Mengetahui Arti, Fungsi, dan Cara Hitung Laba Ditahan

Mengetahui Arti, Fungsi, dan Cara Hitung Laba Ditahan

PT Jovindo Solusi Batam adalah perusahaan berdomisili di Batam yang menawarkan layanan konsultasi pajak. Kami siap menangani permasalahan perpajakan Anda. Kali ini, PT Jovindo Solusi Batam akan membahas informasi terkait Arti, fungsi dan cara hitung laba ditahan. Berikut informasinya.

Pengertian Laba Ditahan

Saldo laba bersih setelah dipotong pajak yang diputuskan tidak dibagikan oleh rapat umum pemegang saham (RUPS) atau rapat anggota disebut laba ditahan. Sebagaimana diketahui, jika suatu perusahaan menghasilkan laba, maka laba tersebut dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Namun, dalam kasus lain, RUPS dapat menyetujui untuk tidak membagi penghasilan tersebut.

Keuntungan yang tidak dibagikan mungkin saja dijadikan tambahan modal usaha oleh perusahaan. Intinya, laba yang ditahan digunakan kembali untuk tujuan perusahaan. Bagaimanapun juga, pemegang saham adalah pihak yang paling menanggung risiko dalam operasional bisnis. Karena itu, setiap pendapatan yang tidak dibagikan ke pemegang saham akan meningkatkan ekuitas.

Perlu diingat bahwa keuntungan perusahaan tidak harus disebarkan atau disimpan seluruhnya. Ada kemungkinan sebagian pendapatan diberikan kepada pemegang saham dan sisanya berdasarkan perjanjian RUPS.

Fungsi dan Tujuan Laba Ditahan

Retensi keuntungan tidak dilakukan secara sembarangan. Ada situasi pemegang saham didorong untuk menyetujui bahwa hak keuntungannya tidak akan dilepaskan terlebih dahulu.

Situasi yang mendorong laba ditahan mungkin mencakup krisis atau tujuan tertentu yang ingin dicapai organisasi. Beberapa kegunaan laba ditahan adalah sebagai berikut.

  • Untuk Modal Usaha Lanjutan

Peran laba ditahan yang pertama adalah sebagai modal usaha. Jadi, keuntungan yang diperoleh diubah kembali menjadi modal dengan harapan meningkatkan output. Pada umumnya keadaan seperti ini timbul ketika keuntungan perusahaan kecil dibandingkan dengan modal yang dibutuhkan. Dalam persoalan tersebut, solusi yang disepakati bersama untuk masalah ini adalah sistem laba ditahan.

  • Melunasi Utang Perusahaan

Keuntungan juga dapat digunakan untuk membayar utang perusahaan, khususnya yang telah jatuh tempo. Sangat jarang bagi pemegang saham untuk memilih menggunakan laba ditahan untuk membayar utang bisnis dalam jumlah besar.

Hal ini karena rata-rata pemegang saham lebih menghargai citra dan reputasi perusahaan dibandingkan keuntungannya sendiri. Selain itu, keuntungan berpotensi meningkat empat kali lipat karena pengoperasian yang sempurna.

  • Pengembangan Usaha

Sistem laba ditahan juga diperlukan ketika perusahaan telah mengidentifikasi strategi pengembangan bisnis namun dibatasi oleh keuangan. Jika strategi ekspansi dikembangkan mendekati periode pembagian keuntungan, maka penerapan laba ditahan sering dilakukan.

Maka dari itu, bagi hasil ditangguhkan hingga periode berikutnya. Secara umum, pemberi modal atau pemegang saham akan menyetujui ukuran laba ditahan jika keuntungan yang diperoleh dari ekspansi usaha lebih tinggi.

Perlu diketahui juga bahwa pengembangan usaha tidak harus berupa fasilitas pabrik atau cabang baru. Penambahan sumber daya manusia pada organisasi juga menjadi bagian dari strategi pengembangan bisnis.

  • Modal Cadangan

Ada kalanya dalam bisnis ketika persediaan kas suatu perusahaan sangat rendah. Jika pendapatan tersebar tanpa batas waktu, output di masa depan mungkin terancam. Tujuan dari laba ditahan dalam keadaan ini adalah untuk mempertahankan modal cadangan.

  • Modal untuk Investasi Lanjutan

Selain fungsi-fungsi yang disebutkan di atas, laba ditahan dapat digunakan sebagai uang investasi tambahan. Jadi, perusahaan tersebut membeli saham di perusahaan lain. Perusahaan kemudian menerima uang tunai atau pendapatan sebagai akibat dari kepemilikan saham tersebut. Laba ini juga dapat digunakan untuk mendukung perusahaan dengan membeli tanah, bangunan, atau produk operasional.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laba Ditahan

Selain fungsi laba ditahan yang telah dijelaskan sebelumnya, ada elemen lain yang memengaruhi laba ditahan. Secara singkat, faktor-faktor yang tercantum di bawah ini mendorong penahanan laba.

  • Kesalahan Laporan Keuangan Periode Sebelumnya

Akuntan tidak selalu siap dengan data laporan keuangan ketika mendekati pembagian keuntungan. Laba ditahan sering kali digunakan jika akuntan tidak dapat memberikan data yang dapat diandalkan.

Tujuannya untuk menghindari kemungkinan terjadinya penipuan dan kerugian distribusi keuntungan. Pembagian keuntungan ditunda sampai laporan keuangan telah diverifikasi kebenarannya atau asli.

  • Perubahan Metode Perhitungan

Setiap organisasi menggunakan pendekatan penghitungan yang berbeda. Perubahan metodologi komputasi sering kali menjadi sumber laba ditahan. Misalnya, pendekatan komputasi sebelumnya menggunakan basis bulanan sebelum beralih ke sistem harian. Perubahan ini sebagian besar pasti memerlukan penyesuaian sebelum hasil komputasi yang sesuai dapat diperoleh. Keuntungan sering kali disimpan selama periode penyesuaian ini.

  • Menggunakan Prinsip Akuntansi yang Berbeda

Metode akuntansi mencakup prosedur perhitungan. Selain itu, model laporan keuangan dan skema akuntansi tercakup dalam prinsip akuntansi. Oleh karena itu, metode penghitungan, model penyusunan laporan keuangan, dan skema akuntansi dapat berubah. Perubahan peraturan akuntansi dari periode sebelumnya hampir pasti akan berdampak pada laba ditahan.

  • Perubahan Manajemen

Perubahan manajemen perusahaan adalah perubahan pengendalian manajemen dalam konteks ini. Pemanfaatan upah ditahan dalam hal ini dilakukan untuk menjamin stabilitas pekerjaan sekaligus mengurangi tindakan mencurigakan dan bahaya penipuan. Dengan demikian, manajemen baru akan mampu menyesuaikan diri dan menunjukkan kredibilitasnya dalam menangani keuangan perusahaan.

  • Penyesuaian Nilai Rupiah dari Periode Sebelumnya

Nilai tukar rupiah sewaktu-waktu bisa naik turun. Akuntan biasanya memilih untuk mempertahankan keuntungan saat ini jika perubahan nilai tukar berdampak besar pada hasil perhitungan laba perusahaan.

Cara Menghitung Laba Ditahan

Setelah mengetahui pengertian, tujuan, dan variabel yang mempengaruhi laba ditahan, mungkin sebagian dari Anda bertanya-tanya bagaimana cara menghitung laba ditahan.

Sebenarnya tidak sulit menghitung laba ditahan; cukup terapkan perhitungan di bawah ini.

Laba Ditahan = Laba Ditahan Saat Ini + Laba Bersih atau Rugi – Dividen yang Dibayar

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *