Mengenal Siklus Akuntansi dan Tahapan Prosesnya

Mengenal Siklus Akuntansi dan Tahapan Prosesnya

PT Jovindo Solusi Batam siap membantu menyelesaikan permasalahan perpajakan. Selain dapat dipercaya, PT Jovindo Solusi Batam juga berhasil memecahkan tantangan di bidang perpajakan. PT Jovindo Solusi Batam akan berbagi informasi mengenai Akuntansi Biaya pada pembahasan berikut ini.

Seorang akuntan akan sering melakukan berbagai tugas untuk memperoleh data keuangan. Siklus akuntansi adalah pengumpulan dan pemrosesan data secara metodis selama periode waktu tertentu.

Siklus akuntansi sangat penting dalam penyusunan laporan keuangan suatu perusahaan. Meskipun penting, banyak perusahaan terus mengabaikannya.

Mengenal Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi dapat didefinisikan sebagai setiap operasi akuntansi dalam suatu perusahaan yang harus diidentifikasi, dianalisis, dan dicatat menggunakan prosedur berulang. Siklus ini terjadi dalam satu tahun kalender.

Semua prinsip, peraturan, metode dan teknik dalam akuntansi yang digunakan oleh perusahaan untuk mencatat semua operasi akuntansi yang relevan dengan bisnis saat ini. Siklus ini seringkali dimulai dengan pembukaan buku di awal tahun dan diakhiri dengan catatan harian penutup.

Perbedaan antara Siklus Akuntansi dan Proses Akuntansi

Siklus akuntansi dan proses akuntansi adalah dua kata yang sering muncul dalam literatur pengantar akuntansi dan akuntansi keuangan. Kedua kata tersebut berhubungan dengan kumpulan metode yang digunakan untuk mengolah data transaksi dan menghasilkan laporan keuangan.

Proses akuntansi memerlukan berbagai operasi yang berkesinambungan untuk mengolah data transaksi guna menghasilkan laporan keuangan pada akhir periode.

Sementara itu, siklus akuntansi melanjutkan serangkaian tindakan yang sama, namun menambahkan tindakan baru untuk menjamin bahwa catatan akuntansi siap digunakan di periode mendatang.

Jenis Siklus Akuntansi

Setelah Anda memahami pengertian siklus akuntansi, sebaiknya Anda juga memahami berbagai bentuk siklus ini, antara lain sebagai berikut:

1. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah perusahaan bukan milik yang memasok produk tidak berwujud. Jadi, meski tidak berwujud dan abstrak, komoditas yang diiklankan memberikan manfaat bagi masyarakat luas atau pelanggan.

2. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Barang-barang yang ditawarkan oleh pelaku usaha perdagangan tentu saja berbentuk fisik dan boleh dimiliki oleh konsumen. Oleh karena itu, perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dalam kegiatan pembelian, penyimpanan, dan penjualan barang.

Siklus akuntansi perdagangan mencakup akun-akun seperti penjualan, pengeluaran persediaan, dan harga pokok penjualan.

Tahapan Siklus Akuntansi

Prinsip, aturan, proses, metode, dan strategi akuntansi digunakan untuk mencatat segala sesuatu dalam disiplin akuntansi selama periode waktu tertentu.

Siklus akuntansi biasanya dimulai dengan transaksi dan diakhiri dengan penyusunan laporan keuangan organisasi. Selain itu, tersebut harus dipenuhi pada jurnal penutup atau pada saat jurnal pembalik tercapai.

1. Identifikasi Transaksi

Tahap pertama dari siklus akuntansi adalah mengidentifikasi setiap transaksi.

Transaksi akuntansi adalah transaksi yang berdampak langsung terhadap perubahan keadaan keuangan perusahaan dan Anda kaji secara objektif. Transaksi juga harus memiliki dokumentasi transaksi agar dapat diidentifikasi.

Kwitansi, faktur, catatan, dan dokumen hukum terkait akuntansi lainnya dapat digunakan sebagai bukti transaksi ini. Oleh karena itu, setiap transaksi akuntansi, khususnya yang melibatkan perubahan status keuangan perusahaan, harus memiliki dokumentasi transaksi yang dapat dicatat dan diidentifikasi oleh akuntan.

2. Menganalisis Transaksi

Setelah pencatatan transaksi, tahap siklus akuntansi selanjutnya adalah meninjau setiap transaksi yang telah diselesaikan. Karena analisis transaksi mungkin mempunyai pengaruh terhadap status keuangan perusahaan saat mengambil keputusan.

Dalam akuntansi, teknik pencatatan ganda digunakan sebagai cara pencatatan. Akibatnya, transaksi akuntansi memiliki pengaruh yang sama terhadap debit dan kredit keuangan. Secara sistematis digunakan rumus seperti

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

3. Pencatatan Transaksi Dalam Jurnal

Setelah Anda menyelesaikan analisis transaksi, tahap siklus akuntansi selanjutnya adalah mencatat setiap transaksi dalam jurnal keuangan. Jurnal adalah catatan kronologis transaksi selama periode waktu tertentu yang dapat digunakan dalam akuntansi. Sedangkan penjurnalan adalah tindakan mencatat data tersebut.

Selama proses penjurnalan, setiap transaksi dipisahkan menjadi dua kategori: debit dan kredit. Rekaman ini dapat disimpan dalam buku harian umum.

4. Membukukan Jurnal Penyesuaian Ke Buku Besar

Siklus akuntansi berikut melibatkan pemindahan semua transaksi dari jurnal ke buku besar setelah dicatat.

Pada tahapan ini dalam siklus akuntansi, setiap akun dalam buku besar diberi nomor kode. Tujuannya adalah untuk mempermudah prosedur identifikasi dalam jurnal. Selain itu, jika akuntan memasukkan transaksi ke dalam buku besar, maka akan mudah untuk memeriksa ulang atau mencari referensi yang relevan.

5. Menyusun Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian

Tahapan proses akuntansi berikut yang harus dilakukan seorang akuntan antara lain menyiapkan neraca saldo dan mengubah jurnal. Neraca saldo mencantumkan setiap saldo akun dalam buku besar untuk jangka waktu tertentu.

Saat membuat neraca saldo, saldo buku besar harus menyatu dan dalam keadaan yang sama. Selain itu, Anda juga harus menulis catatan dalam buku harian penyesuaian jika ditemukan bahwa transaksi tertentu tidak dicatat atau jika ditemukan ketidakakuratan dalam neraca saldo.

Jurnal penyesuaian ini disimpan secara teratur dengan cara yang sama seperti jurnal biasa. Alhasil, setelah dimasukkan ke dalam log penyesuaian, laporan keuangan menjadi aktual.

6. Menyusun Neraca Saldo Penyesuaian Serta Laporan Keuangan

Tahap selanjutnya dari siklus ini adalah membuat laporan penyesuaian dan laporan keuangan. Neraca yang disesuaikan didasarkan pada buku neraca saldo yang Anda buat sebelumnya dengan memperhatikan buku harian penyesuaian.

Saldo dipisahkan menjadi aset dan kewajiban tergantung pada statusnya. Saat membuat neraca saldo yang disesuaikan ini, jumlah total aset dan liabilitas harus dipertimbangkan.

Banyak laporan dibuat sebagai bagian dari laporan keuangan, termasuk laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan neraca yang mengukur likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas. Setelah itu, Anda melanjutkan ke bagian terakhir dari prosedur akuntansi, yaitu membuat log penutup.

7. Menyusun Jurnal Penutup

Sebagai langkah terakhir dalam tahap siklus akuntansi ini, seorang akuntan harus membuat entri jurnal penutup. Anda membuat jurnal penutupan ini pada akhir periode akuntansi dengan menutup akun nominal atau akun laba rugi. Anda dapat membatalkan kedua akun dengan menetapkan nilainya ke nol.

8. Penyusunan Neraca Saldo Pasca Penutupan

Tahap ini bersifat opsional dalam siklus akuntansi. Anda akan membuat neraca saldo setelah Anda menyelesaikan buku harian penutup. Neraca saldo ini berisi daftar saldo akun-akun buku besar yang tersisa setelah entri jurnal penutup.

9. Buat Jurnal Pembalik

Bagian siklus akuntansi ini, seperti menyiapkan neraca saldo setelah penutupan, bersifat opsional. Jurnal pembalik digunakan untuk memudahkan pencatatan transaksi yang akan sering berulang pada periode berikutnya.

Pencatatan terbalik ini sering dilakukan pada awal periode berikutnya. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan jurnal penyesuaian sebagai panduan dalam membuat buku harian ini, di mana Anda akan mengembalikan setiap transaksi dari jurnal penyesuaian.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *