7 Jenis- jenis Rasio Profitabilitas Beserta Rumus-Rumus nya

Konsultan Pajak Batam – Sebagian besar orang menggunakan Konsultan Pajak untuk menyelesaikan pengajuan PPN,  pelaporan pajak online dan layanan pelaporan pajak tahunan di Jakarta, Bali dan Surabaya serta daerah yang terkait pajak. Kali ini kami akan melanjutkan penjelasan di artikel sebelumnya  tentang “7 Jenis- jenis Rasio Profitabilitas Beserta Rumus-Rumus nya.’’

Jenis Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas dibagi 7. Mari kita lihat di bawah ini.

  1. Gross Profit Margin (GPM)

GPM adalah rasio profitabilitas ykeuntungan yang mengukur persentase laba kotor atas pendapatan  penjualan. Laba Kotor dapat terpengaruh dalam Laporan Arus Kas menggambarkan jumlah laba yang telah diperoleh perusahaan, dengan memperhitungkan biaya yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa.

GPM ini mengukur efektivitas biaya produk atau biaya produksi. Semakin tinggi GPM,  semakin baik operasi bisnis. Jika sebaliknya terjadi, ada masalah dengan pengelolaan keuangan  operasional perusahaan.

Rumus adalah: Laba kotor Perusahaan A adalah: Rp 50.000.000.

  1. Profit Margin Ratio (PMR)

Profit Margin Ratio, juga dikenal sebagai net profit margin (NPM), adalah rasio profitabilitas yang digunakan untuk memperkirakan persentase laba bersih  setelah  pajak dari pendapatan yang dihasilkan dari penjualan.

NPMdihitung dengan menggunakan rumus tersebut: NPM = Laba Bersih Setelah Pajak: Penjualan

  1. Return on Assets Ratio (ROA)

ROA ini menunjukkan efektivitas pengelolaan aset perusahaan. Berikut adalah rumus untuk menghitung return on assets/pengembalian aset.

ROA= Laba Bersih: Total Aset.

  1. Return on Equity Ratio (ROE)

ROE merupakan rasio profitabilitas yang dapat berguna untuk mengevaluasi kemampuan  perusahaan dalam menghasilkan laba terhadap investasi pemegang sahamnya.

ROE mengukur seberapa berhasil perusahaan mengelola modalnya, sehingga Anda dapat mengukur pengembalian berdasarkan investasi yang dilakukan oleh pemilik modal atau pemegang saham perusahaan. Return on equity (ROE) juga dikenal sebagai modal sendiri atau rentabilitas usaha.

Rumus adalah: ROE = Laba Bersih Setelah Pajak: Ekuitas

  1. Return on Sales Ratio (ROS)

ROS merupakan rasio profitabilitas yang menunjukkan tingkat keuntungan sebuah perusahaan setelah  dikurangi pajak dan bunga untuk biaya operasional variabel seperti gaji karyawan dan bahan baku.

Rasio ini merupakan pengembalian yang diperoleh dari setiap dana penjualan, juga dikenal sebagai margin operasi atau margin laba operasi. Berikut adalah rumus ROS.

ROS = (Laba sebelum pajak serta bunga: Penjualan) x 100%

  1. Return on Capital Employed (ROCE)

ROCE adalah persentase keuntungan perusahaan modal perusahaan.  Modal yang diperhitungkan adalah ekuitas  perusahaan ditambah dengan kewajiban jangka panjang atau total aset dikurangi  kewajiban lancar.

Laba sebelum pajak dan laba sebelum  pajak merupakan prasyarat untuk berpartisipasi dalam EBIT, Earning Before Interest and Tax. Berikut adalah dua rumus ROCE yang umum digunakan:

ROCE = Laba sebelum pajak serta bunga: modal kerja. atau

ROCE = laba sebelum pajak serta bunga: (total aset – kewajiban)

  1. Return of Investment (ROI)

 ROI ialah rasio profitabilitas yang digunakan untuk menghitung dari laba bersih setelah  pajak terhadap total aset. Pengembalian investasi berguna sebagai ukuran kemampuan  perusahaan secara keseluruhan untuk mendapatkan keuntungan dari semua aset yang dimilikinya. Semakin tinggi rasionya, semakin baik  kondisi perusahaan.

Berikut adalah rumus ROI = (laba investasi – investasi awal): investasi) x 100%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *