Definisi Bisnis Ritel
Bisnis ritel adalah salah satu bisnis yang paling umum. Sederhananya, pedagang ritel membeli produk dari produsen atau distributor dan menjualnya langsung ke konsumen untuk mendapatkan keuntungan. Produk atau jasa yang dijual di toko retail umumnya ditujukan untuk penggunaan pribadi atau rumah tangga dan tidak untuk dijual kembali. Contoh bisnis ritel termasuk supermarket, toko serba ada, dan toko kelontong. Sebagian besar perusahaan ini menjual kebutuhan sehari-hari seperti makanan, pakaian, dan peralatan rumah tangga.
Selain itu, Internet telah menjadikan bisnis ritel lebih canggih dan lebih mudah didirikan dengan modal lebih sedikit. Salah satunya adalah strategi dropshipping, dimana pengecer menjual produk yang tidak ada dalam daftar persediaan mereka. Ketika konsumen membeli produk secara online melalui situs pengecer, konsumen memesan produk tersebut dari pihak ketiga, yang kemudian mengirimkan pesanan tersebut langsung ke konsumen. Ini berarti persediaan akan lebih hemat dan lebih mudah dikelola oleh pengecer.
Manfaat laporan keuangan bagi pemilik bisnis retail
Pemilik bisnis ritel, baik mereka menjalankan bisnisnya sendiri atau tim manajemen, laporan ini harus dibuat dan di periksa setiap tiga bulan atau tahun untuk mengevaluasi kinerja bisnis mereka. Anda harus selalu mengetahui seperti apa neraca Anda dan di mana posisi modal kerja Anda saat ini.
Kegunaan Rasio Keuangan untuk Menganalisa Laporan Bisnis Ritel
Rasio keuangan mengharuskan setiap pemilik atau pengelola suatu perusahaan dan investor untuk menganalisis kinerjanya. Selain menganalisis, rasio keuangan juga dapat digunakan untuk menentukan harga produk dan mengevaluasi kinerja bisnis.
Berikut ini jenis rasio yang bisa digunakan untuk menganalisa kinerja bisnis ritel Anda, yakni:
- Rasio Lancar (Current Ratio)
Bagi investor, rasio lancar digunakan untuk mengukur likuiditas dan stabilitas jangka pendek perusahaan selama fluktuasi musiman yang mungkin dialami pada suatu bisnis ritel.
- Rasio Cepat (Quick Ratio)
Dari sudut pandang investor, rasio cepat memberikan informasi tentang stabilitas posisi likuiditas jangka langsung suatu perusahaan.
- Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Karena bisnis ritel menjual seluruh produk dari seluruh persediaannya, margin laba kotor adalah rasio yang paling efektif dan efisien ketika mengevaluasi upaya penjualan produk.
- Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
Selain penjualan, perusahaan ritel memiliki persediaan yang perlu dikelola dengan baik. Nilai perputaran persediaan yang tinggi menguntungkan manajemen dan investor karena memungkinkan perusahaan menjual persediaan kepada pelanggan dengan cepat.
- Pengembalian Aset (Return on Assets atau ROA)
Investor dapat membandingkan ROA perusahaan ritel dengan rata-rata ROA kelompok industri sebanding untuk memahami seberapa efektif perusahaan dalam menentukan harga produk dan merotasi inventaris.
- Margin Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT)
Dari sudut pandang investor, EBIT margin merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan.
Jenis Laporan Keuangan Pada Bisnis Retail
- Laporan laba rugi
- Laporan arus kas
- Laporan neraca
Kamu punya masalah perpajakan atau akuntansi? Bingung cara menyelesaikannya? Konsultasikan saja pada Jovindo. Kami dapat membantu kamu dalam menghadapi masalah perpajakan dan akuntasi kamu loh. Yuk konsultasikan masalah kamu. Untuk info lebih lanjut kamu bias menghubungi: 0778-4162512 /0811-7777088