Tujuan Account Payable

Tujuan Account Payable

Definisi Account Payable

Account payable merujuk pada kewajiban atau utang perusahaan kepada pihak lain atas pembelian barang atau jasa. Catatan ini akan dimasukkan ke dalam neraca keuangan sebagai utang kepada pemasok atau kreditur atas barang atau layanan yang telah diterima namun belum dilunasi. Karena termasuk dalam kategori utang, catatan akun yang harus dibayar terdapat di sisi kanan neraca bagian liabilitas. Perlu diingat bahwa utang adalah komponen krusial dalam siklus keuangan perusahaan dan harus diselesaikan sebelum batas waktu sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

 

Tujuan Account Payable

Berikut ini beberapa tujuan dari account payable, yakni:

1. Mengelola utang

Account payable bertanggung jawab untuk memastikan utang perusahaan dicatat dengan benar dan dibayar tepat waktu.

2. Membangun hubungan dengan vendor

Aaccount payable dapat menjaga hubungan positif dengan vendor dengan membayar tagihan tepat waktu.

3. Mengoptimalkan arus kas

Account payable dapat mengoptimalkan arus kas perusahaan dengan memantau dan mengelola tagihan yang harus dibayar.

4. Memudahkan pengauditan

Account payable dapat memperlancar pengauditan dengan menjaga pencatatan agar tetap lengkap dan terorganisir.

 

Perbedaan Account Payable dan Account Receivable

Dari definisinya, account payable merupakan kewajiban atau utang yang dimiliki oleh perusahaan kepada pihak lain, biasanya kepada pemasok atau vendor, sebagai hasil dari pembelian barang atau layanan.

Dan sebaliknya, account receivable mengacu pada piutang perusahaan, di mana pihak lain memiliki utang yang harus dibayarkan kepada perusahaan sebelum jatuh tempo.

 

Tugas Account Payable Staff

Account payable bertugas untuk mengelola utang perusahaan. Berikut ini beberapa tugas staf account payable, yakni:

1. Berkoordinasi dengan Bagian Supply Chain

Secara umum, aktivitas pembelian di perusahaan melibatkan berbagai pihak seperti bagian produksi, gudang, penjualan, vendor, dan pembelian. Tugas dari staff account payable untuk berkoordinasi dengan supply chain guna menghindari miskomunikasi. Koordinasi tersebut bertujuan memastikan pembelian sesuai rencana, termasuk jumlah, kualitas, jenis, dan merek. Tugas staf account payable juga meliputi memastikan barang yang sudah dibeli diterima di gudang dalam kondisi yang baik.

2. Analisis Aktivitas Pembelian

Tidak jarang terjadi kesalahan dalam mencatat pembelian barang atau jasa karena error pencatatan atau faktor lainnya. Staf account payable bertanggung jawab untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam pencatatan dan keakuratan faktur terhadap pesanan. Ini meliputi jumlah barang atau layanan yang dipesan, syarat-syarat pembayaran, dan kesesuaian dengan kebijakan perusahaan.

3. Melakukan Pembayaran

Setelah melakukan kesepakatan pembelian dibuat, tugas staf account payable adalah melakukan pembayaran kepada pemasok atau vendor.

4. Menyusun Laporan dan Neraca Pembelian

Dalam penyusunan laporan keuangan terkait keuangan perusahaan, mereka perlu memastikan catatan transaksi pembelian disimpan dengan rapi dan akurat. Laporan ini akan dimasukkan ke dalam neraca keuangan perusahaan untuk memberikan informasi tentang utang perusahaan dan pembayaran yang telah dilakukan.

5. Koordinasi dengan Staf Terkait

Staf account payable juga berugas untuk berkoordinasi dengan staf terkait seperti akuntan, bagian keuangan, atau departemen lainnya. Mereka perlu berinteraksi dengan sejumlah departemen internal untuk memastikan kelancaran dan keakuratan data keuangan terkait utang perusahaan.

PT.Jovindo menawarkan anda jasa konsultasi dan akuntasi perpajakan anda. Atasi masalah perpajakan anda bersama Jovindo. Dengan bersama kami anda dapat berkonsultasi secara online ataupun offline. Untuk info lebih lanjut silahkan hubungi : 0778-4162512 /0811-7777088.

 

 

 

Faktor yang Mepengaruhi Rasio Kas (Cash Ratio)

Faktor yang Mepengaruhi Rasio Kas (Cash Ratio)

Definisi Cash Ratio

Cash ratio merupakan salah satu rasio likuiditas yang digunakan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan. Cash ratio adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek menggunakan total kas dan setara kas yang dimilikinya. Rasio ini menggambarkan sejauh mana perusahaan dapat memenuhi kewajiban finansialnya dengan menggunakan aset yang paling likuid, atau mudah dicairkan dalam waktu singkat. Selain itu, perhitungan rasio kas adalah salah satu metode yang paling realistis dari tiga rasio likuiditas lainnya ketika perusahaan mengalami kebangkrutan. Seorang pemberi pinjaman atau kreditur, terkadang menggunakan rasio ini untuk menilai apakah perusahaan dapat memenuhi kewajibannya dalam situasi kebangkrutan.

 

Manfaat Cash Ratio Bagi Perusahaan

Jika dimanfaatkan dengan tepat, rasio kas dapat menjadi alat bagi perusahaan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan potensi bisnisnya.

Berikut ini manfaat dari cash ratio bagi perusahaan, yakni:

  • Mengetahui risiko perusahaan dalam membayar utang. 

Jika rasio kas rendah, perusahaan dapat mencari cara untuk meningkatkan dana tunai dan setara kasnya.

  • Mengetahui dana tak bergerak

Jika rasio kas terlalu tinggi, perusahaan dapat menyadari bahwa selama ini perputaran kas kurang optimal. Dengan demikian, kesadaran akan timbul untuk memanfaatkan kas yang dimiliki untuk investasi yang lebih baik.

Fungsi Cash Ratio

Berikut ini bebrapa fungsi dari cash ratio, yakni:

1. Meningkatkan Sales

Salah satu fungsi dari cash ratio adalah membantu perusahaan meningkatkan penjualan. Dengan cadangan kas yang mencukupi, perusahaan dapat memanfaatkannya untuk meluncurkan program pemasaran, meningkatkan produksi, atau mengembangkan produk baru. Kemampuan mendanai inisiatif ini dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan bisnis secara keseluruhan.

2. Mengurangi Overhead Cost

Dengan cash ratio yang baik, perusahaan dapat mengurangi ketergantungan pada pinjaman dan pembiayaan eksternal. Ini akan menurunkan biaya bunga dan membantu perusahaan dalam pengelolaan biaya overhead dengan lebih efisien. Dengan mengurangi beban finansial, perusahaan bisa mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk investasi dalam operasional yang efisien.

3. Mengelola Piutang

Rasio kas yang sehat memungkinkan perusahaan untuk lebih efisien dalam mengelola piutang. Dengan memiliki aset kas yang mencukupi dan likuiditas yang setara, perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendek seperti pembayaran tagihan dari pelanggan. Ini mencegah penumpukan piutang yang tidak tertagih dan menjaga aliran kas tetap lancar.

4. Melunasi Utang

Rasio kas yang baik memungkinkan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan lancar dan tepat waktu. Dengan memiliki cukup kas, perusahaan dapat menghindari risiko gagal bayar dan menjaga hubungan baik dengan pemberi pinjaman atau kreditor. Hal ini penting untuk membangun reputasi keuangan yang kuat dan mendapatkan kepercayaan dari para pemangku kepentingan.

5. Membayar Aset

Cash ratio yang memadai juga memberikan fleksibilitas bagi perusahaan dalam melakukan pembelian aset atau pembayaran dengan menggunakan kas. Perusahaan bisa menggunakan cash ratio ini untuk melakukan investasi strategis atau membayar aset yang diperlukan untuk operasional bisnis. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan operasionalnya serta tumbuhan dalam jangka panjang.

bingung dengan permasalahan pajak anda? serahkan saja pada PT. Jovindo. Dengan adanya PT.Jovindo anda dapat menyelesaikan masalah perpajakan anda secara cepat dan efisien. Tenang saja, konsultan yang kami berikan tentu professional dan bersertifikat resmi loh. Kami juga melayani konsultasi secara online dan offline dengan harga yang terjangkau. Untuk info lebih lanjut silahkan hubungi : 0778-4162512 /0811-7777088

 

Faktor yang Mempengaruhi Cash Ratio

Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi cash ratio, yakni:

1. Jenis Industri

Beberapa jenis industri jarang menyimpan uang tunai, atau memiliki arus kas yang rendah. Itu sebabnya, perusahaan harus bijak dalam mengelola keuangan agar tidak habis sebelum pembayaran kontrak pembangunan dilakukan.

2. Kondisi Perekonomian

Kondisi ekonomi yang buruk, seperti krisis ekonomi atau serangan wabah, menyebabkan arus kas tidak lancar. Saat menghadapi krisis, beberapa bisnis perlu menggunakan sebagian dana untuk produksi atau operasional. Pendapatan menurun menyebabkan kas likuid perusahaan menurun.

3. Rasio Kas Terlalu Tinggi

Jika rasio kas terlalu tinggi, itu menunjukkan bahwa bisnis tidak mengalami perkembangan yang optimal. Ada terlalu banyak uang tunai disimpan, tetapi pendapatan tidak mengalami kenaikan. Pengeluaran operasional tidak besar, menunjukkan operasional berjalan lancar. Agar lebih efisien, dana lebih dari yang diperlukan dapat dialokasikan untuk perluasan atau investasi yang lebih aman.

4. Profil Risiko Bisnis

Perusahaan dengan tingkat risiko tinggi biasanya menyimpan jumlah dana tunai yang besar. Tujuannya adalah untuk mencegah risiko-risiko yang beragam. Sebaliknya, perusahaan dengan risiko kecil biasanya menggunakan uang tunainya untuk membeli aset atau inventaris lain secara tidak efisien. Oleh karena itu, menjaga rasio kas perusahaan tetap tinggi adalah hal yang sangat penting, terutama bagi perusahaan dengan risiko rendah.

 

Pentingnya Penyusutan Fiskal dan Amortisasi

Pentingnya Penyusutan Fiskal dan Amortisasi

Definisi Penyusutan Fiskal dan Amortisasi

Penyusutan terjadi ketika wajib pajak melakukan pengeluaran untuk pembelian, pendirian, penambahan, perbaikan, atau perubahan harta berwujud. Ini tidak berlaku untuk tanah yang memiliki status hak milik, hak guna bangunan, hak guna usaha, dan hak pakai. Tanah tersebut harus dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan menjaga penghasilan yang memiliki manfaat selama lebih dari satu tahun. Selain bangunan, penyusutan untuk pengeluaran harta berwujud  juga bisa dilakukan dengan penurunan masa manfaat atau menerapkan tarif penyusutan pada nilai sisa buku.

Sedangkan amortisasi adalah prosedur dalam akuntansi yang digunakan untuk mengurangi nilai biaya dengan membayarkan biaya pokok dan bunga secara bertahap.Amortisasi juga diartikan sebagai proses penurunan atau pengurangan aktiva tidak berwujud untuk setiap periode akuntansi yang sudah dilewati perusahaan. Amortisasi mengalokasikan biaya aktiva tidak berwujud dengan mengurangi kewajiban pembayaran pokok dan bunganya secara teratur hingga pinjaman lunas.

 

Pentingnya Penysutan Fiskal dan amortisasi untuk Pelaporan Pajak

Penyusutan biasanya dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran. Sedangkan aset yang dalam proses pengerjaan, penyusutannya dimulai pada bulan selesainya proses tersebut. Jika wajib pajak melakukan penilaian kembali aktiva, dasar penyusutan atas harta adalah nilai setelah dilakukan penilaian kembali aktiva tersebut. Peraturan Menteri Keuangan mengatur tentang penyusutan harta berwujud yang dimiliki dan digunakan dalam bidang usaha tertentu. Penerimaan jumlah harga jual atau penggantian asuransi tersebut akan dicatat sebagai penghasilan pada tahun penarikan harta. Apabila nilai penggantian asuransi yang akan diterima belum dapat dipastikan, maka Direktur Jenderal Pajak dapat menyetujui pencatatan jumlah kerugian sebagai beban di periode berikutnya.

Amortisasi adalah proses pencatatan untuk mengurangi nilai pinjaman atau aset tak berwujud yang penting dalam akuntansi bisnis. Amortisasi memiliki peran yang penting karena memiliki banyak manfaat, seperti membantu memahami biaya, memprediksi laporan keuangan, mengetahui jumlah utang, menjadwalkan pembayaran, dan lain sebgainya.

Bingung punya masalah perpajakan? Atau masalah akuntansi? Ngapain bingung, sekarang kan udah ada Jovindo. Dengan bersama Jovindo, kamu dapat menyelesaikan masalah perpajakan dan akuntansi kamu dengan cepat dan efisien. Tunggu apa lagi? Buruan konsultasikan masalah perpajakan dan akuntansi kamu dengan Jovindo. Untuk info lebih lanjut silahkan hubungi : 0778-4162512 /0811-7777088

 

 

Apaitu Biaya Peluang (Opportunity Cost)?

Apaitu Biaya Peluang (Opportunity Cost)?

Definisi Biaya Peluang

Biaya peluang atau Opportunity Cost adalah biaya yang diakibatkan karena  harus mengorbankan sesuatu demi mendapatkan sesuatu. Biaya peluang juga dapat diartikan sebagai potensi keuntungan yang tidak diperoleh dengan memilih salah satu alternatif. Memahami biaya peluang sangatlah penting  karena dapat  membantu individu dan organisasi membuat keputusan yang lebih cerdas. Biaya peluang juga erat kaitannya dengan konsep efisiensi dalam perekonomian.

 

Ciri-Ciri Biaya Peluang

Berikut ini ciri-ciri dari biaya peluang, yakni:

  • Menghitung opportinity cost tidak selalu bergantung dengan uang. Namun bisa juga terkait dengan dapat dihubungkan dengan kebahagiaan, waktu, benefit di masa mendatang, dll.
  • Memiliki possibility yang banyak, terkait dengan kegunaannya.
  • Penetapan pilihan opportunity cost bergantung pada niat dan kondisi masing-masing individu atau perusahaan.
  • Pada umumnya, biaya peluang merupakan kebutuhan sekunder maupun tersier.

 

Manfaat Perhitungan Biaya Peluang

Berikut ini manfaat dari perhitungan biaya peluang, yakni:

a. Membuka Kesempatan Usaha & Meminimalkan Risiko

Biaya peluang memungkinkan Anda membuat perbandingan berbeda dan mengambil keputusan yang tampaknya cocok serta melindungi Anda dari risiko yang cukup besar jika terjadi sesuatu yang tidak terduga. Menjalankan bisnis tentu selalu ada risiko, namun tidak mungkin menghilangkan risiko sepenuhnya, sehingga menghitung biaya peluang dapat membantu meminimalkan kemungkinan terjadinya risiko.

b. Membantu Perhitungan Modal

Modal juga merupakan salah satu unsur fundamental penunjang usaha. Saat ini, banyak pihak yang bersedia meminjamkan modal dengan syarat standar. untuk membangun suatu usaha memerlukan Modal usaha yang besar atau biaya tambahan jika ada biaya mendadak yang perlu dikeluarkan. Biaya peluang, atau opportunity cost, dapat membantu Anda merencanakan dan memperkirakan berapa banyak modal yang diperlukan sebelum serius memulai bisnis Anda.

c. Mempermudah Menentukan Prioritas

Dalam menjalankan sebuh bisnis yang Anda membutuhkan banyak biaya dan energi dalam waktu yang bersamaan terkadang terasa rumit dan membutuhkan banyak biaya. Agar Anda dapat menjalankan bisnis yang ekonomis, dan berpeluang mendatangkan keuntungan banyak lebih dulu, maka biaya peluang dapat membantu Anda untuk memiliki prioritas.

d. Menghemat Pengeluaran Usaha

Dengan menggunakan perhitungan biaya peluang, perusahaan dapat menetapkan prioritas dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Ini akan membantu perusahaan fokus pada pembiayaan yang penting dan menghasilkan penghematan pengeluaran secara tidak langsung.

 

Tujuan Biaya Peluang

Tujuan biaya peluang adalah membantu individu atau perusahaan dalam pengambilan keputusan yang lebih menguntungkan.

Berikut ini tujuan lain dari biaya peluang, yakni:

  • Membantu menentukan pilihan terbaik dalam bisnis
  • Membantu dalam menentukan prioritas
  • Membantu dalam berhemat dengan menekan biaya pengeluaran yang tidak penting
  • Membantu dalam membuat keputusan terbaik untuk kelangsungan perusahaan
  • Membantu dalam menentukan struktur modal perusahaan
  • Membantu dalam mencapai keuntungan jangka panjang

Bingung punya masalah perpajakan? Atau masalah akuntansi? Ngapain bingung, sekarang kan udah ada Jovindo. Dengan bersama Jovindo, kamu dapat menyelesaikan masalah perpajakan dan akuntansi kamu dengan cepat dan efisien. Tunggu apa lagi? Buruan konsultasikan masalah perpajakan dan akuntansi kamu dengan Jovindo. Untuk info lebih lanjut silahkan hubungi : 0778-4162512 /0811-7777088

 

 

Tujuan dan Manfaat Holding Company

Tujuan dan Manfaat Holding Company

Definisi Holding Company

Holding adalah sekelompok perusahaan yang dikelompokkan ke dalam suatu forum atau organisasi dan berada di bawah kendali perusahaan induk (holding company). Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan tersebut sepakat untuk melakukan bergabung  dan bekerja sama. Hal ini dilakukan untuk memastikan seluruh tujuan perusahaan secara keseluruhan dapat tercapai sejak awal holding.

 

Tujuan dan Manfaat Holding Company

Pembentukan perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam grup ini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Tujuan dan manfaat holding adalah memungkinkannya bekerja sama dengan perusahaan induk untuk mengatur, mengelola, dan mengoordinasikan layanan antar anak perusahaannya. Namun, perusahaan induk harus menyusun rencana yang akurat, efektif, dan tepat sasaran. Holding juga berarti mampu mengendalikan dan mengevaluasi rencana yang telah dilaksanakan.

 

Tugas Holding Company

Tugas holding, umumnya mengacu pada tugas sebagai pemimpin perusahaan. Setiap perusahaan induk  merencanakan, mengendalikan, dan mengaudit dalam kondisi tertentu.

Berikut ini beberapa tugas dari holding, yakni:

1. Perencanaan serta Pengendalian Suatu Perusahaan

Tugas pertama holding adalah membuat rencana yang berlaku secara umum pada masing-masing anak perusahaannya. Perusahaan induk dapat melakukan pemeriksaan atau audit untuk  memastikan bahwa setiap anak perusahaan melaksanakan rencana awalnya. Agar perusahaan induk dapat mengelola perusahaan lain, perusahaan induk harus memiliki paling sedikit 25% dari total  saham anak perusahaan. Di bawah batas minimum ini, perusahaan induk tidak mempunyai kendali terhadapnya.

2. Operasional Perusahaan

Tugas yang kedua dari holding adalah mengendalikan operasional perusahaan dan mengurangi risiko kebangkrutan atau kerugian pada anak perusahaannya. Perusahaan induk bertanggung jawab atas seluruh kerugian anak perusahaan. Jika anak perusahaan berhasil dan mendapat untung, maka hasilnya  akan dirasakan perusahaan induk, begitu pula sebaliknya.

3. Penggabungan Perusahaan Dengan Produk dan Layanan Sejenis

Tugas ketiga dari holding adalah mengelompokkan perusahaan-perusahaan yang menawarkan layanan atau produk serupa. Yang bertujuan untuk memfasilitasi perencanaan dan pengelolaan operasional di masa depan.

4. Posisi Lebih Strategis di Pasar

Mengambil posisi yang lebih strategis di pasar. Dengan penggabungan berbagai pasar di Indonesia, posisi perusahaan induk dan anak perusahaannya akan semakin kuat dan strategis. Hal ini juga merupakan ekspansi yang memungkinkan terjadinya integrasi vertikal maupun integrasi horizontal dengan perusahaan lain.

Bingung dengan permasalahan pajak dan akuntansi kamu? Bingung harus berbuat apa? Serahkan saja masalah pajak dan akuntansi kamu kepada Jovindo. Kami dapat membantu kamu dalam menyelesaikan masalah perpajakan dan akuntansi kamu secara cepat dan efisien loh. Untuk info lebih lanjut kamu dapat menghubungi: 0778-4162512 /0811-7777088

 

Proses Terbentuknya Holding Company

Proses pembentukan holding setiap perusahaan harus melalui beberapa proses terlebih dahulu sebelum perusahaan induk dapat berdiri. Berikut ini proses yang harus dilakukan untuk membentuk holding company, yakni:

1. Proses Residual

Proses yang pertama adalah proses residual. Dalam proses ini, satu perusahaan terpisah dari yang lain karena runtuhnya unit bisnis. Perusahaan lain kemudian menjadi perusahaan mandiri dan sisanya  menjadi perusahaan induk. Oleh karena itu,  perusahaan mandiri dan fraksinya akan tetap berinteraksi, namun sistemnya yang berbeda.

2. Proses Prosedur Penuh

Proses yang kedua mengacu pada proses prosedural penuh. Jika  perusahaan tidak mempunyai banyak pekerjaan, proses prosedural penuh mungkin bisa menjadi alternatif. Perusahaan induk tidak muncul dari sisa perusahaan asal, melainkan dari perusahaan mandiri yang sebelumnya tidak ada hubungannya satu sama lain atau dengan perusahaan lain.

3. Prosedur Terprogram

Prosedur terprogram ini biasanya direncanakan sejak awal kegiatan usaha. Oleh karena itu, perusahaan yang pertama kali didirikan disebut  perusahaan induk. Selain itu, perusahaan dapat berkolaborasi dengan perusahaan lain untuk membentuk perusahaan baru berdasarkan persyaratan yang disepakati. Jika Anda ingin memperluas pasar, Anda perlu memperluas kolaborasi yang sudah ada. Semakin besar pertumbuhan suatu perusahaan maka semakin banyak pula anak perusahaannya.

 

Ciri-Ciri Holding Company

Berikut ini ciri-ciri dari holding company yang perlu diketahui, yakni:

Mempunyai Anak Perusahaan

Ciri yang pertama adalah mempunyai anak perusahaan. Perusahaan induk membutuhkan anak perusahaan untuk menunjang proses bisnis dan kolaborasi antar anak perusahaan. Tidak ada batasan jumlah anak perusahaan yang melapor ke perusahaan induk. Tidak ada persyaratan khusus hingga holding company dapat menjadi  perusahaan yang besar.

Mempunyai Sebagian Saham Pada Anak Perusahaan

Hal ini merupakan hal yang umum, karena perusahaan induk perlu mendukung pengembangan anak perusahaan yang menjadi tanggungannya. Umumnya, perusahaan induk akan memiliki total saham minimal 20-25% di anak perusahaannya untuk mengelola dan mengendalikannya.

Mengontrol Anak Perusahaan

Jika mayoritas saham dimiliki oleh perusahaan induk, maka proses investasi juga dapat dikendalikan oleh perusahaan induk. Perusahaan induk mempunyai tugas merencanakan, mengendalikan, memantau dan mengevaluasi anak perusahaan yang dikendalikannya.

 

 

Langkah-langkah Membuat Surat Keterangan Usaha (SKU)

Langkah-langkah Membuat Surat Keterangan Usaha (SKU)

Definisi (SKU)

Surat keterangan usaha merupakan bukti nyata yang membuktikan legitimasi keberadaan suatu perusahaan. Dokumen ini dapat membantu Anda mengajukan kredit bisnis atau memperbaiki tagihan listrik Anda. Tanpa adanya surat keterangan usaha maka akan sulit untuk melanjutkan usaha, apalagi jika Anda baru merintisnya. Oleh karena itu, penting bagi pemilik usaha untuk memiliki surat keterangan usaha.

Fungsi dari (SKU)

Banyak pengusaha yang baru memulai usahanya tidak terlalu memikirkan pentingnya surat keterangan usaha. Surat keterangan usaha sangat penting untuk kesuksesan bisnis.

Fungsi dari keterangan usaha yaitu, Mempromosi akses terhadap modal dan kredit, sebagai bukti sahnya usaha, persyaratan pembuatan NPWP, sebuah dokumen yang mengubah tagihan utilitas perumahan menjadi tagihan bisnis.

 

Langkah-Langkah Pengurusan (SKU)

Berikut ini langkah-langkah yang harus Anda lakukan untuk mengurus surat keterangan usaha:

  • Menyiapkan Semua Dokumen Pribadi yang Dibutuhkan

Sebelum pergi ke birokrasi, dokumen seperti KTP dan KK asli harus disiapkan dengan fotokopi dan surat permohonan. Jangan sampai Anda lupa membawa berkas ini. Sebagai informasi, proses pembuatan Surat Keterangan Usaha itu gratis.

Sebelum berangkat ke birokrasi, kamu perlu menyiapkan dokumen seperti KTP dan KK asli beserta fotokopi dan surat permohonan. Harap ingat untuk membawa file ini bersama Anda. Pembuatan surat keterangan usaha tidak dipungut biaya.

  • Minta Surat Pengantar dari RT atau RW Setempat

Langkah selanjutnya adalah meminta surat pengantar ke RT atau RW setempat. Yang perlu Anda lakukan hanyalah mengambil tanda terima dan berjalan puluhan atau ratusan langkah. Pengurus RT atau RW akan menyetujui surat tersebut jika diminta. Setelah Anda menandatangani permohonan, Anda dapat melanjutkan langkah berikutnya ke kantor distrik.

  • Mengurus Permohonan Berkas ke Kantor Kelurahan

Harap informasikan kepada staf desa tentang tujuan permohonan Anda. Petugas mengajukan permohonan surat keterangan usaha. Informasi yang dicatat adalah catatan resmi pemerintah dan sertifikasi perusahaan. Jadi, isilah formulir dengan tepat. Setelah mengisi formulir, lalu lampirkan dokumen yang Anda bawa dan serahkan kepada staf.

  • Segera Mengurus ke Kantor Kecamatan

Setelah selesai mengurus surat keterangan usaha di kantor kecamatan, hal terakhir yang perlu dilakukan adalah pengesahan surat keterangan usaha di kantor camat. Surat konfirmasi usaha kecamatan akan distempel. Mungkin ada baiknya untuk menanyakan berapa lama Anda harus menunggu. Stempel kecamatan mengesahkan usaha Anda dengan menambahkan nomor surat pada lembar surat keterangan usaha. Izin usaha biasanya berlaku selama satu tahun sejak tanggal penerbitannya. Pengajuan izin usaha sebenarnya tidak sulit, namun  prosesnya bisa memakan waktu  lama. Mengingat peran surat keterangan usaha dalam legitimasi bisnis, penjual memerlukan surat keterangan usaha untuk memastikan legitimasi bisnis tetap terjaga.

Bingung dengan permasalahan pajak dan akuntansi kamu? Bingung harus berbuat apa? Serahkan saja masalah pajak dan akuntansi kamu kepada Jovindo. Kami dapat membantu kamu dalam menyelesaikan masalah perpajakan dan akuntansi kamu secara cepat dan efisien loh. Untuk info lebih lanjut kamu dapat menghubungi: 0778-4162512 /0811-7777088

 

 

Tujuan Tax Treaty

Tujuan Tax Treaty

Definisi Tax Treaty

Tax Treaty merupakan suatu kebijakan antar dua negara berupa perjanjian yang mengatur tentang pembagian pajak atas penghasilan dari transaksi kedua negara. Perjanjian ini dinilai sangat menguntungkan bagi pengusaha yang melakukan usaha di negara lain dan bertempat tinggal di negara berbeda.

Dengan begitu para pelaku usaha tak perlu membayar pajak di dua negara karena sudah ada perjanjian yang mengikat. Meski begitu tidak semua pebisnis paham akan keberadaan Tax Treaty hingga akhirnya mereka terpaksa membayar kewajiban pajak ganda.

Tentu saja kebijakan perpajakan jelas berbeda-beda di setiap negara, tergantung  perjanjian yang disepakati dan nominal transaksi yang dilakukan. P3B ditujukan tidak hanya kepada pengusaha yang melakukan usaha di luar negeri, namun juga kepada karyawan dan mahasiswa.

 

Tujuan Tax Treaty

Berikut ini tujuan pemerintah dalam menerapkan Tax Treaty, yakni:

1. Mewujudkan Kesetaraan Perpajakan

Setiap negara mempunyai aturan tersendiri mengenai besaran pajak yang harus dibayar kepada wajib pajak. Jika P3B tidak dilaksanakan maka penerimaan pajak masing-masing negara tidak akan merata dan tentu saja akan ada pihak yang dirugikan. Untuk itu, tax treaty diciptakan untuk menjamin kesetaraan perpajakan antara kedua negara dengan menjunjung tinggi prinsip saling menguntungkan. Adanya aturan ini  tidak menjadi beban bagi pengusaha karena hanya membayar pajak satu kali atas keuntungan di dua negara.

2. Mencegah Pemajakan Berganda

Pelaku usaha yang beroperasi di negara A tetapi berdomisili di negara B tidak perlu membayar pajak di kedua Negara tersebut. Misalnya, tax treaty Indonesia memuat perjanjian mengenai kewajiban membayar pajak hanya satu kali di Negara domisili. Dengan cara ini pajak berganda dapat dihindari dan keuntungan usaha yang dihasilkan pengusaha tidak akan berkurang secara signifikan, karena pengusaha harus membayar pajak di kedua negara tersebut.

P3B ini diharapkan dapat lebih mengembangkan dunia usaha dan memberikan kepastian hukum kepada pengusaha mengenai kewajibannya sebagai wajib pajak. Selain itu, juga dapat menarik lebih banyak investor karena mereka hanya perlu membayar pajak di negara tempat tinggalnya.

3. Mendatangkan Modal Dari Luar Negeri

Perekonomian yang sehat tidak hanya didukung oleh modal  dalam negeri.  Semakin banyak pengusaha asing yang mau berinvestasi di dalam negeri, maka akan semakin baik pula kondisi perekonomiannya. Dan salah satu hal yang membuat pengusaha asing khawatir, yaitu tingginya beban pajak yang harus mereka bayar. Selain itu, mereka harus membayar pajak di negara asal. Namun, dengan adanya tax treaty dapat memecahkan masalah ini. Karena adanya kesepakatan antara negara asal dan negara sumber pendapatan, pengusaha asing hanya perlu membayar pajak satu kali saja. Dan besarnya pajak yang  dibayarkan tergantung kesepakatan kedua negara.

4. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

Bukan hanya pengusaha yang melakukan aktivitas di luar negeri untuk berbisnis. Namun banyak juga mahasiswa yang melanjutkan pendidikannya di negara lain. Selain itu, banyak juga karyawan yang bekerja di luar negeri. Jika terbebani dengan kewajiban perpajakan dapat membuat pelajar maupun pekerja asing sulit berkonsentrasi pada pekerjaannya.

Oleh karena itu, dalam kebijakan P3B, pemerintah menyetujui pembebasan atau pemenuhan kewajiban perpajakan hanya pada satu negara saja. Dengan cara ini, pelajar, pekerja, dan pengusaha yang beraktivitas di luar negeri dapat lebih fokus pada tujuan utamanya. Hal ini akan  memudahkan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dapat berkontribusi terhadap pembangunan perekonomian dalam negeri.

5. Mencegah Pengelakan Pajak

Salah satu cara untuk mencegah penghindaran pajak oleh orang asing adalah dengan bertukar informasi. Dua negara yang terikat oleh tax treaty dapat bertukar informasi mengenai pendapatan dari negara sumber. Hasil data tersebut dihitung kembali dan diolah menjadi laporan pajak akhir tahun.

Peran aktif dari kedua negara sangat penting untuk memastikan bahwa pengusaha yang berupaya menghindari kewajiban pajak dapat segera diidentifikasi. Penghindaran pajak merupakan permasalahan yang kompleks karena untuk mengatahui pendapatan yang didapat oleh penduduk asing memerlukan keterbukaan antara kedua negara. Artinya, tidak ada negara yang dirugikan karena perhitungan beban pajaknya berdasarkan fakta.

Bingung dengan permasalahan pajak dan akuntansi kamu? Bingung harus berbuat apa? Serahkan saja masalah pajak dan akuntansi kamu kepada Jovindo. Kami dapat membantu kamu dalam menyelesaikan masalah perpajakan dan akuntansi kamu secara cepat dan efisien loh. Untuk info lebih lanjut kamu dapat menghubungi: 0778-4162512 /0811-7777088

 

Manfaat Nota Keuangan

Manfaat Nota Keuangan

Definisi Nota Keuangan

Nota keuangan adalah nota yang memuat penejelasan mengenai rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBN). Nota keuangan ini memuat penjelasan mengenai rencana APBN pada satu tahun yang akan datang agar APBN pada tahun berikutnya menjadi lebih jelas.Posisi nota keuangan ini sangat penting untuk diperhatikan. Nota keuangan RAPBN ini dibacakan oleh presiden. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk memberikan informasi mengenai penerimaan Negara selama ini.

Selain nota keuangan RAPBN, ada juga nota keuangan RAPBN-P. RAPBN-P ini merupakan singkatan dari Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara – Perubahan. Nota keuangan jenis ini tentu saja memiliki perbedaan jika dibandingkan dengan nota keuangan RAPBN. Contohnya, nota ini tidak akan dibacakan atau disebarluaskan oleh presiden. Selain itu, nota keuangan RAPBN-P ini memuat uraian mengenai usulan perubahan APBN  sampai dengan akhir tahun ini. Hal ini tertuang dalam nota yang berdasarkan realisasi semester 1 dan semester 2.

 

Manfaat Penggunaan Nota Keuangan

Berikut ini beberapa manfaat dari penggunaan jenis nota tersebut, yakni:

Perbaikan dalam hal pembelanjaan

Pada laporan keuangan RAPBN  2021, Presiden menyampaikan bahwa adanya defisit anggaran. Di karenakan defisit ini, negara harus mengubah sistemnya agar tidak terjadi defisit lagi. Salah satunya cara nya yaitu dengan melakukan perbaikan dalam pembelanjaan. Maka dari itu, pembelanjaan harus dihemat sebisa mungkin guna menghindari pembengkakan dan menimbulkan defisit anggaran. Namun hal ini tidak semudah kedengarannya, karena perbaikan pembelanjaan berarti mengubah perilaku pemerintah dalam melakukan pengurangan anggaran. Perbaikan belanja merupakan salah satu risiko yang harus dihadapi  negara ini untuk mencapai kesejahteraan bersama.

Penyesuaian terhadap pemulihan ekonomi

Selain perbaikan belanja, pembacaan nota keuangan oleh presiden juga menunjukkan bahwa situasi keuangan negara kurang baik. Tentu saja kondisi ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Dengan kata lain, perekonomian harus membaik, terutama pada tahun 2021, seiring negara ini  menghadapi bencana pandemi yang melumpuhkan perekonomian. Tentu saja hal ini menimbulkan risiko bagi semua pihak yang harus berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam pemulihan ekonomi. Oleh karena itu, setiap orang harus mampu beradaptasi dengan pemulihan ekonomi secepatnya.

 

Fungsi dan Tujuan Nota Keuangan

RAPBN yang dikenal dengan Nota Keuangan bertujuan sebagai pedoman pengaturan pendapatan dan pembelanjaan negara. Sederhananya, RAPBN siap mengelola keuangan negara sesuai  kebijakan yang diterapkan. Yang di dalamnya termasuk rencana dan pedoman pemerintah negara. Mulai dari sumber pemasukan hingga pengeluaran. Selain itu, tujuan penyusunan APBN yaitu sebagai pertanggungjawaban pemerintah negara kepada masyarakat.

 

 

Manfaat Harta Lancar dalam Perusahaan

Manfaat Harta Lancar dalam Perusahaan

Definisi Harta Lancar

Harta lancar perusahaan adalah aktiva perusahaan yang dapat dicairkan dalam bentuk uang tunai dan biasanya mempunyai jangka waktu kurang dari 1 tahun. Harta lancar disebut juga aktiva lancar atau aset jangka pendek. Harta lancar digunakan untuk keperluan operasional bisnis sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran gaji karyawan, pembayaran sewa kantor, dan pembayaran hutang.

Berikut ini beberapa contoh harta lancar perusahaan, yakni:

  • Uang tunai
  • Piutang
  • Surat berharga (cek)
  • Wesel tagih
  • Persediaan barang dagangan
  • Perlengkapan
  • Biaya dibayar di muka
  • Investasi jangka pendek atau surat berharga
  • Piutang wesel
  • Piutang penghasilan

 

Jenis-jenis Harta Lancar Perusahaan

  • Kas

Kas adalah suatu aktiva pada kas perusahaan yang setara dengan kas yang  disimpan di bank. Cash ini dapat digunakan atau ditarik kapan saja.

  • Surat Berharga

Surat berharga adalah kepemilikan sementara atas saham atau obligasi perusahaan lain yang dapat dijual kembali kapan saja.

  • Piutang Dagang

Piutang dagang merupakan tagihan yang dilakukan suatu perusahaan terhadap pihak lain atau debitur yang timbul dari penjualan barang atau jasa  secara kredit.

  • Piutang Wesel

Piutang wesel adalah  surat perintah penagihan kepada seseorang atau badan yang digunakan untuk membayar uang dengan jumlah tertentu pada tanggal yang telah ditentukan. Kepada pihak-pihak yang namanya juga  disebutkan  dalam surat tersebut.

  • Piutang Pendapatan

Piutang pendapatan adalah pendapatan yang pembayarannya belum diterima.

  • Beban Dibayar di Muka

Beban dibayar di muka adalah pembayaran atas biaya-biaya yang dibayar di awal. Namun, periode ini belum bersifat wajib.

  • Perlengkapan

Perlengkapan adalah peralatan dan barang yang digunakan untuk menunjang kelancaran bisnis Anda.

  • Persediaan Barang Dagang

Persediaan barang dagangan merupakan barang-barang yang dibeli dengan tujuan dijual kembali untuk mendapatkan keuntungan atau laba.

Kamu punya masalah perpajakan atau akuntansi? Bingung cara menyelesaikannya? Konsultasikan saja pada  Jovindo. Kami dapat membantu kamu dalam menghadapi masalah perpajakan dan akuntasi kamu loh. Yuk konsultasikan masalah kamu. Untuk info lebih lanjut kamu bias menghubungi:  0778-4162512 /0811-7777088

 

Manfaat Harta Lancar dalam Perusahaan

Berikut ini manfaat dari harta lancar atau aset lancer bagi perusahaan, yakni:

  • Mendukung operasional perusahaan dan dapat digunakan untuk membayar biaya operasional perusahaan, seperti gaji karyawan, sewa kantor, dan utang perusahaan.
  • Memastikan kelancaran operasional bisnis Harta lancar yang memadai dan menjamin kelancaran operasional perusahaan.
  • Memenuhi permintaan pelanggan Harta lancar yang memungkinkan perusahaan memenuhi permintaan dan pesanan pelanggan.
  • Menjaga keamanan kas Harta lancar yang cukup dapat menjaga keamanan kas suatu perusahaan.
  • Membantu proses produksi Harta lancar yang cukup dapat membantu dalam kelancaran proses produksi perusahaan.

 

Karakteristik Harta Lancar dalam Perusahaan

Berikut ini karakteristik dari harta lancar dalam perusahaan, yakni:

  • Perusahaan berharap untuk menggunakan, menjual serta membelanjakan sejumlah aset dalam siklus yang normal namun dalam waktu kurang dari satu tahun buku atau satu periode akuntansi.
  • Perusahaan juga memiliki aset yang akan dijualbelikan atau diperdagangkan.
  • Perusahaan nantinya berencana untuk melepaskan aset dalam waktu satu tahun fiskal dari sebuah laporan.

 

 

Penting nya Melakukan Pengakuan Biaya

Penting nya Melakukan Pengakuan Biaya

Definisi Pengakuan Biaya

Pengakuan beban atau expense recognition adalah suatu metode pencatatan biaya dalam laporan neraca laba rugi dan dikaitkan dengan fakta bahwa biaya harus diakui pada periode yang sama dengan pendapatan yang bersangkutan. Jika tidak, biaya diakui pada saat terjadinya, yang mungkin terjadi sebelum atau setelah periode dimana jumlah pendapatan terkait diakui.

Dalam catatan pengakuan biaya, jika catatan pengeluaran Anda mencakup aset jangka panjang (seperti peralatan atau properti) yang digunakan dan diubah menjadi biaya, maka anda harus memindahkan aset tersebut dari neraca ke laporan laba rugi. Dan sebaliknya, jika Anda berurusan dengan aset jangka pendek (seperti perlengkapan kantor yang dikonsumsi jauh lebih cepat dibandingkan aset jangka panjang), Anda dapat mencatatnya  langsung di laporan laba rugi.

 

Pentingnya Pengakuan Biaya

Berikut ini beberapa alasan yang menjelaskan mengapa pengakuan biaya sangat penting bagi perusahaan:

1. Mencerminkan Kinerja Operasional

Pengakuan biaya yang tepat, dapat membantu perusahaan menganalisis dan menyajikan kinerja operasional yang sebenarnya. Dengan mencatat biaya yang terkait dengan produksi barang atau jasa, perusahaan dapat mengukur efisiensi dan produktivitas operasional. Informasi ini penting bagi manajemen untuk mengambil keputusan tentang pengelolaan sumber daya dan meningkatkan efisiensi.

2. Kepatuhan terhadap Prinsip Akuntansi

Pengakuan biaya yang akurat juga sangat penting, guna mematuhi prinsip akuntansi yang berlaku umum. Prinsip akuntansi seperti prinsip pencocokan dan prinsip konservatisme mengharuskan perusahaan untuk mengakui biaya pada periode dimana manfaat diperoleh. Dengan berpegang pada prinsip ini, perusahaan dapat menjaga integritas laporan keuangannya dan memastikan bahwa informasi yang disajikan  konsisten dan dapat dibandingkan dari satu periode ke periode lainnya.

3. Evaluasi Kelayakan Keputusan Bisnis

Pengakuan biaya yang tepat memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi kelayakan keputusan bisnis. Ketika perusahaan menghadapi keputusan investasi atau  keputusan strategis lainnya, pengakuan biaya yang akurat dapat membantu dalam menghitung laba bersih yang tepat. Dengan informasi yang dapat diandalkan mengenai biaya yang relevan, manajemen dapat melakukan analisis biaya-manfaat dengan lebih akurat dan membuat keputusan yang lebih tepat.

4. Transparansi Keuangan

Pengakuan biaya yang tepat juga membantu menghasilkan transparansi pada laporan keuangan perusahaan. Investor, kreditor, dan pemangku kepentingan lainnya mempercayakan laporan keuangan dalam membuat keputusan investasi serta mengevaluasi kinerja pada perusahaan. Pengakuan biaya yang jelas dan akurat meningkatkan kepercayaan pada laporan keuangan  dan memberikan gambaran yang lebih akurat kepada pemangku kepentingan mengenai kesehatan keuangan perusahaan.

5. Pajak dan Kepatuhan Hukum

Pengakuan biaya yang akurat dan konsisten sangat penting dalam hal perpajakan dan  kepatuhan hukum. Perusahaan harus mematuhi peraturan perpajakan dan keuangan yang berlaku, dengan mencatat pengeluaran dengan benar, bisnis dapat terhindar dari sengketa pajak yang merugikan dan melindungi diri dari potensi risiko hukum.

Bingung dengan permasalahan pajak dan akuntansi kamu? Bingung harus berbuat apa? Serahkan saja masalah pajak dan akuntansi kamu kepada Jovindo. Kami dapat membantu kamu dalam menyelesaikan masalah perpajakan dan akuntansi kamu secara cepat dan efisien loh. Untuk info lebih lanjut kamu dapat menghubungi: 0778-4162512 /0811-7777088

 

Konsep Pencatatan Pengakuan Biaya

Prinsip pengakuan biaya  berarti bahwa biaya dicatat (yaitu, dicatat dalam laporan keuangan) pada saat yang sama dengan pencatatan pendapatan yang terkait dengan biaya tersebut. Hal ini konsisten dengan prinsip pencocokan, yang merupakan salah satu elemen kunci dari prinsip akuntansi yang berlaku umum.

 

Cara Mengenali Suatu Pendapatan

1. Identifikasi Perjanjian Dengan Klien

Kontrak atau perjanjian adalah kesepakatan antara dua pihak, seperti penjual dan pembeli. Sebuah kontrak mengharuskan semua pihak untuk memahami kewajibannya masing-masing yang berdasarkan dengan ketentuan yang ada. Karena ketentuan kontrak dapat dituliskan, diucapkan atau tersirat, bisnis dan individu mungkin untuk lebih berhati-hati ketika berhadapan dengan pelanggan untuk memastikan bahwa kontrak tersebut mengikat secara hukum.

2. Mengidentifikasi Kewajiban Pelaksanaan Kontrak

Menentukan janji penjual kepada pelanggan yang dijanjikan dengan berjanji untuk mentransfer barang atau jasa, atau serangkaian barang dan jasa serupa, menggunakan pengaturan pengiriman yang sama.

3. Tentukan Harga

Penjual menentukan harga produk atau jasa berdasarkan imbalan yang diharapkan selain jumlah kontrak. Dikarenakan harga transaksi dapat mencakup pertimbangan variabel lain seperti diskon atau rabat atas pelanggan atau  penjual, sehingga aturan standarnya adalah memperkirakan variabel tersebut dan memperhitungkannya pada awal kontrak.

4. Alokasikan Harga Transfer ke Kewajiban Kinerja

Beberapa kontrak mencakup beberapa kewajiban pelaksanaan, sehingga harus mengalokasikan harga transaksi untuk setiap kewajiban pelaksanaan secara terpisah. Suatu entitas mungkin perlu mengalokasikan imbalan variabel. Bisnis menggunakan informasi fisik untuk menentukan harga jual suatu barang atau jasa ketika informasi observasi tidak tersedia.

5. Mengenali pendapatan

Anda bisa memperoleh pendapatan ketika pelanggan membayar pada titik tertentu dalam ketentuan kontrak, ketika pelanggan mengambil kendali atas produk, atau ketika pelanggan setuju bahwa layanannya memuaskan.