Konsultan Pajak Batam – Sebagian masyarakat memakai jasa layanan untuk menyelesaikan permasalahan terkait layanan pelaporan PPN, layanan pelaporan pajak online, dan layanan pelaporan pajak tahunan, di Jakarta, Bali dan Surabaya dan di daerah-daerah yang terkait dengan perpajakan. Kali ini akan d jelaskan tentang “Biaya Eksplisit: Pengertian, Contoh, dan Cara Menghitungnya.’’
Pelajari Biaya Eksplisit
Biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan bisnis ketika ingin mencapai atau menghasilkan sesuatu. Dapat juga dikatakan bahwa explicit cost adalah biaya kontraktual atau pasti yang meliputi biaya tenaga kerja, persediaan, sewa, utilitas, hipotek, manufaktur, dan biaya mesin produksi perusahaan.
Biaya eksplisit juga dapat dipahami sebagai biaya aktual yang dikeluarkan oleh pihak lain dalam kegiatan usahanya. Tentunya biaya yang dikeluarkan terkait dengan berbagai faktor produksi tersebut akan berdampak langsung pada bottom line perusahaan.
Inilah sebabnya mengapa setiap arus kas keluar dari bisnis dicatat dan dicatat dalam pembukuan atau laporan keuangan bisnis.
Contoh Biaya Eksplisit
Explicit Cost terbagi menjadi 2 yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Kedua jenis pengeluaran ini termasuk dalam anggaran keuangan perusahaan. Berikut adalah definisi dari dua contoh biaya eksplisit.
- Biaya tetap (Fixed Cost)
Explicit cost adalah biaya yang nilainya tidak mudah berubah selama satu periode akuntansi (satu tahun). Contoh biaya nyata dalam kategori tetap ini meliputi: biaya sewa gedung, sewa tanah, biaya kendaraan dan biaya peralatan lainnya.
- Biaya variabel (Variable Cost)
Biaya variabel adalah biaya yang nilainya cenderung berubah selama periode akuntansi. Contoh biaya eksplisit dalam kategori variabel:
- Gaji staf
- Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan habis pakai seperti kertas, atk, dll.
- Biaya bahan baku
- Biaya transportasi
- Biaya pembelian hal-hal lain yang berhubungan dengan proses produksi seperti: listrik, minyak, internet, dll.
Biaya variabel ini biasanya akan bertambah seiring pertumbuhan bisnis Anda. Namun, jika suatu bisnis tidak mampu lagi menanggung biaya variabel ini, umumnya bisnis tersebut dianggap mati atau tidak beroperasi lagi meskipun namanya masih dalam industri.
Cara Menghitung Biaya Eksplisit
Biaya Eksplisit sebenarnya cukup sederhana. Anda hanya perlu menjumlahkan semua pengeluaran bisnis Anda selama 1 tahun keuangan. Misalnya, PT. Gemilang Semesta mempunyai struktur biaya seperti berikut:
Tanggal | Keterangan | Jumlah | Nilai | Total |
1/06/2021 | Sewa Gedung | 1 | Rp200.000.000 | Rp200.000.000 |
23/06/2021 | Gaji Karyawan – Juni | 20 | Rp3.000.000 | Rp60.000.000 |
25/06/2021 | Listrik | 1 | Rp5.000.000 | Rp5.000.000 |
31/06/2021 | Biaya Internet | 1 | Rp10.000.000 | Rp10.000.000 |
1/07/2021 | Biaya Air | 1 | Rp3.000.000 | Rp3.000.000 |
24/07/2021 | Gaji Karyawan – Juli | 20 | Rp3.000.000 | Rp60.000.000 |
30/07/2021 | Total | Rp224.000.000 |
Dari contoh ini, kita dapat melihat bahwa PT. Gemilang Semesta memiliki biaya yang jelas untuk Juni-Juli sebesar Rp 224.000.000, total biaya termasuk biaya tetap seperti sewa gedung dan biaya variabel berupa gaji staf dan biaya yang berbeda. Mengetahui jumlah pengeluaran yang jelas dalam bisnis Anda sangat penting bagi Anda untuk memahami dan efektif dalam menggunakan anggaran yang dibutuhkan.