Piutang Pendapatan

Piutang Pendapatan

PT Jovindo Solusi Batam adalah konsultan pajak terpercaya yang dapat membantu Anda menyelesaikan permasalahan perpajakan Anda. Kami bekerja secara professional dan berpengalaman luas di bidang perpajakan. Kali ini, PT Jovindo Solusi Batam akan menjelaskan informasi terkait Mengenal piutang pendapatan beserta contohnya. Simak informasinya berikut ini.

Piutang pada dasarnya merupakan komponen aktiva lancar neraca. Piutang merupakan salah satu hal yang wajar yang melekat pada bisnis suatu perusahaan. Piutang pendapatan adalah salah satu dari beberapa kategori piutang.

Piutang pendapatan merupakan pendapatan yang belum diterima oleh perusahaan padahal sudah menjadi milik perusahaan dari sisi waktu. Piutang pendapatan disebut juga dengan piutang dagang atau piutang usaha. Piutang memungkinkan setiap pembeli membeli barang perusahaan dengan menimbulkan hutang. Transaksi hutang dan piutang nantinya akan dicatat dalam jurnal hutang dan piutang perusahaan.

Ciri-Ciri Piutang Pendapatan

Piutang pendapatan memiliki risiko dan manfaatnya sendiri bagi perusahaan. Jenis piutang ini akan memungkinkan perusahaan untuk menjual barangnya lebih cepat, menghindari produk disimpan di gudang dalam jangka waktu lama, dan membangun model bisnis B2C. Pelanggan juga akan dapat menerima sesuatu meskipun kondisi kas mereka tidak mencukupi untuk pembayaran.

Oleh karena itu, berikut ciri-ciri piutang pendapatan:

1. Produk Utama Perusahaan

Ciri pertama dari piutang pendapatan adalah merupakan hasil penjualan kredit produk utama perusahaan. Sedangkan piutang pinjaman pegawai dan piutang bunga termasuk dalam piutang lain-lain. Piutang timbul akibat kegiatan transaksi produk atau penggunaan jasa perusahaan Anda yang tidak dibayar secara keseluruhan atau langsung.

2. Ada Tanggal Jatuh Tempo

Tanggal jatuh tempo merupakan salah satu ciri dari piutang pendapatan kedua. Tanggal jatuh tempo umumnya diukur menggunakan dua satuan: bulan dan hari. Tanggal jatuh tempo yang dihitung per bulan akan sama dengan tanggal pembelian, namun pada bulan berikutnya.

3. Ada Nilai Jatuh Tempo

Piutang mempunyai nilai jatuh tempo selain tanggal jatuh temponya. Nilai jatuh tempo ini akan diterapkan pada pembayaran piutang yang telah melampaui tanggal jatuh temponya. Nilai ini diperoleh dari hasil penjualan barang atau jasa dan ditambah dengan nilai bunga atas piutang yang tidak dibayar tepat waktu.

4. Resiko Piutang Tak Tertagih

Piutang rentan terhadap tidak tertagihnya. Untuk mengatasinya, perusahaan biasanya akan menerapkan pemotongan tertentu kepada pihak terutang jika mereka membayar tagihan sebelum tanggal jatuh tempo.

Untuk menghindari tidak tertagihnya piutang, organisasi juga harus menyediakan fasilitas pembelian kredit. Anda mempunyai pilihan untuk meminta down payment atau mengenakan denda berupa bunga atas keterlambatan pembayaran utang. Setelah itu, jurnal penyesuaian utang macet harus dibuat untuk setiap periode akuntansi.

5. Tingkat Bunga

Suku bunga nominal juga ditangani secara berbeda berdasarkan kebijakan perusahaan. Sebelum melakukan transaksi pembelian kredit, nasabah akan diberikan informasi mengenai nominal suku bunga yang dibayarkan. Tingkat bunga akan ditentukan oleh Anda. Nasabah harus menerima pengeluaran bunga ini karena jangka waktu pembayaran yang lebih lama.

Contoh Transaksi Piutang Pendapatan

Anda dapat menggunakan contoh di bawah ini untuk lebih memahami cara melaporkan piutang pendapatan.

CV Sinar Jaya Sentosa mempunyai piutang pendapatan sebesar 50 juta rupiah pada awal Agustus 2021. Transaksi terkait piutang terjadi pada bulan Agustus, dengan rincian sebagai berikut:

  1. Pembayaran piutang PT ABC sebesar 15 juta rupiah pada tanggal 10 Agustus 2021.
  2. Pada tanggal 15 Agustus 2021, CV Mekar Jaya Damai membeli barang CV Sinar Jaya Sentosa secara kredit sebesar 20 juta rupiah.
  3. PT DEF melunasi piutangnya sebesar 25 juta rupiah lebih cepat dari jadwal dan memperoleh diskon penjual sebesar 1% dari utang apabila melunasi sebelum tanggal jatuh tempo.
  4. Pada tanggal 25 Agustus, PT GHI melakukan pembayaran di muka untuk komoditas CV Sinar Jaya Sentosa sejumlah 20 juta rupiah, namun barang tersebut baru dikirim pada bulan berikutnya.

Dalam situasi ini, piutang pendapatan akan naik jika dilakukan penjualan kredit dan turun jika konsumen berhasil melunasinya.

Berdasarkan contoh di atas, pendapatan CV Sinar Jaya Sentosa pada akhir bulan Agustus adalah sebagai berikut:

Rp. 50.000.000 – Rp. 15.000.000 + Rp. 20.000.000 – Rp. 25.000.000

= Rp. 30.000.000

Sedangkan seluruh pendapatan piutang perseroan sebesar 30 juta rupiah yang akan menjadi piutang pada awal September 2021. Sedangkan transaksi 4 akan dimasukkan ke dalam pendapatan diterima dimuka yang dapat dilaporkan sebagai utang usaha.

Jurnal Piutang Pendapatan

Mengikuti contoh sebelumnya, jurnal piutang pendapatan dapat menggunakan tiga pos akun yang diantisipasi: piutang pendapatan, pengurangan penjualan, dan kas. Oleh karena itu, setiap akuntan harus mengikuti prinsip kehati-hatian dalam menjalankan tugas akuntansi, khususnya pendapatan piutang. Selain itu, kerahasiaan data nasabah juga harus dijaga, terutama terkait utang dan piutang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *