Mengenal Apa Itu Balance Sheet

Mengenal Apa Itu Balance Sheet

PT Jovindo Solusi Batam siap untuk membantu dan menangani dalam menyelesaikan permasalahan perpajakan Anda. Kali ini, PT Jovindo Solusi Batam akan memberikan informasi terkait Mengenal apa itu balance sheet. Simak informasinya berikut ini.

Banyak hal penting untuk dipahami oleh pemilik bisnis saat menjalankan perusahaan. Hal ini dilakukan untuk menjamin pemilik usaha mengetahui sepenuhnya kondisi perusahaannya. Oleh karena itu, penilaian terhadap masa depan perusahaan harus tepat. Laporan keuangan sangat penting untuk mengembangkan kebijakan perusahaan. Laporan neraca merupakan salah satu dari lima jenis laporan keuangan yang ditetapkan oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Neraca (balance sheet) adalah dokumen keuangan yang memuat gambaran total aset, kewajiban, dan modal.

Pengertian Balance Sheet

Balance sheet adalah laporan wajib yang menggambarkan keadaan keuangan finansialnya. Secara umum, ini terdiri dari tiga komponen utama: kewajiban, modal, dan aset perusahaan. Kegagalan dalam menyusun laporan neraca oleh suatu perusahaan akan berdampak pada setiap lapisan manajerial karena memberikan informasi penting bagi banyak pihak.

Pemilik bisnis, pemegang saham, pemerintah, dan spesialis termasuk di antara pemangku kepentingan yang disebutkan. Informasi dalam neraca dapat menjadi landasan pengambilan keputusan perusahaan di masa depan serta keberlanjutan investasi bagi investor.

Balance sheet tidak hanya memberikan gambaran mengenai keadaan keuangan perusahaan, namun juga berfungsi untuk menilai kesehatan keuangan bisnis. Fungsi ini juga mencakup situasi arus kas masa depan, fleksibilitas anggaran, dan likuiditas organisasi.

Komponen Balance Sheet dan Cara Membacanya

Berikut ini adalah komponen balance sheet dan cara membacanya:

1. Aktiva (Aset)

Semua sumber daya perusahaan, termasuk uang tunai, piutang, inventaris, tanah, bangunan, mesin, dan sebagainya, disebut sebagai aset. Semua aset diakui secara hukum dan mempunyai nilai moneter. Aktiva lancar dan aktiva tidak lancar (tetap) adalah dua kategori aset.

  • Aktiva Lancar

Aktiva lancar adalah aktiva yang umur penggunaannya pendek. Disebut jangka pendek karena prosedur pendistribusiannya biasanya selesai dalam waktu kurang dari satu tahun. Kas, piutang, biaya dibayar di muka, peralatan, dan inventaris adalah beberapa contohnya.

  • Aktiva Tetap

Aktiva tetap, berbeda dengan jenis lainnya, adalah aset yang dimiliki untuk jangka waktu lama (lebih dari satu tahun). Aset tetap tidak untuk dijual, dan prosedur pembelian dilakukan untuk menjamin kelancaran fungsi perusahaan.

Tanah, bangunan, mesin, dan peralatan merupakan contoh aset tetap. Nilai fixed aset mungkin turun seiring waktu seiring dengan berkurangnya masa manfaatnya. Aset tidak berwujud adalah jenis aset tetap lainnya. Hak cipta, hak paten dan merek dagang (copyright), serta hak sewa adalah beberapa contohnya.

2. Liabilitas (Kewajiban)

Liabilitas yang sering juga disebut dengan pasiva adalah kewajiban suatu perusahaan kepada pihak lain, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kategori pasiva dibagi lagi menjadi utang lancar (jangka pendek) dan utang jangka panjang.

Utang lancar adalah utang yang harus segera dilunasi dan mempunyai jangka waktu jatuh tempo tidak lebih dari satu tahun. Wesel, pembayaran utang, dan biaya lain yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah contohnya.

Sedangkan utang jangka panjang mengacu pada utang atau kredit yang tanggal pembayarannya lebih lama. Obligasi, utang hipotek, dan lain sebagainya adalah contohnya.

  1. Ekuitas (Modal)

Modal adalah komponen terakhir neraca. Modal diartikan sebagai selisih antara seluruh komponen aset dan utang. Saldo modal akhir perusahaan pada periode akuntansi ditampilkan sebagai ekuitas di neraca.

Rumus perhitungan modalnya adalah sebagai berikut:  Modal = Aset – Kewajiban

Manfaat Laporan Neraca

Laporan neraca memiliki berbagai keunggulan, antara lain:

  1. Alat untuk memperkirakan perubahan situasi keuangan dari satu periode ke periode berikutnya.
  2. Menganalisis likuiditas suatu bisnis, yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar dan melunasi utang jangka pendek dengan menggunakan harta likuid yang dimilikinya.
  3. Sebagai alat untuk mengukur solvabilitas bisnis, yaitu kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang jangka pendek sebelum jatuh tempo.

Contoh bentuk neraca

Laporan neraca dapat disajikan dalam dua bentuk: stafel dan skontro. Pemilihan bentuk neraca umumnya dipilih berdasarkan jumlah posting akun yang dibuat oleh perusahaan. Ketika ada beberapa posting akun, bentuk neraca yang memanjang ke bawah (stafel) lebih efektif. Sementara itu, ketika mendaftarkan akun dan jumlah uang nya sedikit, bentuk neraca skontro dapat digunakan.

1. Bentuk Stafel

Neraca ditampilkan secara berurutan, dimulai dari aktiva, lalu pasiva, dan akhirnya modal.

2. Bentuk Skontro

Jenis laporan neraca ini menampilkan rekening di kedua sisi. Komponen pasiva, yang meliputi komponen kewajiban dan modal, terletak di sisi kanan. Sementara itu, sisi kiri berisi semua komponen harta (aset).

Kesimpulan

Balance sheet adalah laporan yang harus dipersiapkan perusahaan untuk memperoleh gambaran situasi keuangan perusahaan dalam periode waktu tertentu. Ini terdiri dari tiga komponen utama: aset (aktiva), kewajiban (likuiditas), dan modal (ekuitas). Kita dapat menghasilkan laporan keseimbangan dalam dua bentuk: stafel dan skontro. Bentuk neraca yang digunakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Laporan neraca dapat digunakan untuk menganalisis perubahan dalam status finansial perusahaan dari satu periode ke periode berikutnya. Situasi keuangan perusahaan dapat menjadi faktor penting dalam menentukan keputusan bisnis di masa depan.

Kemampuan untuk memahami catatan keuangan perusahaan dapat membantu investor menentukan apakah perusahaan layak untuk diinvestasikan, terutama dalam instrumen saham. Namun, untuk investor pemula, ini mungkin merupakan hambatan teknis.

Oleh karena itu, karena ada manajer investasi, produk reksa dana saham mungkin merupakan solusi yang lebih ramah pemula. Manajer investasi bertanggung jawab untuk mengalokasikan uang tunai klien ke saham terbaik dan mengembangkan strategi investasi sehingga reksadana yang mereka kelola dapat berkinerja baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *