Definisi Laba Ditahan
Laba ditahan atau retained earnings adalah keuntungan yang diperoleh dan dikurangi dividen sebelumnya. Keuntungan ini dapat dibagi kepada pemegang saham dan investor. Laporan laba ditahan sesuai dengan kesepakatan pemilik perusahaan dan pemilik saham. Laba ditahan digunakan untuk mengelola operasional perusahaan. Tentu saja, meskipun keuntungan ini terbatas, pemilik atau investor dapat melihat secara jelas detail dana dari keuntungan yang diperoleh. Hal ini karena laporan laba ditahan masih dihitung oleh akuntan perusahaan sebagai catatan dan laporan keuangan. Bahkan jika pemilik modal atau investor ditahan, mereka akan tetap menerima jumlah uang dan keuntungan yang sama dengan dividen yang sudah dipersiapkan. Tujuan dari laba ditahan ini adalah, guna membiayai kegiatan operasional, membantu perusahaan dalam membayar hutang, menjadi modal cadangan, dan lain sebagainya.
Fungsi Laba Ditahan
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari laba ditahan, yakni:
1. Sumber Dana Cadangan
Sebagai cadangan yang dapat digunakan oleh pengusaha atau perusahaan. Ini berarti manfaat tersebut harus didistribusikan atau dikelola secara langsung jika terjadi kebutuhan dana cadangan terakhir dari afiliasi. Pemegang saham atau karyawan harus mengetahui cara untuk menjaga keuntungan yang ada, salah satunya yaitu menjadi sumber pendanaan.
2. Modal Pengembangan Bisnis dan Usaha
Sebagai modal untuk memulai atau mengembangkan bisnis. Pengembangan bisnis tidak hanya berkaitan dengan membangun gedung, tetapi juga mencakup peningkatan sumber daya alam dan sumber daya manusia perusahaan.
3. Membantu Pembayaran Hutang
Apabila perusahaan memiliki hutang yang cukup besar, maka laba ditahan ini dapat membantu untuk membayarnya. Yaitu dengan cara menginvestasikannya. Keuntungan dari investasi ini dapat digunakan untuk membayar utang. Dengan menggunakan laba ditahan dapat membuat pendanaan perusahaan menjadi aman, karena pembayaran utang tidak memengaruhi sumber dana lainnya.
4. Modal Investasi Lanjutan
Alokasi laba ditahan juga bisa digunakan untuk menambah investasi lainnya. Contohnya, perusahaan bisa membeli saham dari instansi lain dan mendapatkan dana dari pembelian tersebut. Keuntungan tersebut juga bisa digunakan untuk membeli tanah, bangunan, atau peralatan yang mendukung bisnis.