atau melalui perusahaan periklanan.

 

  • Jenis Pajak Iklan Lainnya

Khusus untuk penyelenggaraan iklan pada media reklame, juga akan dikenakan pajak reklame dan masuk dalam pajak daerah seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan restribusi daerah. Besaran tariff yang digunakan adalah sebesar 25%

Apa itu Akuntansi Deferral

Apa itu Akuntansi Deferral

Definisi Akuntansi Deferral

Akuntansi deferral merupakan metode  penting dalam operasi keuangan suatu perusahaan dan digunakan ketika perusahaan dihadapkan pada situasi di mana pembayaran di muka atau pembayaran di muka telah dilakukan tetapi layanan atau produk yang sesuai belum disediakan. Ketika perusahaan mengalami kesulitan memperoleh pembayaran di muka dari pelanggan atau  untuk produk yang belum tersedia, manajemen biasanya menggunakan metode deferral untuk menunda pencatatan transaksi  akuntansi. Sekalipun kelihatannya sangat rumit, penggunaan deferral dalam akuntansi pada dasarnya membantu menyajikan keuangan dengan lebih akurat.

 

Pentingnya Akuntansi Deferral

Berikut ini alasan mengapa akuntansi deferral penting, yakni:

Pengakuan Pendapatan yang Akurat

Deferral memungkinkan bisnis untuk mengakui pendapatan ketika barang atau jasa terkait diberikan kepada pelanggan atau ketika mereka menerima hasil transaksi. Metode deferral ini membantu dalam mencegah pengakuan pendapatan terlalu dini, yang dapat menyebabkan pelaporan keuangan  tidak akurat.

Manajemen Arus Kas

Dengan memperhitungkan pendapatan dan mengurangi kecepatan pengakua biaya tertentu, perusahaan dapat mengelola keuangannya dengan lebih baik. Metode-metode ini dapat membantu perusahaan untuk memenuhi kewajiban pembayaran, menghindari masalah keuangan dan merencanakan investasi dan pengembangan dengan lebih baik.

Kepatuhan dengan Prinsip Akuntansi

Akuntansi deferral mengikuti prinsip akuntansi yang berlaku umum seperti prinsip pengakuan pendapatan dan prinsip konservasi. Penting untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan mematuhi standar akuntansi yang berlaku umum dan dapat dipercaya oleh pemegang saham, investor, kreditor, dan pemangku kepentingan lainnya.

Perpajakan yang Efisien

Penerapan akuntansi deferral dapat mempengaruhi pajak yang dibayarkan suatu perusahaan. Dengan menunda pengakuan pendapatan dan mencatat biaya yang ditangguhkan, perusahaan dapat mengurangi kewajiban pajak dan mengelola  pajak dengan lebih efisien.

Analisis Kinerja Bisnis

Laporan keuangan yang akurat dan mematuhi prinsip akuntansi yang berlaku umum memungkinkan analis, investor, dan manajemen menganalisis kinerja bisnis dengan lebih baik. Melakukan analisis ini berguna untuk pengambilan keputusan strategis, perencanaan keuangan, dan penilaian risiko.

Penghindaran Manipulasi Laporan Keuangan

Jika dilakukan dengan benar, deferral dapat membantu perusahaan  menghindari tindakan manipulatif yang dapat merugikan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Untuk menjaga integritas dan kepercayaan  pasar keuangan, penting untuk menghindari manipulasi yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

 

 

Perbedaan Antara Akrual dan Deferral

Berikut ini perbedaan antara akrual dan deferral:

Waktu Pengakuan

Dalam akuntansi akrual, transaksi keuangan dicatat pada saat transaksi atau peristiwa tersebut terjadi, tanpa memperhatikan kapan kas atau aset tersebut benar-benar diterima atau dibayarkan. Artinya, pendapatan dicatat pada saat terjadinya, meskipun pembayaran belum diterima, dan biaya dicatat pada saat terjadinya, meskipun pembayaran belum dilakukan. Dalam akuntansi deferral menunda pengakuan pendapatan atau beban ke periode masa depan tertentu  berdasarkan kapan manfaat atau jasa benar-benar diberikan atau diterima.

Prinsip Dasar

Mengikuti basis akrual,  perusahaan dapat mencatat transaksi berdasarkan hak dan kewajibannya serta membuat laporan  keuangan yang lebih akurat mencerminkan keadaan keuangannya setiap saat. Sebaliknya, metode dan prinsip deferral mengharuskan perusahaan untuk menunda pengakuan pendapatan atau beban ke periode yang tepat sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

Contoh Penerapan

Akrual memungkinkan bisnis untuk mengakui pendapatan ketika barang dikirim ke pelanggan, meskipun pelanggan belum membayar fakturnya. Demikian pula, biaya yang berkaitan dengan produksi barang dicatat pada saat terjadinya, bukan pada saat pembayaran. Di sisi deferral, ketika entitas menerima pembayaran di muka  untuk langganan tahunan dari pelanggan, pendapatan tersebut diakui secara bertahap sepanjang tahun.

Tujuan Utama

Tujuan dari akuntansi akrual adalah untuk memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan pada suatu waktu, tanpa memperhitungkan kapan dana tersebut sebenarnya ditransfer. Dan sebaliknya, deferral dalam akuntansi adalah penangguhan pengakuan pendapatan atau beban ke periode yang tepat berdasarkan prinsip atau manfaat yang diterima.

Bingung dengan permasalahan pajak dan akuntansi kamu? Bingung harus berbuat apa? Serahkan saja masalah pajak dan akuntansi kamu kepada Jovindo. Kami dapat membantu kamu dalam menyelesaikan masalah perpajakan dan akuntansi kamu secara cepat dan efisien loh. Untuk info lebih lanjut kamu dapat menghubungi: 0778-4162512 /0811-7777088

 

Manfaat Bayar Pajak

Manfaat Bayar Pajak

Definisi pajak

Pembayaran pajak adalah kewajiban  warga negara. Pajak merupakan  sumber pembangunan suatu negara. Dengan membayar pajak, diharapkan dana tersebut dapat digunakan untuk kepentingan seluruh. Semua uang yang dikumpulkan digunakan untuk kepentingan umum untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi. Jika masyarakat tidak membayar pajak,  pembangunan infrastruktur negara pasti terhambat.

 

Berbagai Manfaat Pajak

Berikut manfaat pajak bagi masyarakat, pengusaha , dan negara.

1. Manfaat Pajak Bagi Masyarakat

  • Untuk pembangunan berbagai infrastruktur yang meliputi jalanan, rumah sakit, sekolah, dan lain sebagainya.
  • Berguna sebagai subsidi pandang dan bahan bakar minyak.
  • Untuk melaksanakan demokrasi seperti pemilu.
  • Pajak untuk pelayanan transportasi umum bagi masyarakat.

2. Manfaat Pajak bagi Pengusaha

  • Menunjukkan Kredibilitas Perusahaan

Membayar pajak dapat membuktikan kredibilitas suatu perusahaan. Bisnis yang andal harus membayar pajaknya secara teratur dan tepat waktu, baik bulanan maupun tahunan. Perusahaan tentu tidak ingin  namanya masuk dalam daftar hitam kantor pajak hanya karena tidak  membayar pajak.

  • Menunjukkan Sehatnya Keuangan Perusahaan

Dengan membayar pajak, Anda bisa mengetahui seberapa sehat keuangan suatu perusahaan. Keuangan yang sehat tentunya menjadi salah satu kunci keberhasilan suatu perusahaan. Bisnis dengan keuangan yang sehat tentu akan menghindari keterlambatan pembayaran pajak, karena hal ini justru dapat merugikan. Ingatlah bahwa Dirjen Pajak memberikan sanksi kepada perusahaan yang terlambat membayar pajak.

  • Terlihat Lebih Profesional

Perusahaan akan tampil lebih profesional di mata distributor dan konsumen. Sebab, perusahaan yang  membayar pajak harus memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). NPWP merupakan salah satu unsur terpenting dalam surat kontrak kerja sama  dengan konsumen dan distributor. Perusahaan tanpa NPWP tentu dianggap tidak profesional.

  • Mendapat Pinjaman Lebih Mudah

Memiliki kartu NPWP juga akan membantu Anda dalam melakukan pinjam meminjam uang di bank. Pihak bank akan menganggap pebisinis sebagai pebisnis yang profesional karena mempunyai kartu NPWP  untuk keperluan bisnis. Perkembangan usaha tentunya akan semakin mudah karena pinjaman bank semakin mudah.

  • Keuntungan Pengusaha Domestik Akan Berlipat

Negara-negara mengenakan pajak yang tinggi terhadap barang-barang impor untuk memastikan produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar. Pemerintah dapat mengenakan PPnBM (pajak penjualan barang mewah) terhadap barang mewah yang diimpor. Pajak yang dibayarkan importir membebani neraca perdagangan sehingga mengurangi volume barang. Hal ini memungkinkan pengusaha untuk mengembangkan usahanya dan bersaing dengan produk impor.

3. Manfaat Pajak Bagi Negara

  • Pembiayaan negara yang bersifat self-liquiditing seperti pembiayaan proyek-proyek produktif.
  • Contoh pembiayaan reproduktif adalah pengeluaran yang sangat menguntungkan dari sektor ekonomi terhadap masyarakat.
  • Membantu menggalang dana yang bersifat tidak produktif seperti pertahanan negara dan pembangunan khusus untuk anak yatim.
  • Terakhir untuk pembiayaan yang sifatnya tidak produktif dan self-liquidating seperti pembangunan monumen.
  • Mengatur dan menjaga perekonomian Negara tetap stabil

 

Ada masalah dengan akuntansi dan perpajakan kamu? Ngapain pusing-pusing, sekarang udah ada Jovindo. Yuk serahkan masalah akuntansi dan perpajakan kamu di Jovindo. Tunggu apa lagi? Ayo konsultasikan masalah akuntansi dan perpajakan kamu di Jovindo. Untuk info lebih lanjut kamu bias menghubungi: 0778-4162512 /0811-7777088

 

Apa itu Prepaid Expense?

Apa itu Prepaid Expense?

Definisi Prepaid Expense

Prepaid expense juga dikenal sebagai transaksi dibayar di muka untuk pembelian barang atau jasa sehari hari.  Biaya dimuka mengacu pada biaya dimuka yang dihasilkan suatu badan usaha atas barang atau jasa yang diterimanya untuk menciptakan nilai ekonomi dimasa yang akan datang.

Beberapa contoh prepaid expense lainnya yang sering ditemukan dalam berbisnis yaitu beban bunga, penyewaan ruang kerja, polis asuransi, dan pesanan dalam jumlah besar.

Pentingnya Prepaid Expense bagi Pebisnis

Berikut manfaat dari prepaid expenseatau pembayaran dibayar di muka, yaitu:

1. Pemanfaatan Aset yang Lebih Efektif

Pengelolaan suatu bisnis dipengaruhi oleh banyak faktor dinamis yang dapat mengubah strategi yang direncanakan atau dilaksanakan. Oleh karena itu, pembayaran di muka dapat memberi Anda kesempatan untuk memanfaatkan properti dengan lebih baik tanpa melewatkannya.

2. Menghindari Kenaikan Biaya

Salah satu hal yang mempengaruhi dunia usaha adalah tren pertumbuhan ekonomi seperti inflasi dan deflasi. Harga yang tepat dapat mengunci aset yang ingin Anda gunakan untuk menghindari kenaikan biaya. Anda juga dapat memprediksi dan mengelola biaya dengan lebih baik.

3. Membantu Pengelolaan Pajak Menjadi Lebih Baik

Sebuah bisnis tidak dapat mengurangi seluruh biaya yang dibayarkan sebelum periode akuntansi saat ini, tetapi harus mentransfer sebagian uangnya ke periode akuntansi berikutnya. Situasi ini disebut tenggat waktu. Biaya dibayar di muka membantu dalam mengelola pajak di masa depan dengan mengurangi penghasilan kena pajak.

Jenis- Jenis Prepaid Expense

Tentu saja, ada banyak jenis pengeluaran berbeda yang terjadi saat menjalankan bisnis, dan biaya dibayar dimuka. Berikut ini jenis prepaid expanse yang sering digunakan yakni:

  1. Prepaid rent

Prepaid rent atau juga biasa disebut pembayaran di muka untuk penyewaan aset, seperti gudang, kantor, atau mesin produksi.

  1. Prepaid insurance

Asuransi dibayar di muka atau asuransi premi mencakup biaya di muka, seperti biaya asuransi properti, kendaraan, dan karyawan.

  1. Prepaid subscriptions

Prepaid subscriptions atau biaya berlangganan yang dibayarkan di muka atas penggunaan suatu produk atau layanan selama jangka waktu tertentu. Contohnya: software akuntansi atau aplikasi manajemen inventaris.

  1. Prepaid advertising

Prepaid advertising atau biasa disebut periklanan prabayar yang dilakukan dimukauntuk kegiatan periklanan dan pemasaran prabayar yang berkaitan dengan dunia usaha dan industri.

 

Manfaat Prepaid Expense dalam Bisnis

Berikut adalah manfaat yang diberikan dari prepaid expense dalam bisnis yakni:

1. Pengelolaan Kas dan Keuangan Bisnis

Dengan prepaid expense dapat membantu perusahaan untuk melakukan pembayaran di muka dan mengelola arus kas dan keuangan lainnya secara efisien. Penggunaan aset juga lebih teratur dan terencana sehingga pendistribusian sumber daya keuangan lebih rapi dan tercatat dengan lengkap. Hal ini akan sangat berguna sebagai informasi keuangan dasar pada saat penyusunan laporan keuangan perusahaan kedepannya.

2. Mempertahankan Stabilitas dan Manajemen Risiko

Perusahaan dapat menciptakan operasional finansial yang stabil dan dapat mengurangi risiko kekurangan dana untuk membayar pengeluaran lain di masa depan. Di sisi lain, kesehatan keuangan yang stabil mengarah pada manajemen risiko yang dapat melindungi pertumbuhan keuangan jangka panjang.

3. Memotong Waktu Mengurus Administrasi

Proses administrasi menjadi lebih efisien karena perusahaan tidak perlu menangani proses pembayaran secara berkala pada biaya-biaya yang sifatnya repetitif.

4. Pelaporan Keuangan yang Lebih Akurat

Menggunakan biaya dibayar dimuka membantu perusahaan untuk meningkatkan keakuratan laporan keuangan. Hal ini terjadi karena perusahaan dapat mendistribusikan dan mencerminkan biaya-biaya dengan baik dan rinci sepanjang periode penggunaannya.

 

Contoh Pencatatan Prepaid Expense

Dalam laporan neraca, kategori pengeluaran ini dicatat sebagai asetyang mencerminkan pembayaran dimuka. Seiring berjalannya waktu, komponen biaya ini berubah menjadi beban yang mencerminkan penggunaan aset tersebut. Dengan alur pendaftaran yang sederhana ini, dapat memberikan kinerja keuangan bisnis lebih akurat. Pada umumnya, dalam per

usahaan menggunakan dua metode, yaitu metode aset dan metode biaya.

1. Metode Aset

Dalam metode akuntansi arus aset, pembayaran di muka dianggap sebagai investasi pada suatu aset dan oleh karena itu dicatat sebagai aset di neraca. Nantinya, seiring dengan penggunaan aset tersebut, perusahaan mengalokasikan sebagian aset tersebut ke dalam biaya (beban).

2. Metode Biaya

Dalam metode biaya, pembayaran dibayar di muka dicatat sebagai biaya langsung dan dibebankan pada saat biaya tersebut dibayar. Bedanya, jika biaya dialokasikan pada metode aset, tidak demikian halnya dengan metode biaya karena seluruh biaya tetap tercermin dalam laba rugi.

Ada masalah soal perpajakan atau akuntansi kamu? Ngapain pusing-pusing, sekarang udah ada Jovindo. Yuk serahkan masalah akuntansi dan perpajakan kamu di Jovindo. Tunggu apa lagi? Ayo konsultasikan masalah akuntansi dan perpajakan kamu di Jovindo. Untuk info lebih lanjut kamu bias menghubungi: 0778-4162512 /0811-7777088

Hukum Pajak dan Hukum Perdata

Hukum Pajak dan Hukum Perdata

Definisi Hukum Pajak di Indonesia

Hukum Pajak adalah suatu kumpulan peraturan resmi dan tertulis yang mengatur hubungan antara pemerintah sebagai pemungut pajak dan masyarakat sebagai pembayar pajak. Dalam hal ini Pemerintah diwakili oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang berwenang menerima, mengelola, dan menyalurkan harta pribadi berupa pembayaran pajak kepada Negara Republik Indonesia.

Oleh karena itu, agar pemerintah dan wajib pajak dapat mentaati hukum perpajakan, maka hukum perpajakan tidak lepas dari sanksi hukum.  Akibatnya dikenakan sanksi hukum seperti sanksi administratif dan sanksi pidana.

 

Macam-Macam Hukum Pajak

Hukum pajak terbagi menjadi dua macam. Berikut macam macam hukum pajak yakni:

  1. Hukum Pajak Material

Hukum pajak material mencangkup norma yang menjelaskan tentang keadaan, perbuatan, peristiwa hukum yang dikenai pajak (objek pajak), pihak yang dikenakan pajak (subjek pajak), jumlah pajak yang dipungut (tarif pajak), dan segala hal berkaitan dengan timbul hapusnya utang pajak, serta dinas sanksi dalam hubungan hukum antara pemerintah dan wajib pajak.

Contoh hukum pajak material yaitu:

  • Pajak Penghasilan (PPh)
  • Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
  • Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPN dan PPnBM)

 

  1. Hukum Pajak Formal

Hukum pajak formal adalah hukum yang memuat tatacara untuk mewujudkan atau menegakkan hukum pajak material menjadi suatu kenyataan. Hukum pajak formal mencangkup tata cara penentuan jumlah utang pajak, hak-hak fiskus untuk mengadakan monitoring serta evaluasi. Juga menentukan kewajiban wajib pajak untuk menyelenggarakan pembukuan dan cara mengajukan surat keberatan maupun banding. Contoh dari hukum pajak formal yaitu ketentuan dan tata cara perpajakan.

 

Kamu punya masalah perpajakan atau akuntansi? Bingung cara menyelesaikannya? Konsultasikan saja pada  Jovindo. Kami dapat membantu kamu dalam menghadapi masalah perpajakan dan akuntasi kamu loh. Yuk konsultasikan masalah kamu. Untuk info lebih lanjut kamu bias menghubungi:  0778-4162512 /0811-7777088

 

Hubungan Hukum Pajak dan Hukum Perdata

Hubungan antara hukum pajak dan hukum perdata adalah dalam hukum pajak selalu mencari kemungkinan dasar pemungutan pajak berdasarkan perbuatan hukum perdata. Contoh hubungan antara hukum pajak dan hukum perdata ini berupa perjanjian perjanjian terkait dengan penghasilan, kekayaan, maupun warisan.

hukum pajak dan hukum perdata saling berhubungan sebab, hukum pajak merupakan bagian dari hukum publik yang berarti tidak dapat berdiri sendiri. Sebab tidak semua istilah dan definisi diatur secara khusus dalam hukum pajak itu sendiri. Istilah dan definisi seringkali merujuk pada disiplin ilmu hukum yang lain, seperti hukum perdata.

Oleh karena itu, untuk memahami hukum perpajakan seringkali perlu mempelajari dan memahami hukum perdata. Karena itu, beberapa istilah dalam undang-undang perpajakan, seperti Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan Peraturan Perpajakan (UU KUP) beserta perubahannya, harus mengacu pada pengertian  ketentuan perdata.

 

 

Apa itu Rasio Pajak?

Apa itu Rasio Pajak?

Definisi Rasio Pajak (Tax Ratio)

Tax ratio atau rasio pajak adalah perbandingan antara penerimaan pajak suatu pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

PDB adalah nilai pasar seluruh barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh suatu negara selama periode tertentu, dan PDB terdiri dari belanja konsumen, pengeluaran pemerintah, investasi, dan ekspor bersih.

Tax ratio berperan untuk mengetahui kemampuan pemerintah dalam mengumpulkan penerimaana pajak dari negara.

Faktor yang memengaruhi tax ratio suatu negara antara lain keadaan perekonomiannya, kepatuhan wajib pajak pajak, dan kebijakan fiskal pemerintah.

Semakin tinggi rasio pajak suatu negara, maka perekonomian akan semakin baik karena semakin besar presentase pendapatan masyarakat yang digunakan untuk penerimaan pajak.

Manfaat Rasio Pajak

Mengingat peran tax ratio dalam perekonomian dan kemampuan suatu Negara untuk mengelola anggarannya. Berikut manfaat dari rasio pajak yakni:

  • Mengukur kinerja penerimaan pajak
  • Membandingkan kinerja perpajakan antar negara
  • Menganalisis efektivitas sistem perpajakan
  • Mengidentifikasi potensi masalah dalam sistem perpajakan
  • Membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan perpajakan

 

Jenis-Jenis Pajak yang Menjadi Komponen Tax Ratio

Merujuk Buku Belanja dan Pendapatan Pusat Kajian Anggaran, komponen untuk menghitung tax ratio dapat dibedakan menjadi dua kategori tergantung definisinya, yakni berdasarkan rasio pajak dalam arti sempit dan dalam arti luas.

Berikut pajak yang menjadi komponen perpajakan dalam penghitungan tax ratio yaitu:

  1. Pajak Pemerintahan Pusat
  • Pajak Penghsilan (PPh).
  • Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah
  • Penerimaan Cukai.
  • Penerimaan Pajak lainnya
  • Bea Masuk (BM)
  • Bea Keluar (BK)

 

  1. Penerimaan Negara Bukan Pajaka (PNBP)
  • PNBP Sumber Daya Alam (SDA) Migas
  • PNBP Mineral dan Batubara (Minerba)

 

PT.Jovindo menawarkan anda jasa konsultasi dan akuntasi perpajakan anda. Atasi masalah perpajakan anda bersama Jovindo. Dengan bersama kami anda dapat berkonsultasi secara online ataupun offline. Untuk info lebih lanjut silahkan hubungi : 0778-4162512 /0811-7777088.