Tatacara Mengoptimalkan Cost Structure

Tatacara Mengoptimalkan Cost Structure

Definisi Cost Structure

Cost structure atau stuktur biaya adalah cara yang berguna untuk menghitung total biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Cost structure dibagi menjadi 2 yakni biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung adalah biaya yang dapat dimasukkan  dalam suatu produk atau jasa. Sedangkan biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat dimasukkan karena mempengaruhi banyak proses atau aktivitas tertentu. Pengeluaran tersebut meliputi proporsi dari fixed cost, yaitu biaya dasar tetap  untuk mewujudkan produktivitas suatu perusahaan, dan biaya variabel, yang cenderung berubah tergantung pada pertumbuhan penjualan dan volume produksi.

 

Jenis-Jenis Cost Structure

Berikut ini jenis cost structure yang sering dianalisis dan muncul dalam cost accounting, yakni:

1.  Operating Cost

Biaya operasional atau operating cost adalah komponen struktur biaya yang terkait dengan operasional bisnis sehari-hari. Biaya operasional dapat bersifat variabel atau konstan dan tidak dapat dikaitkan hanya pada satu produk atau layanan.

2.   Opportunity Costs

Seperti namanya, biaya peluang mengacu pada biaya yang dikeluarkan karena memilih opsi keputusan yang berbeda dalam suatu perusahaan. Biaya-biaya ini dapat mengubah nilai barang dan jasa yang dikorbankan atau hilang untuk memperoleh pilihan yang lebih baik.

3.   Sunk Costs

Biaya ini sebenarnya adalah cost structure yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dan tidak dapat diperoleh kembali. Sunk cost adalah investasi perusahaan pada suatu produk, layanan, atau aktivitas sebagai komitmen untuk mencapai tujuan atau harapan.

4.   Controllable Cost

Controllable cost adalah biaya pengeluaran yang dapat dikelola atau dikendalikan oleh manajemen perusahaan. Contoh  biaya ini termasuk bonus karyawan, perlengkapan dan peralatan kantor, dan biaya pemasaran. Elemen biaya ini diperkirakan akan ditambah atau dikurangi oleh  manajemen di bidang ini tergantung pada situasi keuangan dan kebutuhan perusahaan.

5.   Biaya Langsung

Biaya langsung adalah cost structure yang terkait dengan  produksi atau jasa tertentu, seperti bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya distribusi. Biaya ini ditandai dengan mudahnya diidentifikasi dan dialokasikan ke suatu produk atau proyek.

6.   Biaya Tidak Langsung

Berbeda dengan biaya langsung, biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak berkaitan secara spesifik dengan produksi suatu  barang atau  jasa. Komponen dalam suatu produk atau proyek sulit diidentifikasi atau dilacak karena tidak berhubungan langsung.

7.   Biaya Tetap

Biaya tetap, disebut juga fixed cost , adalah komponen cost structure tetap  yang  tidak didasarkan pada perkembangan produksi atau penjualan. Dengan kata lain, biaya tetap yang jumlahnya sama akan terus dikeluarkan walaupun  volume produksinya berbeda.

8.   Biaya Variabel

Biaya variabel atau variable cost  berbanding terbalik dengan fixed cost atau biaya tetap. Jika biaya tetap bersifat tetap dan stagnan, biaya variabel berubah secara fleksibel sesuai dengan volume produksi.

 

Ada masalah dengan akuntansi dan perpajakan kamu? Ngapain pusing-pusing, sekarang udah ada Jovindo. Yuk serahkan masalah akuntansi dan perpajakan kamu di Jovindo. Tunggu apa lagi? Ayo konsultasikan masalah akuntansi dan perpajakan kamu di Jovindo. Untuk info lebih lanjut kamu bias menghubungi: 0778-4162512 /0811-7777088

 

Elemen yang Membentuk Cost Structure

Terdapat beberapa elemen atau indikator penting dalam struktur pembentukan cost structure. Elemen struktur pembiayaan ini dapat dibedakan menjadi unsur struktur fixed cost dan variable cost.

Berikut ini elemen yang membentuk cost structure, yakni:

1. Struktur Lini Produk

Struktur lini produk dalam fixed cost  meliputi biaya administrasi, biaya produksi, dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya variabel meliputi biaya pembelian bahan baku, perlengkapan operasional, peralatan produksi, dan komisi penjualan.

2. Struktur Produk

Struktur produk dalam biaya tetap dibagi menjadi dua bagian yakni upah untuk tenaga kerja produksi langsung dan biaya overheaad. Sedangkan variable cost sekarang mencakup bahan baku, perlengkapan dan alat produksi, komisi, seta upah borongan.

3. Struktur Pelanggan

Dalam struktur ini, fixed cost  adalah biaya tambahan untuk dukungan pelanggan dan administrasi klaim garansi. Variable cost mencakup harga barang dan jasa yang dijual perusahaan kepada pelanggan, retur penjualan, dan kredit bisnis yang diterima.

4. Struktur Biaya Servis

Struktur biaya servis atau layanan yang komponen fixed cost nya mencakup biaya administrasi tambahan. Disisi lain, variable cost mencakup gaji pokok karyawan, bonus karyawan, pajak, transportasi dan penginapan, serta biaya hiburan.

 

Tatacara Mengoptimalkan Cost Structure

Mengelola dan mengoptimalkan struktur biaya Anda sangat penting untuk mencapai sasaran profitabilitas dan mempertahankan operasi bisnis.

Berikut ini tata cara mengoptimalkan pengeluaran biaya pada bisnis Anda, yakni:

Pahami Komponen Pembiayaan Bisnis Anda

Langkah pertama  adalah memahami  biaya yang dialokasikan untuk bisnis Anda. Ada berbagai jenis komponen keuangan yang digunakan untuk menghitung pengeluaran bisnis. Anda harus cermat dalam memahami target pinjaman Anda agar tidak terjadi kesalahan saat mengidentifikasinya. Tentu saja, memperoleh wawasan tentang komponen keuangan perusahaan memungkinkan Anda  mengidentifikasi dan menganalisis pengeluaran perusahaan dengan lebih akurat dan membuat keputusan strategis yang lebih baik.

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Cost Structure

Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang  mempengaruhi struktur biaya pasti akan membantu dalam mengoptimalkan implementasi. Hal ini memungkinkan Anda memantau dan mengontrol apakah hal tersebut perlu  ditingkatkan, dihindari, atau bahkan dihilangkan. Faktor-faktor ini juga dibagi menjadi dua, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal biasanya dapat disesuaikan oleh manajemen, seperti proses produksi, manajemen persediaan, dan manajemen karyawan. Di sisi lain, faktor eksternal mengacu pada keadaan yang tidak dapat dihindari seperti permintaan pasar, persaingan dari pesaing, kebijakan dan peraturan, serta inovasi teknologi.

Bentuk Perencanaan Untuk Pengelolaannya

Setelah Anda  mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal dan eksternal yang memengaruhi struktur biaya, Anda dapat mulai menjadwalkan pertemuan dan membuat kerangka perencanaan. Tujuan dari kerangka perencanaan ini adalah untuk mengoptimalkan  biaya dan meningkatkan  profitabilitas perusahaan.

Hal ini termasuk, namun tidak terbatas pada, menegosiasikan harga  yang lebih baik untuk pasokan produksi dengan pemasok, meningkatkan strategi pemasaran, mendiversifikasi sumber pendapatan, menerapkan teknologi terbarukan, dan melakukan outsourcing jika diperlukan.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *