Mengenal Biaya Variable: Fungsi dan Contoh Penghitungannya

Konsultan Pajak Batam – Sebagian besar masyarakat menggunakan jasa layanan untuk menyelesaikan permasalahan terkait layanan pelaporan PPN, layanan pelaporan pajak online, dan layanan pelaporan pajak tahunan, di Jakarta, Bali, Surabaya dan di daerah-daerah yang terkait dengan perpajakan. Kali ini akan di jelaskan tentang  “Mengenal Biaya Variable: Fungsi dan Contoh Penghitungannya.’’

Biaya Variabel

 Biaya dalam dunia akuntansi dibagi menjadi beberapa kelompok, salah satunya adalah biaya variabel. Apa itu biaya variabel?

 Pengertian Biaya Variabel

Dari Wikipedia, biaya variabel atau variable cost adalah biaya yang bervariasi dengan aktivitas bisnis. Biaya variabel adalah total biaya marjinal dari semua unit yang diproduksi.

Dengan kata lain, biaya variabel adalah biaya yang berubah selama proses produksi. Perubahan ini dipengaruhi oleh volume produksi  dan strategi produksi perusahaan. Selama proses produksi, biaya variabel dapat dimasukkan dalam biaya langsung. Namun di luar proses produksi, tidak semua biaya variabel dapat difaktorkan ke dalam biaya langsung.

Jadi, sederhananya, biaya variabel adalah biaya item yang cenderung berubah dengan perubahan tingkat aktivitas.

Contoh biaya variabel:

  • Bahan baku untuk produksi
  • Uang lembur untuk pekerja
  • Pembelian peralatan produksi
  • Komisi, dll.

Fungsi Biaya Variabel

 Biaya variabel memiliki beberapa fungsi, antara lain:

  • Membantu mengendalikan biaya perusahaan

Adanya biaya variabel membantu perusahaan  memisahkannya dari biaya tetap yang ditentukan dalam laporan keuangan. Dengan cara ini, perusahaan dapat fokus pada perilaku biaya tetap.

  • Membantu membuat keputusan jangka pendek

Bisnis dapat membuat keputusan jangka pendek. Misalnya, perusahaan memiliki pesanan khusus yang harus segera diproduksi. Dengan demikian, perusahaan dapat menentukan harga dan biaya produksi pesanan  dengan biaya variabel yang ada.

  • Membantu perencanaan untuk menentukan manfaat jangka pendek

Informasi biaya terpilah menurut perilaku dan variasi volume produksi membantu perusahaan  menentukan manfaat jangka pendek. Dengan cara ini, perusahaan juga dapat memperoleh informasi untuk pengambilan keputusan jangka pendek.

  • Menetapkan batas kontribusi yang berguna

Perusahaan mungkin menganggap batas kontribusi berguna dalam menentukan rencana  laba dengan menganalisis hubungan antara biaya, volume, dan laba. Dengan cara ini, perusahaan dapat mengontrol kondisi operasi saat ini dan membuat keputusan yang tepat.

  • Penilaian

Suatu perusahaan menentukan efisiensi produksi barang dalam proses. Selain itu, perusahaan dapat  dengan mudah melapor ke departemen lain di dalamnya.

Cara menghitung biaya variabel

Biaya variabel memiliki dua karakteristik. Pertama, total biaya akan berubah sebanding dengan perubahan volume. Semakin besar kapasitas yang digunakan, semakin tinggi total biayanya. Di sisi lain, semakin kecil kapasitas yang digunakan, semakin rendah total biaya.

Kedua, biaya per unit adalah tetap. Misalnya, biaya  bensin untuk mobil dihitung berdasarkan jarak yang ditempuh. Namun, harga satuan bensin (per liter) adalah tetap, berapa pun jumlah kilometernya.

Contoh perhitungan:

Harga bensin adalah Rp 10.000 per liter. Satu liter bensin bisa digunakan untuk

perjalanan hingga 20 km. Bagaimana  biaya variabel per unit dihitung?

Dari soal ini, biaya bensin untuk 1 km adalah harga bensin/jarak yang ditempuh.

Rp 10.000 / 20 km = Rp 500,

Jadi perhitungannya adalah sebagai berikut:

Biaya per liter bensin Jarak yang ditempuh Total biaya bensin
Rp500 Rp50 Rp25,000
Rp500 Rp100 Rp50,000
Rp500 Rp250 Rp125,000

Total biaya variabel dalam contoh soal ini adalah total biaya  bensin. Tarifnya tergantung  jarak tempuh. Semakin jauh jaraknya, semakin mahal biayanya. Namun, biaya variabel per unit adalah tetap, yaitu sebesar Rp. 500,

Dengan mengetahui biaya variabel selama produksi, perusahaan dapat lebih mudah menyusun anggaran, melakukan analisis keuangan dan menyusun laporan keuangan. Dari sana, perusahaan dapat mengidentifikasi tonggak bisnis dan membuat  keputusan yang tepat.

Laporan keuangan yang terstruktur dengan baik juga dapat mendorong pelaporan pajak yang lebih lancar. Tentunya hal ini akan berdampak baik pada kepatuhan pajak perusahaan kepada negara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *