Menimbang Desain Pajak Berbagai Bentuk Natura

Konsultan Pajak  Batam – Kian makin banyak masyarakat memakai layanan jasa penasihat pajak untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan layanan pelaporan PPN, layanan pelaporan pajak online dan layanan pelaporan pajak tahunan ,di Jakarta, Bali dan Surabaya.dan daerah- daerah yang berhubungan dengan perpajakan.Kali ini kami akan menjelaskan tentang “Menimbang Desain Pajak Berbagai Bentuk Natura.’’

Pengenaan pajak atas tunjangan non-tunai  atau natura yang diberikan oleh pemberi kerja memerlukan pertimbangan yang cermat.

Mengenai bagian ini, publikasi berjudul How Should Fringe Benefits be Taxed?tinjauan komprehensif terhadap desain kebijakan yang tepat tentang penyediaan pajak penghasilan dalam bentuk natura. Artikel Tinjauan Pajak National Tax Journal ini ditulis oleh Avery Katz dan Gergory Mankiw.

Meski disusun pada tahun 1985, namun cukup sering menjadi acuan dalam wacana perpajakan atas natura. Menurut Katz dan Mankiw, ada tiga alasan mengapa perusahaan memberikan natura kepada karyawan.

Pertama, natura dapat berkontribusi pada produktivitas perusahaan. Kedua, natura sebagai produk sampingan perusahaan dapat memberikan manfaat tambahan bagi pekerja untuk mendapatkan produk dengan harga lebih rendah dari harga ritel. Ketiga, natura digunakan untuk tindakan penghindaran pajak.

Perbedaan perlakuan  natura dan perlakuan pajak bagi pekerja dipandang sebagai insentif yang signifikan bagi perusahaan dan pekerja. Dalam  hal ini, akademisi pajak dan analis kebijakan telah mengusulkan berbagai kriteria umum untuk mengevaluasi sistem pajak yang sesuai. Namun, tidak ada  yang namanya usulan yang benar-benar ideal.

Akhirnya, penulis menyimpulkan bahwa kebijakan pajak barang harus netral. Ini berarti bahwa perlakuan pajak  tidak boleh menyesatkan pemberi kerja, apakah itu memberikan manfaat dalam bentuk uang atau natura.

Manfaat bagi Pengusaha

PERJALANAN meneliti penerapan efektif undang-undang perpajakan untuk  jenis natura tertentu dengan menggabungkan analisis ekonomi dan hukum. Selain itu, penulis juga menggambarkan kerangka teori yang membentuk perdebatan praktis tentang perpajakan untuk penerima natura.

Sebenarnya, 4 bentuk natura berikut ini diberikan karena mereka menguntungkan majikan itu sendiri. Pasalnya, ada efisiensi harga karena adanya kesepakatan antara pemberi kerja dan pemasok dalam bentuk natura.

Pertama, natura adalah makanan. Paling tidak, pengecualian dari pajak atas natura hanya berupa makanan jika manfaat bagi pemberi kerja lebih besar daripada manfaat bagi karyawan. Selain itu, administrasi perpajakan juga dapat membebaskan pajak dengan persentase tertentu atas nilai makanan.

Kedua, dalam bentuk perumahan. Aturan sederhana dengan memasukkan persentase tertentu dianggap lebih efektif. Ketiga, pakaian. Karena nilai subjektif dari subsidi, perpajakan menjadi rumit secara administratif.

Keempat, dalam bentuk natura berupa biaya perjalanan. Menurut kedua penulis, aturan pajak-netral seharusnya tidak menghalangi pengenaan pajak atas biaya hotel berlebih. Biaya hotel di Natura yang Tidak Menguntungkan Pemberi Kerja atas jumlah tertentu akan dianggap kena pajak. Selain itu, jika pemberi kerja mendapat manfaat dari pengeluaran barang hotel, bagian  pemberi kerja atas manfaat tersebut harus dikecualikan dari objek pajak.

Natura tidak menguntungkan pengusaha

Kedua penulis memberikan pendapat mereka tentang 5 bentuk pajak natura yang pada prinsipnya tidak menguntungkan mosi pengusaha.

Pertama, dalam bentuk natura berupa tiket pesawat untuk staf maskapai. Jika petugas maskapai  menggunakan tiket saat pesawat tidak full atau  low season, maka tidak akan dikenakan pajak. Sedangkan karyawan yang menggunakan tiket pesawat pada  jam kerja harus menanggung semua biayanya.

Kedua, dalam bentuk natura berupa potongan harga untuk karyawan. Banyak toko menawarkan barang dagangan diskon kepada pekerja. Diskon yang diperoleh dari kebutuhan untuk menghemat harga pokok penjualan  tidak dikenakan pajak.

Namun,  diskon yang memungkinkan pekerja untuk membeli dengan harga murah atau dengan harga dealer harus dikenai pajak sebagian. Hal ini dapat dilakukan dengan aturan yang menetapkan persentase diskon maksimum yang tidak dikenakan pajak.

Ketiga, dalam bentuk natura berupa pengurangan biaya pendidikan perguruan tinggi bagi keluarga  pekerja. Aturan praktis yang ideal adalah  memasukkan  pengurangan biaya kuliah dalam bentuk barang untuk keluarga dengan penghasilan kena pajak. Pengecualian dapat diberikan jika universitas mengalami kesulitan keuangan atau jika sekolah merekrut siswa.

Keempat, itu adalah pengaturan timbal balik. Banyak pengusaha membuat kontrak dengan perusahaan lain untuk memberikan manfaat kepada karyawan mereka. Idealnya, kontribusi dalam bentuk barang harus selalu dinilai dengan biaya marjinal bersih, untuk tujuan pajak.

Kelima, bentuk alam lainnya. Khusus untuk jenis artefak lainnya, penulis mengusulkan untuk menerapkan peraturan perpajakan secara efektif. Selain itu, ketika merumuskan kebijakan, perlu dipertimbangkan dengan cermat dalam  setiap kasus tertentu, sifat dan tujuan dari hasil teoretis harus jelas.

Akhirnya, perpajakan natura yang ideal secara konseptual menciptakan kompleksitas dalam perhitungan dan administrasi pajak. Otoritas pajak harus menyeimbangkan desain  ideal dengan kapasitas tata kelola dan biaya kepatuhan kepada pembayar pajak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *