Mengenal Apa Itu Aset Lancar

Mengenal Apa Itu Aset Lancar

PT Jovindo Solusi Batam merupakan perusahaan yang professional dan juga terpercaya yang berada di Batam. Kami juga memiliki banyak pengalaman pada bidang perpajakan ini. Maka dengan itu kami sudah siap saat menangani permasalahan pajak yang Anda punya. Kali ini, PT Jovindo Solusi Batam akan membahas informasi terkait tentang Mengenal Apa Itu Aset Lancar. Berikut ini penjelasannya.

Apa itu Aset Lancar?

Adapun menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aset lancar merupakan sebuah uang tunai ataupun aset berharga yang dapat dicairkan sewaktu-waktu dengan mudah.

Namun, menurut KBBI, aset lancar merupakan kas atau sumber lain yang bisa dicairkan menjadi uang tunai dan habis dipakai selama satu tahun atau lebih (jika aktivitas normal).

Maka dapat disimpulkan bahwa aset lancar ataupun aktiva lancar adalah harta perusahaan berupa benda berharga yang didapatkan dari aktivitas atau transaksi dan memiliki jangka waktu yang singkat.

Ciri-Ciri Aset Lancar

Beberapa ciri aset lancar adalah sebagai berikut:

  1. Bukan Benda yang Tidak Bertuan

Aset lancar harus memiliki sebuah kepemilikan yang kuat dan juga dapat dibuktikan secara hukum. Jadi, apa bila aset tersebut tidak memiliki legalitas, maka tidak akan dapat dikatakan sebagai aset lancar.

  1. Diperoleh dari Transaksi Masa Lalu

Diperoleh melallui transaksi di masa lalu. Jika transaksi baru akan terjadi dibeberapa hari kedepan, maka hal tersebut belum dapat diklaim sebagai aset lancar.

  1. Keputusan Berulang dan Cepat

Aktiva lancar kebanyakan memiliki jangka waktu yang sangat singkat, biasanya paling lama satu tahun sebelum diubah menjadi bentuk aktiva lancar lainnya.

Keputusan terkait perubahan aktiva tersebut sifatnya berulang dan memerlukan pengambilan keputusan yang cepat. Misalnya, penggunaan kas untuk membayar tagihan listrik.

  1. Mempunyai Manfaat

Benda yang dikatakan sebagai aset lancar adalah benda yang memiliki manfaat atau keuntungan apabila dipindahtangankan. Tidak bisa dikatakan aset apabila benda tersebut justru menimbulkan kerugian.

Perbedaan Aset Lancar dan Tidak Lancar

Dalam suatu perusahan, terdapat dua jenis aset yaitu lancar dan tidak lancer.

Adapun aset lancar merupakan aset yang dapat langsung dicairkan menjadi uang tunai dan pencairannya memerlukan waktu paling lama 1 tahun.

Sedangkan, aset tidak lancar merupakan aset yang tidak dapat langsung dicairkan menjadi uang tunai dan juga umumnya pencairannya memerlukan waktu yang lama.

Aset tidak lancar juga tidak dapat diukur dalam nilai mata uang. Adapun contohnya adalah properti, alat produksi, hak cipta, investasi, dan lain-lain.

Selain aset lancar dan tidak lancar, didalam suatu perusahaan juga dikenal istilah aset tetap. Aset tetap merupakan aset berwujud yang membutuhkan waktu lama untuk dapat diperdagangkan atau diuangkan.

Contoh Aset Lancar

Berikut beberapa contoh aset perusahaan yang termasuk aset lancar , yakni:

  1. Surat Berharga

Surat ini juga termasuk dikarenakan surat ini dapat dijual yang hasilnya berupa uang tunai.

  1. Kas

Kas adalah semua aset yang dimiliki oleh perusahaan dan bisa digunakan kapan pun. Dalam suatu perusahaan, kas digunakan untuk aktivitas operasional sehingga masuk dalam aset lancar.

  1. Beban Dibayar Dimuka

Beban biaya dimuka adalah pelunasan kewajiban perusahaan di awal, sehingga nantinya tidak membebani laporan keuangan pada akhir periode akuntansi.

Contohnya adalah premi asuransi, biaya sewa, perlengkapan ATK (alat tulis kantor), dan lain-lain.

  1. Piutang

Piutang adalah tagihan dari perusahaan kepada konsumen yang melakukan pembelian produk secara kredit. Umumnya, piutang akan dibayarkan oleh konsumen ketika tiba waktu jatuh tempo.

  1. Persediaan Barang

Alasan persediaan barang masuk dalam aset lancar adalah karena barang tersebut dapat dijual dan memiliki nilai ekonomi. Ketika barang terjual, maka hasilnya akan masuk kedalam kas perusahaan.

Manfaat Aset Lancar

Pada dasarnya, manfaat aset lancar adalah untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan, termasuk pembayaran gaji karyawan, biaya sewa kantor, dan membayar utang perusahaan.

Namun, mengingat aset lancar bisa menjadi pertimbangan bagi investor, maka penting bagi pemilik bisnis untuk memastikan aset mereka dapat berjalan baik dan mampu meyakinkan investor.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *