Mengenal Fixed Cost

Mengenal Fixed Cost

PT Jovindo Solusi Batam akan siap untuk menangani berbagai permasalahan perpajakan dari klien. Kami telah bersertifikat asli dan berpengalam yang melalui jasa konsultasi pajak, jasa pembukuan serta jasa manajemen. Nah kali ini, PT Jovindo Solusi Batam akan menerangkan informasi terkait Fixed Cost. Berikut pembahasannya.

Pengertian Fixed Cost

Fixed Cost (Biaya Tetap) merupakan biaya dengan nilai tetap yang tidak berubah walau terjadi peningkatan atau penurunan pada jumlah barang serta jasa. Singkatnya, biaya yang harus dibayarkan oleh suatu perusahaan terlepas dari aktivitas bisnis yang tertentu ini disebut biaya tetap. Menurut OJK, fixed cost ialah biaya perusahaan dengan besaran yang tidak terpengaruh bahwa adanya kegiatan perusahaan. Fixed cost ini sifatnya konstan, yaitu tidak akan berubah dalam jangka waktu yang lama dan tergantung pada penjadwalan biaya atau waktu perjanjian.

Cara Penentuan Fixed Cost

Dengan melakukan perjanjian kontrak atau sesuatu yang terjadwal, karena fixed cost ini berperan sebagai biaya dasar di pihak yan terlibat menjalankan bisnis. Jika hal ini telah disetujui, maka biaya tidak berubah di jangka waktu tertentu yang sesuai dengan jadwal atau masa perjanjian. Contoh dari fixed cost ini ialah gaji, pajak property, pembayaran sew, asuransi, depresiasi, bunga, dan beberapa utilitas lainnya.

Jenis Biaya Fixed Cost

  1. Diskresi (Discretionary Fixed Cost) : Yaitu pengeluaran pada periode tertentu atau aset tetap yang dapat dikurangi atau dihilangkan. Terjadi ketika suatu perusahaan mengalami kekurangan kas dengan jangka waktu pendek. Terdapat hal-al yang termasuk pada biaya tetap diskresi ini, diantaranya yaitu :
  • Kampanye iklan
  • Hubungan investor
  • Hubungan masyarakat
  • Pelatihan karyawan
  • Kegiatan penelitian dan pengembangan produk tertentu
  1. Committed Fixed Cost : Yaitu biaya yang wajib dikeluarkan. Terdapat biaya yang termasuk di jenis ini ialah biaya sewa bangunan, penyusutan, property, pajak, asuransi, serta peralatan yang memliki peranan penting untuk fasilitas produksi.
  2. Separable Fixed Cost : Yaitu biaya tetap yang bisa dipisahkan dari satu departemen ke departemen lain atau di satu cabang ke cabang lain pada suatu perusahaan. Di setiap departemen atau cabang ini memiliki nilai biaya tetap masing-masingnya, namun tetap saling berkaitan antara satu sama lain.

Contoh Fixed Cost

  1. Gaji Karyawan : Yaitu yang menjadi hal wajib dibayarkan oleh perusahaan kepada karyawan sebagai kompensasi tetap yang sudah ada di perjanjian sebelumnya. Walaupun pendapatan di perusahaan sedang naik ataupun turun, maka nominal pada gaji ini tidak terpengaruh atau masih bernilai tetap. Jika bisa saja terdapat situasi yang tidak terduga tertentu sehingga terjadilah pemotongan gaji atau hal yang serupa.
  2. Biaya Sewa : Walaupun penjualan atau pengeluaran di perusahaan sedang turun ataupun naik, maka pada biaya sewa wajib dibayar. Nominalnya sama serta sesuai dengan perjanjian atau atas waktu yang telah disepakati. Yang termasuk dalam biaya sewa ini ialah sewa ruang atau tempat yang seperti gedung, toko dan ruko. Terdapat sewa alat, yaitu beberapa alat yang kiranya memerlukan variasi di tiap tahunnya sebab varian produk sehingga tidak efektif bila harus membelinya.
  3. Premi Asuransi : Asuransi ini sebagai antisipasi di berbagai resiko bisnis yang tidakterduga seperti, kebakaran atau bencana lainnya. Jumlah uang yang dibayarkan perusahaan asuransi ini termasuk dalam biaya tetap sebagai ganti dari polis asuransi, maka premi wajib dibayarkan dengan sesuai ketentuan tidak peduli kondisi finansial pada perusahaannya.
  4. Pajak Properti : Termasuk ke dalam biaya tetap dikarenakan memiliki nominal yang cenderung sama dalam jangka waktu yang lama selama tidak adanya perubahan di luas properti.
  5. Biaya Promosi : Dengan melalui iklan cetak, brosur, siaran, sampai kampanye dan lainnya, promosi ini ialah factor yang sangat penting agar meningkatkan pada tingkat penjualan atau produktif sebuah usaha.
  6. Tagihan Utilitas : Yaitu biaya yang harus dikeluarkan untuk pemakaian utilitas seperti air, listrik, internet, pulsa dan lainnya.
  7. Amortisasi : Yaitu penurunan nilai biaya di aset yang tidak berwujud. Pada pembayran kembali disuatu pinjaman termasuk juga dalam amortisasi.
  8. Beban Legal : Dalam biaya sampai administrasi yang terkaitt dengan proses pengursan legalitas perusahaan ini yang dikatakan sebagai beban legal dan termasuk juga fixed cost.
  9. Depresiasi (Biaya Penyusutan)
  10. Beban Bunga

Cara Menghitung Fixed Cost

Ada dua cara untuk menghitung biaya tetap ini, diantaranya yaitu :

  1. Dengan menggunakan rumus

Biaya tetap = Total biaya produksi – (biaya variable di tiap unit x jumlah unit diproduksi)

  1. Dengan menjumlah semua biaya tetap pada perusahaan, adapun langkahnya, yaitu :
  • List Semua Biaya : Dimulai dari membuat daftar biaya yang dikeluarkan perusahaan di tiap bulannya. Dapat dilakukan dengan melihat riwayat, kuitansi, catatan anggaran dan hal serupa.
  • Pisahkan BiayaTetap dan Variabel
  • Menjumlahkan Biaya Tetap : Jumlahkan semua biaya tetap yang dari biaya bulanan perusahaan, maka angka akhirnya ialah total fixed cost pada perusahaan secara bulanan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *